7 PENEMUAN HEWAN LANGKA DI HUTAN KALIMANTAN

7 Penemuan Hewan Langka Di Hutan Kalimantan


7, Penemuan, Hewan, Langka, Di, Hutan, Kalimantan

Pulau Kalimantan atau Pulau Borneo adalah salah satu pulau terbesar di Indonesia dan nomor tiga di dunia. Pulau yang memiliki luas hutan sekitar 40,8 juta hektare ini mejadikan sebagai paru-paru dunia karena luas hutannya.Hutan yang banyak di tumbuhi oleh berbagai jenis pohon yang beraneka ragam ini juga banyak didiami oleh hewan-hewan dari berbagai jenis. Disini saya akan menampilkan 7 penemuan hewan langka di Hutan Kalimantan agar para generasi muda selanjutnya dapat mengetahui jenis-jenis hewan yang pernah hidup di muka bumi khususnya dari Pulau Kalimantan. 

1.Kucing Merah Hutan Borneo

7, Penemuan, Hewan, Langka, Di, Hutan, Kalimantan

Dengan menggunakan kamera tersebunyi yang dipasang di sudut-sudut hutan Kalimantan yang biasa di lalui, Para peneliti berhasil memotret beberapa spesies kucing langka di dunia. Salah satu hewan yang tertangkap oleh kamera adalah Kucing Merah (Pardofelis Badia).

Spesies kucing dengan ciri ekor panjang dan bulu berwarna merah itu sempat dikalrifikasi oleh sebagai hewan punah oleh International Unior For Conservation of Nature (IUCN) pada tahun 2003. Photo yang didapatkan pada tahun 2009 dan 2010 menunjukkan bukti bahwa Kucing Merah masih eksis di hutan kalimantan.

Photo Kucing Merah didapatkan dari Study Ilmuwan Zoological Society of London dan Imperial College London. Para ilmuwan mengungkapkan bahwa hewan itu sangat pemalu dan kepadatan populasinya rendah. Menurut perkiraan populasi jenis itu dialam liar hutan Kalimantar tinggal sekitar kurang dari 2.500 ekor dewasa.

2. Gajah Pygmy

7, Penemuan, Hewan, Langka, Di, Hutan, Kalimantan

Gajah dari hutan Borneo ini sering juga disebut dengan Gajah Pygmy (Bornean Pygmy Elephant). Sebuah publikasi terbaru yang dilansir oleh World Wild Fund for Nature (WWF) melaporkan bahwa populasi gajah tersebut kemungkinan merupakan ras gajah jawa terakhir yang secara tidak sengaja dapat diselamatkan dari kepunahan oleh Sultan Sulu beberapa abad yang lalu.

3. Binatang Hantu (Tarsius Bancanus)

7, Penemuan, Hewan, Langka, Di, Hutan, Kalimantan

Hewan ini dapat ditemukan didaerah dataran rendah Pulau Kalimantan, Sumatera, Bangka Belitung dan Kepulauan Natuna. Hewan yang memiliki panjang tubuh sekitar 340-400 mm. Ekornya ramping sepanjang 165-200 mm serta tidak berbulu kecuali pada bagian ujungnya. Rambutnya halus seperti wol dan pada bagian punggung, pinggirnya halus dan semakin tipis pada bagian tenggorokan dan perut. Warna rambut terang kemerahan dan makin kemerahan pada bagian kepala dengan cokelat kekuningan pada bagian lengan dan dahi bawah. Binatang Hantu merupakan hewan jenis Karnivora yang suka memakan binatang lainnya seperti ketam kecil, laba-laba, kadal atau serangga dan binatang kecil lainnya.

4. Ular Misterius.

7, Penemuan, Hewan, Langka, Di, Hutan, Kalimantan

Hutan belantara Kalimantan yang belum pernah terjamah tangan manusia memang masih menyimpan sejuta misteri. Beberapa waktu lalu seekor ular raksasa tertangkap kamera  tersebunyi saat meliuk-liuk di Sungai Baleh serta ular sebesar drum yang berpapasan dengan Longboat di Kutai Barat, Kalimantan Timur. Sedangkan photo diatas, diambil pada tahun 2007 di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Tepatanya di Kecamatan Bengalon dipinggiran Sungai Bengalon. Ular yang ditemukan ini hanya melingkar dipohon saja karena sangat besar dan hanya menunggu mangsa yang lewat untuk di lilit dan di terkam. 

Adanya spekulasi tentang adanya ular-ular raksasa di Kalimantan menjadikan perdebatan di kalangan Internasional. Ada yang percaya dan ada pula yang menyangsikannya. Meski demikian, sejumlah ilmuwan banyak yang tertarik untuk melakukan penelitian di tanah Borneo ini, Bagaimana menurut anda?

5. Pesut

7, Penemuan, Hewan, Langka, Di, Hutan, Kalimantan

Pesut mempunyai kepala berbentuk bulat dengan kedua matanya yang kecil. Dengan tubuh berwarna abu-abu sampai dengan warna wulung tua. Lebih pucat warnanya pada bagian bawah. Tidak ada ciri khas, sirip punggung kecil dan membundar di belakang pertengahan punggung. Dahi tinggi dan membundar. Tidak ada paruh sirip dada lebar membundar.

Panjangnya mencapai 1 m dengan berat mencapai 10 kg saat bayi, dan dapat mencapai 2,3 m dengan berat mncapai 130 kg saat dewasa. Dahulu pesut pernah ditemukan di banyak muara-muara sungai di Kalimantan, tetapi sekarang pesut menjadi satwa langka. Kecuali di sungai Mahakam, di tempat ini habitat Pesut Mahakam dapat ditemukan ratusan kilometer dari lautan yakni di wilayah kecamatan Kota Bangun, kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Habitat hewan pemangsa ikan dan udang air tawar ini dapat dijumpai di perairan Sungai Mahakam, Danau Semayang, dan Danau Melintang.



Populasi hewan ini terus menyusut akibat habitatnya terganggu, terutama makin sibuknya lalu-lintas perairan sungai Mahakam, serta tingginya tingkat erosi dan pendangkalan sungai akibat pengelolaan hutan di sekitarnya. Kelestarian Pesut Mahakam juga diperkirakan terancam akibat terbatasnya bahan makanan berupa udang dan ikan, karena harus bersaing dengan para nelayan di sepanjang Sungai Mahakam.

6. Barbourula Kalimantanensis

7, Penemuan, Hewan, Langka, Di, Hutan, Kalimantan


Diakui oleh para ilmuwan sebagai katak tidak berparu-paru pertama di dunia. Hewan langka ini bernafas melalui kulit. Tanpa paru-paru memungkinkan hewan ini untuk memiliki bentuk tubuh yang aerodinamik untuk membantunya bermanuver di sungai-sungai Kalimantan yang deras.

7. Eirmotus Insignis

7, Penemuan, Hewan, Langka, Di, Hutan, Kalimantan


Ikan sepanjang 1,5 inchi ini memiliki gerakan yang lambat dan lembut, merupakan salah satu jenis ikan dari 17 ikan baru yang ditemukan di kalimantan. Ikan ini jika di daerah Kecamatan Suhaid Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat dikenal dengan sebutan Ikan Ulang Uli. Ikan ini banyak di temukan di daerah sungai kapuas. Biasa ikan ini di tangkap sebagai ikan hias dan cukup susah ditangkap karena hanya ditemukan di daerah-daerah tertentu.

Sebenarnya masih banyak hewan langka di Kalimantan yang tidak ada di temapat lainnya. Perlu penelitian dan pencarian lebih lanjut. Namun semakin tergerusnya hutan di Kalimnatan membuat hal tersebut sangat sulit di lakukan.

Sumber- Dari berbagai sumber 

 

Views
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Bookmarking

Ikuti Facebook