Penemuan Jejak Penyeberangan Nabi Musa as Di Laut Merah
"Dan (ingatlah), ketika kami belah laut untukmu, lalu kami selamatkan
kamu dan kami tenggelamkan (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya sedang
kamu sendiri menyaksikan
(QS 2:50).
Dan kami memungkinkan Bani Israil
melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya,
Karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir’aun itu
Telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada
Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya
termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)” (QS 10:90).
Dan
Sesungguhnya Telah kami wahyukan kepada Musa: “Pergilah kamu dengan
hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, Maka buatlah untuk mereka
jalan yang kering di laut itu, kamu tak usah khawatir akan tersusul dan
tidak usah takut (akan tenggelam)”
(QS 20:77).
Maka Fir’aun dengan bala
tentaranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang
menenggelamkan mereka (QS 20:78).
Lalu kami wahyukan kepada Musa:
“Pukullah lautan itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan
tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar" (QS 26:63).
Seorang arkeolog Ron Wyatt pada akhir tahun 1988 mengklaim bahwa dirinya telah menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur kuno di dasar laut merah yang menurutnya mungkin peninggalan kereta tempur Pharaoh yang tenggelam di laut tersebut saat digunakan mengejar Nabi Musa as bersama pengikutnya.
Menurut pengakuannya selain menemukan bangkai roda kereta tempur berkuda, Wyatt bersama para krunya juga menemukan beberapa tulang manusia dan tulang kuda di tempat yang sama. Temuan ini tentunya semakin memperkuat dugaan bahwa sisa-sisa tulang belulang itu merupakan bagian dari kerangka para bala tentara Pharaoh yang tenggelam di Laut Merah.
Menurut hasil pengujian yang dilakukan di Stockhlom University terhadap beberapa sisa tulang belulang yang berhasil di temukan, memang benar adanya bahwa struktur dan kandungan beberapa tulang telah berusia sekitar 3500 tahun silam, dimana menurut sejarah kejadian pengejaran itu terjadi dalam kurun waktu yang sama.
Selain itu ada suatu benda yang menarik yang ditemukan yaitu poros roda dari salah satu kereta kuda yang kini keseluruh permukaanya telah tertutup oleh batu karang. sehingga untuk saat ini bentuk aslinya sangat sulit untuk di lihat secara jelas. Mungkin Allah SWT sengaja melindungi benda ini untuk menunjukan kepada kita semua bahwa mukzijat yang di turunkan kepada Nabi-nabi-Nya merupakan suatu hal yang nyata dan bukan merupakan cerita karangan saja. Diantara beberapa bangkai kereta tersebut di temukan pula sebuah roda dengan 4 buah jeruji yang terbuat dari emas, Sepertinya itulah sisa dari roda kereta yang di tunggangi oleh Raja Pharaoh.
Coba perhatikan peta diatas yang bertanda lingkaran merah, Menurut para ahli disitulah lokasi dimana Nabi Musa as bersama kaumnya menyeberangi Laut Merah. Lokasi yang letaknya diperkirakan berada di Teluk Aqaba di Nuweiba. Pada kedalaman 800 meter di sisi kearah Mesir dan 900 meter di sisi ke arah Arab. Sementara di sisi utara dan selatan lintasan penyeberangan kedalamannya mencapai 1500 meter . Kemiringan laut dari Nuweiba ke Teluk Aqaba sekitar 1/4 atau 4 derajad. Sementara itu dari Teluk Nuweiba kearah daratan Arab sekitar 1/10 atau 6 derajad. Di perkirakan jarak antara Nuweiba ke Arab sekitar 1800 meter. Lebar lintasan laut merah yang terbelah diperkirakan 900 meter.
Dapatkah kita membayangkan berapa gaya yang diperlukan untuk dapat
membelah air laut hingga memiliki lebar lintasan 900 meter dengan jarak
1800 meter pada kedalaman perairan yang rata2 mencapai ratusan meter
untuk waktu yang cukup lama, mengingat pengikut Nabi Musa yang menurut
sejarah berjumlah ribuan? (menurut tulisan lain diperkirakan jaraknya
mencapai 7 km, dengan jumlah pengikut Nabi Musa sekitar 600.000 orang
dan waktu yang ditempuh untuk menyeberang sekitar 4 jam).
Menurut sebuah perhitungan, diperkirakan diperlukan tekanan (gaya per satuan luas) sebesar 2.800.000 Newton/m2 atau atau setara dengan tekanan yang kita terima jika kita menyelam ke dalam laut hingga kedalaman 280 meter. Jika kita kaitkan dengan kecepatan angin, menurut beberapa perhitungan setidaknya diperlukan hembusan angin dengan kecepatan konstan 30 meter/detik (108 km/jam) sepanjang malam untuk dapat membelah dan mempertahankan belahan air laut tersebut dalam jangka waktu 4 jam!!! Sungguh luar biasa, Allah Maha Besar.
Dari berbagai sumber
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.