Cincin Pernikahan adalah salah satu simbol di dalam pernikahan menurut tradisi kristen barat. Pertukaran cincin pernikahan di dalam proses pernikahan di lakukan pada saat pengucapan komitmen kedua mempelai untuk menjalani kehidupan bersama. Meskipun demikian, Cincin pernikahan bukanlah simbol utama sebab yang terpenting adalah pengucapan komitmen antara kedua mempelai tersebut. Pertukaran simbol cincin pernikahan tersebut adalah simbol sekunder yang boleh di tiadakan.
Sejauh yang dapat di lacak dalam sejarah, orang yang pertama yang benar-benar mengenakan cincin dalam perkawinan adalah orang mesir. Dalam hieroglif - tulisan orang Mesir menurut gambar - Lingkaran memiliki arti keabadian. Karenanya Cincin Pernikahan adalah lambang pernikahan yang (akan) abadi. Sementara orang Kristen mengenakan Cincin Pernikahan sekitar tahun 900 masehi.
Sementara itu, sebagian orang percaya bahwa Cincin Pernikahan di mulai sebagai gelang yang dikenakan wanita yang ditangkap pada zaman primitif. Berangsur-angsur lingkaran gelang di tangan atau kaki yang menunjukan bahwa wanita tersebut telah di miliki oleh seoarang pria dalam sebuah suku, diubah dalam sebuah cincin.
Cincin pernikahan umumnya dikenakan di jari keempat atau jari manis ditangan kiri. Hal ini dikarenakan pada Orang Yunani Kuno yang mempercayai ada vena tertentu yang jika melewati jari tersebut langsung ke jantung. Namun, alasan sebenarnya karena kita paling sedikit menggunakan jari tersebut dibandingkan dengan jari lainnya, sehingga masih nyaman mengenakan hiasan jari.
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.