Sukhoi Su-57

Pesawat Tempur Generasi Kelima Terbaru Rusia

Paus Biru

Mahluk Paling Besar Di Bumi

Lukisan Gua Kalimantan

Sebuah lukisan hewan berusia 40.000 tahun bergambar binatang buas misterius seperti sapi liar yang ditemukan di Gua Kalimantan, Indonesia

Kampung Wisata Tegallalang. Ubud, Pulau Bali

Menjelajahi Ubud - Kota Terindah di Dunia

The Vow

Film Romantis Terbaik Berdasarkan Kisah Nyata

KENALI VIRUS CORONA SEJAK DINI

MahessaBlog | Virus Corona atau COVID-19 adalah virus yang dapat menyerang sistem pernafasan pada siapa saja termasuk bayi, anak-anak, orang dewasa hingga lansia. Infeksi virus ini pertamakali ditemukan di kota Wuhan, Cina pada akhir Desember 2019 dan telah menyebar ke banyak negara termasuk Indonesia.

KENALI VIRUS CORONA SEJAK DINI

Cara penularan dari Virus Corona
  • Tidak sengaja menghirup percikan bersin dari penderita COVID-19
  • Memegang mulut atau hidung penderita tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
  • Bersentuhan atau kontak langsung dengan penderita COVID-19.

Baca Juga: Seberapa mematikankah Virus Corona bagi manusia?


Tanda-Tanda Umum Terinfeksi Virus Corona

Gejala pernafasan, demam, batuk, sesak nafas dan kesulitan bernafas. Sementara penderita virus corona parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernafasan akut, gagal ginjal hingga kematian. Menurut penelitian gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hingga 14 hari setelah terpapar Virus Corona.

Rekomendasi standart untuk mencegah penyebaran Virus Corona
  • Mencuci tangan secara teratur
  • menutup mulut atau hidung ketika batuk atau bersin
  • Memasak daging atau telur dengan seksama
  • Hindari kontak dekat dengan siapapun yang menunjukkan gejala penyakit pernafasan seperti batuk atau bersin.
Baca Juga: Cegah Penyakit Kanker dan Jantung dengan Jamur Enoki

Pencegahan Infeksi Virus Corona

Hingga saat ini belum ada vaksin yang dapat mencegah infeksi virus corona atau COVID-19. Oleh sebab itu cara pencegahan terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini seperti:
  • Hindari kontak langsung dengan penderita COVID-19.
  • Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
  • Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol.
  • Hindari kontak dengan hewan liar.
  • Tutup mulut dan hidung saat Anda batuk atau bersin.
Baca Juga: 7 Gejala Prediabetes Yang Tidak Harus Kamu Abaikan

Untuk menentukan apakah Anda terinfeksi Virus Corona, Segera pergi ke dokter apabila Anda menemukan gejala-gejala seperti di atas serta untuk menentukan apakah Anda terkena Virus Corona dimana dokter akan menanyakan gejala yang anda alami serta menanyakan apakah Anda berpergian ke wilayah endemik atau sebaliknya serta untuk melakukan pemeriksaan lanjutan seperti uji sampel darah, tes usap tenggorokan hingga rontgen dada untuk mendeteksi cairan di paru-paru.


Views
Share:

SEBERAPA MEMATIKANKAH VIRUS CORONA BAGI MANUSIA?

MahessaBlog | Sebagian besar orang yang terkena Virus Corona SARS-Cov-2 baru dapat disembuhkan, Namun ada beberapa diantaranya harus rawat inap untuk melawan virus ini. Namun seberapa mematikankah virus corona bagi manusia?

SEBERAPA MEMATIKANKAH VIRUS CORONA BAGI MANUSIA?
ilustrasi: pasien virus corona

Hingga saat ini para ilmuwan belum dapat memastikan berapa tingkat kematian dari wabah virus corona, karena hingga saat ini para ilmuwan belum yakin berapa banyak orang yang terinfeksi. Namun menurut para ilmuwan virus corona atau COVID-19 sangat berbahaya bagi pasien usia lanjut dan mereka yang memiliki riwayat kesehatan yang sudah ada sebelumnya.


Menurut direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa sekitar 3,4% dari pasien COVID-19 yang dilaporkan sari seluruh dunia telah meninggal. Dalam data analisis di Cina atas lebih dari 72.000 catatan kasus, 2,3% dari mereka yang terkena paparan virus corona dikonfirmasi telah meninggal dengan pasien berusia diatas 80 tahun memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi yaitu sekitar 14,8%. Paien berusia lebih dari 70 tahun memiliki tingkat kematian hingga 8%. 

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kematian akibat virus corona baru ini adalah kualitas perawatan medis. Sudah ada bukti bahwa kewalahannya sistem medis di Wuhan, tempat wabah virus corona pertamakali terdeteksi ini menyebabkan lebih banyaknya jumlah kematian. Hal ini berarti lebih sedikit orang yang meninggal karena virus corona jika sistem medis dipersiapkan dengan baik untuk menerima masuknya pasien virus corona.  


Hal ini dapat terjadi karena pada awalnya jenis penyakit ini masih diremehkan dengan tidak pernah memeriksakan dirinya ke dokter. Namun ketika wabah virus corona mulai meluas dan para ilmuwan mulai menggunakan metode retrospektif untuk mempelajari anti virus corona yang mengalir dalam darah manusia, jumlah pasien SARS-Cov-2 mulai berkurang dengan resiko kematian akan infeksi virus corona semakin menurun.

Asal Usul Virus Corona

Virus Corona atau SARS-CoV-2 yang dapat menyebabkan penyakit COVID-19 pertamakali diindetifikasi di kota Wuhan, Cina pada 31 Desember 2019 setelah beberapa orang mengalami pneumonia tanpa sebab yang jelas dan prosedur perawatan dan vaksin yang diberikan ternyata tidak efektif. Sejak saat itu virus corona telah menyebar keseluruh penjuru dunia kecuali Antartika. Tingkat kematian lebih tinggi berdasarkan pada lokasi, usia seseorang, kondisi kesehatan serta faktor-faktor lainnya.


Hingga saat ini para ilmuwan belum yakin dari mana virus corona berasal, meskipun mereka tahu bahwa virus corona seperti halnya SARS atau MERS ditularkan melalui hewan ke manusia. Penelitian yang membandingkan urutan geneteik SARS-CoV-2 dengan database virus menunjukkan bahwa virus corona berasal dari kelelawar. Karena tidak ada kelelawar yang dijual di pasar makanan laut di Wuhan, Para peneliti mengalihkannya bahwa viris corona berasal dari trenggiling (mamalia yang terancam punah) yang bertanggung jawan menularkan virus corona kepada manusia. 

Hingga saat ini belum ada perawatan khusus untuk menangani penyakit ini tetapi para ilmuwan di laboratorium sedang meneliti dan mengerjakan berbagai kenis perawatan termaksuk vaksin.


Editor: Rey Mahessa
Sumber: LiveScience.com

Views
Share:

Blog Archive

Bookmarking

Ikuti Facebook