Sukhoi Su-57

Pesawat Tempur Generasi Kelima Terbaru Rusia

Paus Biru

Mahluk Paling Besar Di Bumi

Lukisan Gua Kalimantan

Sebuah lukisan hewan berusia 40.000 tahun bergambar binatang buas misterius seperti sapi liar yang ditemukan di Gua Kalimantan, Indonesia

Kampung Wisata Tegallalang. Ubud, Pulau Bali

Menjelajahi Ubud - Kota Terindah di Dunia

The Vow

Film Romantis Terbaik Berdasarkan Kisah Nyata

POMANDER WATCH, JAM TANGAN TERTUA DI DUNIA

POMANDER WATCH, JAM TANGAN TERTUA DI DUNIA

MahessaBlog | Pomander Watch telah diyakini sebagai jam tangan tertua di dunia setelah pemeriksaan mendalam oleh komite dari berbagai ahli di bidangnya. Dipastikan bahwa Pomander Watch dibuat pada tahun 1505 oleh Peter Henlein yang juga dinobatkan sebagai penemu jam tangan.


Meskipun Pomander Watch bukan jam tangan seperti sekarang ini, Namun ini adalah jam tangan portabel kecil. Jam tangan Pomander Watch pertamakali ditemukan pada tahun 1987 dan berganti kepemilikan beberapa kali karena pada awalnya diyakini sebagai pemalsuan. Meskipun banyak ahli banyak memberikan bukti kuat bahwa Pomander Watch dibuat pada tahun 1505 dan ditandatangani oleh Henlein, tetapi masih banyak orang yang ragu akan keasliannya bahwa arloji itu sebenarnya dibuat oleh Henlein.

Peter Henlein, Penemu Jam Tangan

Peter Henlein (1485 - 1542) adalah seorang tukang kunci dan pembuat jam dari Nurenberg, Jerman adalah penemu arloji pertama di dunia. Dia adalah pengrajin pertama yang membuat jam tangan dengan hiasan kecil yang sering dipakai sebagai liontin atau melekat pada pakaian. Penemuannya ini dikenal sebagai Jam Tangan Pomander yang dianggap sebagai jam tangan pertama dalam sejarah untuk ketepatan waktu.


Pada tahun 1505, Peter Henlein menemukan arloji pertama di dunia, Watch 1505, Pomander berlapis emas. Pada bulan November 1509, ia menjadi master di guild tukang kunci kota. Ia dikenal sebagai pembuat jam kuningan hias pegas bertenaga kecil portabel yang sangat langka dan mahal yang hanya digunakan oleh para bangsawan pada masa itu. 

Peter Henlein disebutkan dalam catatan kota sebagai pemasok jam kecil yang digerakkan oleh pegas yang diberikan sebagai hadiah untuk orang-orang penting. Dia adalah pengrajin pertama yang membuat jarum jam menjadi "Bisamkopfe" yang juga disebut "Pomander", wadah kecil yang dibuat dari bahan logam mulia untuk wewangian atau desinfektan. Menurut catatan lainnya, Pada tahun 1524, Peter Henlein menjual jam tangan Pomander Watch nya.


Pada tahun 1529, Henlein melakukan perjalanan ke Strasbourg atas nama Dewan Nurenburg, untuk sebuah globe langit. Enam tahun kemudian ia membuat arloji untuk Dewan Kota Nurenburg. Selain tiu ia juga membangun jam menara untuk Kastil Lichtenau pada tahun 1541 dan dikenal sebagai pembangun instrumen astronomi canggih.

Peter Henlein meninggal pada Agustus 1542 dan dimakamkan di Katharinenkirche, Nurenberg, Jerman.    

 
Views
Share:

UAV LSU 02 - PESAWAT NIRAWAK TERBARU INDONESIA

UAV LSU 02 - PESAWAT NIRAWAK TERBARU INDONESIA

MahessaBlog | UAV LSU 02 adalah pesawat nirawak terbaru Indonesia yang dikembangkan oleh Lembaga Penelitian dan Penerbangan Masional (LAPAN) pada tahun 2012 yang telah melakukan berbagai misi surveylance baik untuk sipil maupun untuk militer. Kemampuan terbang UAV LSU 02 yang diklarifikasikan sebagai Tactical UAV ini telah mampu terbang secara outonomous dengan jarak terbang hingga 200 km.


UAV LSU 02 sangat bermanfaat untuk memantau wilayah Indonesia yang sangat sulit dijangkau oleh manusia, memantau kapal asing yang memasuki wilayah Indonesia atau memantau wilayah berbahaya lainnya seperti memotret kawah gunung berapi atau memantau kawasan rawan bencana.

Walaupun pesawat Nirawak (PUNA) atau secara umum disebut Unmanned Aerial Vechile (UAV) masih tergolong baru, Namun kemampuan jangkauan terbang (long distance), Kemampuan lama terbang (Long Endurrance), Kemampuan terbang secara otomatis (autonomous Flying) serta kemampuan Take Off dan landing tidak diragukan lagi.

Spesifikasi pesawat UAV LSU 02 

- Panjang badan pesawat 200 cm (composite)
- Panjang bentangan sayap (wing span) 250 cm
- Engine 10 hp / 5 ltr
- Endurrance 5 jam
- Maksimum Distance 450 km
- Komunikasi telementri 900 MHZ dengan daya 1 watt
- Dilengkapi dengan system otomatis (outonomous flying system)
- Payload capacity 3 kg.

Pengalaman Operasi

- Nusawiru (1 st flight test)
- Rumpin (4 th flight test)
- Oktober 2012 Operasi Armada Jaya di Laut Ambalat Sulawesi Utara (Navy Operation at Ambalat Sea).
- Februari 2013 Test Flight endurance Pameungpeuk
- Operasi Latgab ABRI 2013. Pulau Bawean - Situbondo, Jatim)
- Percatatan Rekor MURI, Pameungpeuk - Pangandaran PP.


UAV LSU 02 Indonesia ini mampu membawa beban dengan berat maksimum hingga 3 kg dengan kecepatan terbang hingga 100 km/jam. Seperti layaknya pesawat nirawak lainnya, UAV LSU 02 memiliki kemampuan untuk terbang secara otomatis yang dikendalikan dari jauh atau diprogram untuk menuju sasaran tertentu.  

Views
Share:

BARRETT M95 - SENAPAN SNIPER ANTI-MATERIAL PALING MEMATIKAN DI DUNIA

BARRETT M95 - SENAPAN SNIPER ANTI-MATERIAL PALING MEMATIKAN DI DUNIA

MahessaBlog | Barrett M95 adalah salah satu senapan sniper anti-material paling mematikan di dunia yang dirancang oleh perusahaan Barrett Firearms Manufacturing, USA. Senjata ini diusulkan sebagai alternatif yang lebih ringan, lebih ringkas dan dioperasikan secara manual. 

Pada dasarnya Barrett M95 dapat dilihat sebagai versi yang dioperasikan secara manual dari Barrett M82 dengan tata letak bullpup, layout bullpup, serta operasi baut yang lebih sederhana, memungkinkan untuk mengurangi panjang dan ukuran keseluruhan senjata. Namun mempertahankan panjang laras dan kinerja M82.


BARRETT M95 - SENAPAN SNIPER ANTI-MATERIAL PALING MEMATIKAN DI DUNIA
Barrett M95 dilengkapi dengan katrid 12,7 x 99 mm. Amunisi ini pada awalnya dikembangkan untuk dan digunakan dalam Browning M2 senapan mesin berat. Senjata ini hadir dengan laras 736 mm.

Senapan sniper ini memiliki rel lingkup di atas penerima. Versi produki saat ini memiliki rail lingkup tipe-Picatiny. Senjata ini ditawarkan dengan lingkup pembesaran Leupold 10x. Padahal itu juga bisa me-mount berbagai lingkup lain dan pemandangan night vision. Senjata ini biasanya digunakan pada jarak 900 - 1.000 meter, namun bagi para penembak jituyang terampil dapat mencapai target pada rentang jarak maksimal 2.000 meter. 

Senjata ini memiliki keamanan tuas ibu jari manual. Barrett M95 dapat dengan mudah dilepas dilapangan untuk dibersihkan. Senjata dapat dibongkar atau dipasang untuk dibersihkan dalam waktu 60 detik tanpa menggunakan alat apapun.


Senapan sniper Barrett M95 digunakan untuk menghancurkan peralatan musuh yang sensitif seperti pesawat yang diparkir, unit radar, truk dan berbagai aset penting lainnya dari jarak jauh. Senapan ini juga dapat digunakan untuk perusakan jarak jauh persenjataan peledak. 

Meskipun pada awalnya Barrett M95 dirancang sebagai senapan anti-material, Namun senapan sniper ini juga sering digunakan sebagai senapan anti-personil jarak jauh. Selain itu senapan yang sangat mematikan ini juga dapat menembak tentara musuh yang bersembunyi dibalik dinding karena amunisi Barrett M95 yang kuat dapat menembus dinding tembok atau dinding beton pada jarak 900 - 1.000 meter. Meskipun senapan ini dirancang untuk jangkauan maksimal 2.000 meter.


Pada tahun 2017, harga per unit dari senapan sniper Barrett M95 berkisar dari $ 6.600 hingga $ 9.500 tergantung pada konfigurasinya.  Harga ini lebih murah sekitar 30% daripada senapan sniper Barrett M82 yang sangat populer.

Saat ini senapan sniper Barrett M95 telah digunakan oleh banyak negara di seluruh dunia seperti Argentina, Austria, Denmark, Finlandia, Yunani, Georgia, Italia, Yordania, Malaysia, Filipina, Spanyol, Thailand, Turki dan beberapa negara lainnya.


Editor: Rey Mahessa
Sumber: military-today.com

     
Views
Share:

DUA MENU BUKA PUASA INI SANGAT DIANJURKAN OLEH RASULULLAH SAW


DUA MENU BUKA PUASA INI SANGAT DIANJURKAN OLEH RASULULLAH SAW

MahessaBlog | Berbuka Puasa merupakan waktu yang sangat ditunggu bagi ummat Islam yang menjalankan ibadah puasa. Dalam berbuka puasa, seluruh ummat Islam dianjurkan untuk makan dan minum secukupnya seperti anjuran Rasulullah SAW yang hanya menyarankan dua menu buka puasa yaitu memakan dengan kurma atau air putih.

Di kutip dari NU Online, dalam hadist riwayat At-Tirmizi mengatakan bahwa:

"Apabila kamu ingin berbuka, berbuka dengan Kurma, Jika tidak ada, minumlah air putih karena ia suci," (HR. At-Tirmizi).


Disini dikatakan bahwa ada dua menu berbuka puasa yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW yaitu kurma dan air putih. Kedua menu ini biasa beliau kosumsi pada saat berbuka puasa.

Sejalan dengan penelitian kesehatan modern, setelah diteliti bahwa zat yang paling dibutuhkan oleh tubuh pada saat puasa adalah glukosa yang salah satunya banyak terkandung dalam kurma.


Oleh sebab itu kurma sangat baik dikonsumsi saat berbuka puasa. Namun bila tidak ada kurma, kosumsilah makanan lain untuk berbuka puasa yang juga mengandung glukosa atau cukup diawali dengan meminum segelas air putih.

Seperti diketahui bahwa kurma adalah salah satu makanan yang dapat menguatkan tubuh, terutama untuk menyegarkan mata setelah seharian berpuasa.


Demikian pula dengan air putih yang maha suci dan bersih. Air putih sangat baik dikonsumsi sebelum mencicipi menu berbuka puasa lainnya. 

   
Views
Share:

APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG MENINGITIS, PENYEBAB GLENN FREDLY MENINGGAL

MahessaBlog | Musisi tanah air Glenn Fredly telah tutup usia pada usia 44 tahun akibat penyakit meningitis. Pihak keluarga Glen menyatakan bahwa sejak satu bulan terakhir, Beliau mulai merasa tidak nyaman atas penyakit yang dideritanya sehingga memutuskan untuk menjalani perawatan pengobatan. Meski kondisinya menurun dalam tiga hari terakhir, Namun masih bisa berinteraksi sebelum akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya pada Rabu, 8 April 2020, ungkap Mozes Latuihamalo, perwakilan dari keluarga Glenn seperti yang kami lansir dari laman kompas.com.

APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG MENINGITIS, PENYEBAB GLENN FREDLY MENINGGAL
Pasien Meningitis

Jadi apakah meningitis dan seberapa bahayakah penyakit ini sebenarnya?

Meningitis adalah peradangan pada selaput yang menutupi sumsum tulang belakang dan otak. Ada banyak kemungkinan penyebabnya seperti virus, jamur, parasit, obat-obatan dan kanker. Tetapi jenis yang sering muncul dalam berita adalah bentuk bakteri yang disebut meningitis meningokokus yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis.


Menurut Aileen Marty, MD, Profesor penyakit menular Fakultas Kedokteran Universitas Internasional Florida, Herbert  Wertheim College of Medicine, seperti yang kami lansir dari laman health.comMeningitis dapat menyebabkan kerusakan otak dan gangguan pendengaran. Dalam kasus yang sudah parah penyakit ini dapat menyebabkan kematian hanya dalam beberapa jam saja.

Meski gejala awalnya mirip dengan flu, Meningitis tetap harus diwaspadai, karena juga dapat menimbulkan kejang atau kaku pada leher. Pada bayi, penyakit ini biasanya ditandai dengan munculnya benjolan di kepala. 


Meningitis biasanya ditularkan dari kontak dekat dengan seseorang yang sebelumnya telah terinfeksi atau melalui kontak air liur orang yang terinfeksi yang dapat terjadi ketika Anda hidup bersama atau saat mencium, kata Jessica MacNeil, seorang ahli epidemiologi di Divisi Penyakit Bakteri di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit A.S.

Walaupun demikian, penyakit ini tidak seperti masuk angin atau flu, Bakteri tidak dapat menyebar melalui kontak biasa, berada di ruangan yang sama dengan seseorang yang telah terinfeksi atau menghirup udara dimana seseorang telah terinfeksi penyakit meningokokus karena bakteri tidak dapat hidup lama di luar tubuh. Jadi Anda tidak dapat tertular penyakit meningitis dengan hanya menyentuh bagian permukaan luar tubuh.

Gejala bagi mereka yang telah terinfeksi penyakit Meningitis adalah demam mendadak, sakit kepala dengan leher yang sangat kaku. Gejala lainnya adalah merasa mual dan muntah, kebingunagn, kelelahan dan peka terhadap cahaya. 

Cara terbaik mencegah terinfeksi penyakit meningitis adalah melindungi diri sendiri dengan cara mencuci tangan dengan cara yang benar, kata Dr. Marty. "Mencuci tangan memang sangat diremehkan tetapi itu sangat penting," kata Dr Marty. 


Di bawah air mengalir, gosok semua celah tangan Anda selama setidaknya 20 detik. Bilas, lalu keringkan dengan handuk bersih. Cuci tangan Anda setelah pergi ke kamar mandi, sesudah makan, dan setiap kali ketika Anda berada disekitar orang sakit.

Penyakit Meningitis bisa dicegah dengan menjalani hidup sehat dan menghindari kondisi yang dapat memicu penyebaran infeksi. Guna meningkatkan kekebalan tubuh dari bakteri penyebab meningitis, lakukan vaksinasi seperti vaksin PVC  sesuai anjuran dokter.

Views
Share:

ILMUWAN PECAHKAN MISTERI BOLA BATU KUNO BERUSIA 2 JUTA TAHUN



ILMUWAN PECAHKAN MISTERI BOLA BATU KUNO BERUSIA 2 JUTA TAHUN
Sisi yang berbeda dari bola batu kuno yang ditemukan di Gua Qesem, Israel.
Sumber gambar: Isabella Caricola, Assaf E. et al. PLOS one (2020). 

MahessaBlog | Setelah berhasil menemukan artefak misterius di beberapa situs arkeologi tertua di dunia di Afrika, Eropa dan Asia, tetapi tidak ada seorangpun di zaman modern ini mengetahui bagaimana bola batu kuno ini digunakan oleh manusia purba pada 2 juta tahun yang lalu.

Selama bertahun-tahun, para arkeolog bertanya-tanya bagaimana tepatnya manusia purba menggunakan bola-bola batu ini? 
Hingga pada akhir peneltiannya, para arkeolog memberikan bukti untuk pertama kalinya setelah Assaf dan timnya menemukan tumpukan 30 bola batu berusia 2 juta tahun di Gua Qesem di Israel, tempat manusia pernah hidup pada 2.700.000 hingga 200.000 tahun yang lalu.


"Setelah diteliti oleh para ilmuwan diketahui bahwa  2 bola batu ini digunakan oleh orang-orang kuno sebagai alat untuk mendapatkan sumsum yang lezat di dalam tulang binatang," kata ketua peneliti studi Ella Assaf, seorang peneliti postdoctoral di Departemen Arkeologi dan Kuno, East Culturas di Tel Aviv University, Israel seperti yang kami lansir dari laman LiveScience.com.

Untuk memecahkan misteri bola batu kuno, Peneliti senior Emanuela Cristiani, seorang arkeolog dari Universitas Sapienza di Roma dan rekan-rekannya memeriksa bola batu secara mikroskopis. Mereka menemukan tanda-tanda aus dan residu organik yang menunjukkan bahwa bola batu ini pernah digunakan oleh manusia purba untuk mematahkan tulang binatang untuk mengambil sumsumnya.

Namun tim internasional ingin memastikan sekali lagi untuk melakukan dua percobaan. Pada awalnya mereka menggunakan batu bulat alami untuk memecahkan tulang dan yang kedua, tim menggunakan alat untuk membuat bola batu sendiri yang kemudian mengujinya pada tulang.


ILMUWAN PECAHKAN MISTERI BOLA BATU KUNO BERUSIA 2 JUTA TAHUN
Para peneliti menemukan bahwa bola batu kuno dapat digunakan untuk mematahkan tulang untuk mengekstraksi sumsum tulang. Dalam foto ini rekan peneliti studi Jordi Rosell dari Institute Paleoekologi Manusia dan Evolusi Sosial (IPHES) melakukan hal tersebut.
Sumber gambar: Ella Assaf. Asaff E. et al PLOS One (2020).


Setelah menghancurkan beberapa tulang, tim belajar bahwa bola batu berbentuk jauh lebih efisien daripada yang alami dalam mematahkan tulang hingga sampai ke sumsum, sebuah temuan yang mendukung kesimpulan dari analisis mikroskopis.

"Bola batu ini memberikan cengkraman yang nyaman yang membuat tidak cepat patah. Anda dapat memutarnya dan menggunakannya berulang kali karena bola batu ini memiliki banyak punggungan," kata Assaf. "Tebing-tebing tinggi ini membantu mematahkan tulang dengan cara yang bersih dan Anda bisa mengektraksi sumsum menjadi relatif mudah."

"Selain itu patahan tulang akan meninggalkan bekas aus kecil pada replika modern yang sangat mirip dengan bola batu kuno," kata Assaf. "Hal ini mengkonfirmasi asumsi awal kami bahwa 2 bola batu berusia 2 juta tahun memang digunakan untuk mengekstraksi sumsum tulang," kata Assaf lebih lanjut.


Penemuan Bola Batu Kuno

Saat ditemukan bola batu kuno ini ditutupi dengan lapisan mengkilap yang disebabkan oleh paparan unsur-unsur dari waktu ke waktu. Anehnya lapisan seperti mutiara ini berbeda dengan lapisan yang ditemukan pada alat-alat terbuat dari batu lainnya di gua. Hal ini menunjukkan bahwa bola batu kuno ini terpapar dilingkungan yang berbeda untuk periode yang sangat lama dan kemudian dikumpulkan oleh penghuni Gua Qesem Kuno untuk dibawa masuk ke dalam gua untuk digunakan kembali.

Seperti diketahui bahwa sumsum tulang memiliki kadar asam lemak terbesar dalam tubuh hewan. Jadi batu-batu ini, mungkin telah membantu meningkatkan asupan kalori manusia purba pada periode Paleolitik sekitar 2,7 juta tahun hingga 200.000 tahun yang lalu khususnya penghuni Gua Qesem dan sekitarnya.


Editor: Rey Mahessa
Sumber: LiveScience.com

Views
Share:

KAPAN VAKSIN COVID-19 TERSEDIA?

KAPAN VAKSIN COVID-19 TERSEDIA?

MahessaBlog | Di tengah mewabahnya Pandemi COVID-19 di seluruh dunia, Pengobatan dan Vaksin COVID-19 sangat dibutuhkan saat ini untuk menghentikan pandemi yang telah membawa banyak orang terinfeksi yang sebagian diantaranya dilaporkan meninggal.

Anthony Faucy, Direktur Institute Nasional Alergi dan Penyakit Menular, baru-baru ini mengatakan bahwa penelitian tentang vaksin covid-19 dapat memakan waktu 12 hingga 18 bulan untuk pengembangannya, menguji dan digunakan untuk umum. Tetapi pembuatan vaksin baru biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan persetujuan. Sekarang dapatkah kita benar-benar mengharapkan vaksin corona virus siap pada musim panas 2021?


Seperti yang kami lansir dari laman Livescience.com, Para ahli mengatakan bahwa untuk vaksin lain apapun waktunya tidak realitis. Tetapi mengingat akan tekanan Pandemi Covid-19 sekarang ini, Vaksin Covid-19 bisa lebih cepat selama para ilmuwan dan badan pengawas bersedia untuk bekerja lebih keras lagi.

Menguji Banyak Opsi

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), Lebih dari 60 kandidat Vaksin Covid-19 sekarang sedang dikembangkan oleh para ilmuwan.di seluruh dunia yang beberapa diantaranya telah memasuki uji klinis awal pada sukarelawan manusia.  

Beberapa kelompok ilmuwan meneliti bertujuan memprovokasi respons kekebalan pada orang yang divaksinasi dengan memasukkan Virus Sars-CoV-2 yang lemah atau mati ke dalam tubuh mereka. Vaksin untuk Campak, Influenza, hepatitis B dan Virus Vaccinia yang menyebabkan cacar.

Menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, Meskipun di coba dan di uji, Menggunakan metode ini untuk mengembangkan vaksin konvensional adalah padat karya yang mengharuskan para ilmuwan untuk mengisolasi, membudidayakan, dan memodifikasi virus hidup di laboratorium.

Menurut Raul Andino-Pavlovsky, Seorang profesor di Departemen Mikrobiologi dan Imunology di University of California, San Francesco, "Proses awal hanya untuk pembuatan vaksin dapat memakan waktu 3 sampai 6 bulan, "Jika Anda memiliki model hewan yang baik untuk menguji produk Anda,".

Namun mengingat krisis pandemi Covid-19 saat ini, beberapa kelompok memilih pendekatan yang lebih cepat, jika kurang konvensional.


Vaksin COVID-19 pertama yang memasuki uji klinis di Amerika Serikat misalnya menggunakan molekul genetik yang disebut mRNA sebagai dasarnya. Para ilmuwan menghasilkan mRNA di laboratorium dan bukannya menyuntikkan langsung SARS-CoV-2 ke pasien. Dengan desain vaksin yang harus mendorong sel-sel manusia untuk membangun protein yang ditemukan di permukaan virus dan dengan demikian memicu respon kekebalan protektif terhadap Virus Corona. Sementara kelompok ilmuwan lainnya menggunakan bahan genetik terkait termasuk RNA dan DNA untuk membangun vaksin serupa yang akan mengganggu langkah sebelumnya dalam proses membangun protein.

Menurut Bert Yacobs, seorang profesor Virologi di Arizona State University dan anggota Pusat Imunoterapi, Vaksin dan Viroterapi dari Institue Biodesign Institute ASU, "Sampai saat ini belum ada vaksin yang dibuat dari bahan genetik kuman yang mendapatkan persetujuan. Meskipun teknologi telah ada selama hampir 30 tahun, vaksin RNA dan DNA belum cocok dengan kekuatan pelindung dari vaksin yang ada."

"Karena keadaan yang sangat darurat, orang akan mencoba banyak solusi berbeda secara paralel. Kunci untuk menguji coba banyak calon vaksin sekaligus adalah dengan membagikan data secara terbuka diantara kelompok-kelompok para ilmuwan di seluruh dunia untuk mengindetifikasi produk vaksin covid-19 yang menjanjikan sesegera mungkin", kata Andino Pavlovsky lebih lanjut.


Tantangan Dalam Pengembangan Vaksin COVID-19

Merancang sebuah vaksin yang memberikan kekebalan dan meminimalisasi efek samping bukanlah tugas yang mudah. Vaksin coronavirus khususnya, memiliki tangtangan unik tersendiri. Meskipun para ilmuwan memang membuat vaksin kandidat untuk virus corona SARS-CoV dan MERS-CoV, ini tidak keluar dari uji klinis atau digunakan ubtuk umum., sebagian karena kurangnya sumber daya.

Salah satu hal ketika berurusan dengan virus corona adalah kemungkinan peningkatan beberapa vaksin yang menyebabkan fenomena berbahaya yang dikenal sebagai peningkatan tergantung antibodi (AED) yang secara paradoksal membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit parah setelah inokulasi.

Vaksin untuk Virus Dengue misalnya, telah menghasilkan tingkat rendah antibodi yang memandu virus ke sel-sel yang rentan daripada menghancurkan pantogen.

Stat News melaporkan, Vaksin Coronavirus untuk untuk penyakit hewan dan penyakit manusia SARS memicu efek serupa pada hewan. jadi ada beberapa kekhawatiran bahwa calon vaksin untuk SARS-CoV-2 mungkin melakukan hal yang sama. Para ilmuwan harus mengawasi tanda-tanda AED dalam semua uji coba vaksin COVID-19 dimasa mendatang. Ini mungkin studi jangka panjang yang bisa memakan waktu berbulan-bulan. Studi AED dapat dilakukan secara paralel dengan uji coba hewan lain untuk menghemat waktu.

Jika telah berhasil ditemukan, Vaksin COVID-19 dapat menghentikan penyebaran SARS-CoV-2 dengan mengurangi orang baru terinfeksi. Infeksi COVID-19 biasanya memegang apa yang disebut jaringan mukosa yang melapisi saluran pernafasan bagian atas, dan untuk secara efektif mencegah penyebaran virus. "Tubuh anda perlu memiliki kekebalan ditempat infeksi, di hidung dan di saluran pernafasan bagian atas," kata Andino -Pavlovsky.


Menurut buku Immunobilogi "Sistem Kekebalan Dalam Kesehatan dan Penyakit, Garland Science, 2001 "Titik-titik awal infeksi ini mudah diserap oleh patogen infeksius. Armada khusus sel-sel kekebalan terpisah dari sel-sel yang berpatroli di seluruh tubuh dan bertanggung jawab melindungi jaringan-jaringan yang rentan. Sel-sel kekebalan yang melindungi jaringan mukosa dihasilkan oleh sel-sel yang disebut limfosit yang tetap berada di dekatnya,".

Bahkan jika Vaksin COVID-19 dapat memulai respons kekebalan yang diperlukan, Para peneliti tidak yang berapa lama kekebalan itu mampu bertahan. Sementara penelitian menunjukkan bahwa coronavirus tidak bermutasi dengan cepat. 

Mungkin ada sesuatu yang aneh dengan virus itu sendiri. khususnya dalam antigennya. Protein virus yang dapat dikenali oleh sistem kekebalan tubuh dan yang menyebabkan kekebalan hilang. Atau, Coronavirus entah bagaimana bisa bermain-main dengan sistem kekebalan tubuh itu sendiri dan bisa menjelaskan penurunan kekebalan dari waktu ke waktu.

Untuk memastikan Vaksin COVID-19 dapat memberikan sistem kekebalan jangka panjang, Para ilmuwan harus menjawab pertanyaan-pertanyaan ini untuk jangka pendek. Mereka harus merancang eksperimen untuk menantang sistem kekebalan setelah vaksinasi dan menguji ketahanannya dari waktu ke waktu.

Tidak seperti pengobatan anti virus untuk COVID-19 yang dapat diberikan kepada pasien yang sudah terinfeksi virus, vaksin harus di uji pada berbagai populasi oang yang masih sehat.

"Karena Anda memberikannya kepada orang-orang sehat, ada tekanan besar untuk memastikan bahwa vaksin Covid-19 benar-benar aman," kata Andino Pavlovsky lebih lanjut yang terlebih lagi vaksin harus bekerja dengan baik untuk orang-orang dari berbagai usia termasuk pada orang usia lanjut yang sistem kekebalan tubuhnya semakin melemah yang menempatkan mereka beresiko tinggi terkena paparan infeksi Covid-19. 


Vaksin Covid-19 dapat disetujui berdasarkan studi kecil ini yang dapat berlangsung beberapa bulan dan kemudian harus dipantau ketika populasi yang lebih besar menjadi divaksinasi.

Di masa mendatang, vaksin mungkin memerlukan bahan tambahan yang disebut Adjuvant, yang dapat mendorong sistem kekebalan tubuh yang sudah tua untuk beraksi seperti yang ditemukan dalam vaksin herpes zoster.

Sementara beberapa obat uang sudah ada, yang resiko keamanannya sudah dipahami dokter dapat digunakan kembali sebagai pengobatan COVID-19. Namun data sementara untuk vaksin coronavirus tidak ada yang pernah digunakan secara luas.

Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para ilmuwan, Cara pintas tertentu dapat memungkinkan para ilmuwan untuk menemukan Vaksin Covid-19 lebih cepat dari yang diperkirakan.
     
Views
Share:

UNESCO DUKUNG SITUS WARISAN BUDAYA SELAMA PANDEMI COVID-19

UNESCO DUKUNG SITUS WARISAN BUDAYA SELAMA PANDEMI COVID-19

MahessaBlog | Unesco berinisiatif untuk tetap mendukung situs warisan budaya ketika miliaran orang di seluruh dunia mencari kenyamanan dengan berada di rumah saja dan untuk mengatasi isolasi sosial selama terjadinya krisis sanitasi Covid-19.


"Sifat global dari adanya Pandemi Covid-19 adalah menyerukan kepada komunitas internasional untuk berinvestasi kembali dalam kerjasama internasional dan dialog antar pemerintah," kata Audrey Azoulay, Diektur Jenderal UNESCO. "UNESCO untuk tetap berkomitmen untuk memimpin diskusi global tentang cara terbaik untuk mendukung seniman dan lembaga budaya selama berlangsungnya pandemi covid-19 dan selanjutnya semua orang untuk tetap berhubungan dengan situs warisan budaya yang menghubungkan mereka dengan kemanusiaan,".

Pada hari Kamis, UNESCO meluncurkan kampanye internasional ke media sosial dengan tag #ShareOurHeritage untuk mempromosikan akses ke budaya dan pendidikan di sekitar situs warisan budaya selama masa lockdown massal.

UNESCO juga meluncurkan pameran daring puluhan properti warisan di seluruh dunia dengan dukungan teknis dari Google Arts & Culture.

Organisasi ini selanjutnya akan memberikan informasi terkini melalui peta online di situs webnya dan media sosial tentang dampak dan akibat yang ditimbulkan dari COVID-19 terhadap situs warisan dunia yang sebagian atau sepenuhnya telah ditutup untuk wisatawan di 89% negara akibat pandemi Covid-19.


Pada Hari Seni Dunia pada 15 April 2020, UNESCO yang tergabung dengan kemitraan pelopor musik elektronik dan Duta Besar UNESCO, Akan menjadi tuan rumah debat online dan kampanye di media sosial. Debat yang dinamakan Debat ResiliArt akan menyatukan para seniman dan pelaku industri utama untuk membunyikan alarm tentang dampak pandemi Covid-19 pada kehidupan para seniman dan profesional budaya.

Debat dirancang untuk menginformasikan pengembangan kebijakan dan mekanisme keuangan yang dapat membantu pencipta masyarakat mengatasi krisis. Pencipta dan pekerja kreatif di seluruh dunia didorong untuk bergabung dengan Debat ResiliArt di media sosial dan mengundang sesama seniman untuk memamerkan karya yang mereka hasilkan selama terjadinya pandemi covid-19.

Pada 22 April 2020, UNESCO akan mempertemukan Menteri Kebudayaan di seluruh dunia dalam pertemuan online tentang COVID-19 dan dampaknya terhadap budaya. Dibangun di atas Forum Menteri Kebudayaan yang diselenggarakan oleh UNESCO pada 19 November 2019, pertemuan itu akan membantu para Menteri Budaya di seluruh dunia bertukar informasi dan pandangan tentang dampak krisis kesehatan pada sektor budaya di negara mereka dan mengindetifikasikan langkah-langkah kebijakan perbaikan yang sesuai dengan berbagai konteks nasional mereka.


Penutupan situs warisan budaya, museum, teater, bioskop dan beberapa lembaga budaya lainnya membahayakan pendanaan bagi para seniman dan pelaku seni serta industri kreatif, dan untuk konservasi tempat-tempat yang luar biasa dan mata pencaharian masyarakat lokal dan profesional budaya.

COVID-19 telah menunda banyak kegiatan situs warisan budaya takbenda termasuk ritual budaya dan upacara adat. Selain itu hal ini juga membuat banyak pekerjaan dari para seniman di seluruh dunia kehilangan pekerjaannya yang sebagian besar mengandalkan kegiatan tambahan untuk menambah penghasilan dari seni mereka.

Menurut Ernesto Ottone R, Asisten Direktur Jenderal Kebudayaan UNESCO,  "Sekarang, lebih dari sebelumnya. orang membutuhkan budaya", "Budaya membuat kita tangguh untuk mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian,". Itulan mengapa UNESCO sangat mendukung budaya, untuk melindungi warisan kita dan memberdayakan seniman dan pecipta dari sekarang hingga setelah krisis pandemi Covid-19 berakhir. Semoga!


Editor: Rey Mahessa
Sumber: whc.unesco.org
 
Views
Share:

FLU SPANYOL : PANDEMI PALING MEMATIKAN DALAM SEJARAH

MahessaBlog | Pada tahun 1918, Jenis influenza yang dikenal dengan sebutan Flu Spanyol telah menyebabkan pandemi global dalam sejarah. Flu ini menyebar dengan sangat cepat dan membunuh tanpa pandang bulu. Orang-orang muda, tua, anak-anak, sakit dan sehat semua terinfeksi yang setidaknya menyebabkan 10% pasiennya meninggal.

FLU SPANYOL : PANDEMI PALING MEMATIKAN DALAM SEJARAH
Rumah sakit darurat selama terjadinya Pandemi Flu Spanyol, Camp Funston, Kansas, c 1918.
(Gambar @Arsip Sejarah Otis, Museum Nasional Kesehatan dan Kedokteran). 

Walaupun jumlah kematian akan Flu Spanyol belum diketahui secara pasti, tetapi diperkirakan sepertiga populasi di dunia terinfeksi dengan menyebabkan sekitar 50 juta orang meninggal yang menjadikannya sebagai pandemi paling mematikan dalam sejarah modern.


Penyebab Flu Spanyol

Wabah ini di mulai pada tahun 1918 selama bulan-bulan terakhir terjadinya Perang Dunia Pertama dan sejarawan sekarang percaya bahwa konflik tersebut mungkin sebagian bertanggung jawab untuk menyebarkan virus ini. Di Front Barat, tentara yang hidup serba kekurangan, kotor dan lembab menjadi sakit. Hal ini terjadi akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh dari kekurangan gizi. Penyakit mereka yang dikenal sebagai "la grippe" menular dan menyebar. 

Selam musim panas di tahun 1918, ketika banyak pasukan pulang dan cuti, mereka membawa serta virus yang tidak terdeteksi. Virus itu kemudian menyebar ke seluruh kota dan desa asal para prajurit. Banyak mereka yang terinfeksim baik dari prajurit maupun warga sipil. Virus ini lebih menyerang orang muda usia 20-30 tahun yang sebelumnya sehat.

Namun pada tahun 2014, sebuah teori baru yang dilaporkan oleh National Geographic menyatakan bahwa asal usul virus Flu Spanyol pertama kali muncul di Cina. Catatan-catatan sebelumnya yang mengaitkan flu dengan transportasi buruh Tiongkok, Korps Perburuhan Tiongkok di Kanada pada tahun 1917 dan 1918. Para pekerja itu kebanyakan adalah pekerja pertanian dari pedesaan terpencil di Cina. 

Menurut buku "The Last Plague" (University of Toronto Press, 2013), Mereka menghabiskan waktu 6 hari dalam wadah tertutup rapat saat mereka diangkut keseluruh negeri sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke Perancis. Di sana mereka diminta untuk menggali parit, membongkar kereta, meletakkan rel, membangun jalan dan memperbaiki tank yang rusak yang secara keseluruhan lebih dari 90.000 pekerja dimobilisasi ke front barat.

Humphries menjelaskan bahwa dalam satu perhitungan 25.000 pekerja Tiongkok pada tahun 1918, sekitar 3.000 pekerja Tiongkok melakukan perjalanan ke Kanada dalam karantina medis. Pada saat itu, karena stereotip rasial, para dokter di Kanada tidak menganggap serius gejala penyakit para pekerja ini. 


Mengapa virus ini disebut Flu Spanyol?

Spanyol adalah negara paling awal dimana pandemi ini diindetifikasi. Spanyol adalah negara netral dalam Perang Dunia I yang tidak melakukan sensor ketat terhadap media persnya yang dengan bebas menerbitkan laporan awal penyakit tersebut. Akibatnya banyak orang-orang yang salah tafsir bahwa Spanyol adalah asal virus ini.

Menurut buku Henry Davies "The Spanish Flu" (Henry Holt & Co, 2000) menulis bahwa pada akhir musim semi tahun 1918 kantor berita Spanyol mengirim berita ke kantor berita Reuters di Inggris bahwa "wabah penyakit yang aneh dari karakter epidemi telah muncul di Madrid". Walaupun epidemi ini bersifat ringan dan tidak ada kematian yang dilaporkan, Namun dalam dua minggu setelah pelaporan ini, lebih dari 100.000 orang telah terinfeksi.

Selain 100.000 orang biasa terinfeksi flu, Raja Spanyol Alfonso XIII bersama dengan para politisi terkemuka terinfeksi flu ini. Antara 30% - 40% orang yang bekerja atau tinggal di daerah keramaian seperti sekolah, barak atau gedung pemerintah, terinfeksi. Layanan pada sistem trem Madrid harus dikurangi menjadikannya layanan telegraf terganggu. Dalam beberapa kasus tidak ada cukup karyawan sehat yang tersedia untuk bekerja karena persediaan dan layanan medis tidak dapat memenuhi permintaan.


Istilah "Flu Spanyol" dengan cepat mulai berlaku di Inggris. Menurut buku Niall Johnson "Inggris Dan Pandemi Influenza 1918-1919" (Routledge, 2006). pers Inggris menyalahkan epidemi flu di Spanyol. pada cuaca Spanyol "..... Musim semi Spanyol yang kering dan berangin adalah musim yang tidak menyenangkan dan tidak sehat,". Debu yang mengandung mikroba disebarkan oleh angin kencang dari Spanyol yang berarti bahwa iklim basah di Inggris menerima mikroba virus ini.

FLU SPANYOL : PANDEMI PALING MEMATIKAN DALAM SEJARAH
Anggota Palang Merah memberi penyuluhan di Stasiun Ambulans Darurat di Washibgton DC selama Pandemi Flu Spanyol1918 (sumber gambar: Linrary of Congress)

Apa saja Gejala Flu Spanyol?

Gejala awal Flu Spanyol seperti sakit kepala dan kelelahan yang diikuti dengan batuk kering, kehilangan nafsu makan, masalah pada perut dan kemudian pada hari kedua berkeringat secara berlebihan. Selanjutnya pernyakit ini dapat mempengaruhi organ pernafasan yang berkembang menjadi pneumonia atau komplikasi pernafasan lainnya yang disebabkan oleh flu yang sering menjadi penyebab utama kematian. 

Pada musim panas 1918, Flu Spanyo dengan sangat cepat menyebar ke negara-negara lainnya di daratan Eropa seperti Austria, Rumania, Hongaria; Jerman dan juga Perancis. Banyak anak-anak di sekolah-sekolah Berlin di laporkan sakit dan absen dari sekolah dan ketidakhadiran pekerja di pabrik persenjataan.

Pada 25 Juni 1918, Epidemi Flu Spanyol mencapai Inggris dan pada bulan Juli, Epidemi ini telah memukul perdagangan tekstil di London dengan sangat keras dengan satu pabrik harus kehilangan 400 pekerja pulang sakit dalam satu malam saja, menurut "Pandemi Influenza Spanyol tahun 1918-1919," Perspektif Baru (Routledge, 2013).


Epidemi telah dengan cepat menjadi pandemi menyebar ke seluruh dunia. Pada Agustus 1918, Enam Pelaut Kanada tewas di Sungai St. Lawrence. Pada bulan yang sama, kasus-kasus lainnya dilaporkan oleh tentara Swedia. Pada bulan September 1918, Flu Spanyol mencapai Amerika Serikat melalui Pelabuhan Boston.

Pada saat itu dokter tidak tahu apa yang harus direkomendasikan kepada para pasien. banyak dokter mendesak orang untuk menghindari tempat ramai dan yang lainnya menyarankan untuk mengkonsumsi kayu manis, minum anggur atau kaldu sapi. Dokter juga meyarankan kepada orang-orang untuk menjaga mulut dan hidung mereka dengan masker di depan umum.  Pada satu titik, penggunaan aspirin disalahkan sebagai penyebab pandemi, padahal aspirin sebenarnya bisa membantu bagi mereka yang terinfeksi.

Pada 28 Juni 1918, sebuah pemberitahuan publik muncuk di koran-koran Inggris yang memberitahu orang-orang tentang gejala Flu Spanyol, Namun ini ternyata sebenarnya adalah sebuah iklan untuk Formamints, Tablet yang dibuat dan dijual oleh perusahaan vitamin. Bahkan ketika orang-orang tengah sekarat, ada uang yang bisa dihasilkan dari iklan "obat" palsu. Iklan tersebut menyatakan bahwa "cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah setiap orang termasuk anak-anak harus menghisap empat atau lima tablet ini sehari sampai mereka merasa lebih baik.

Orang Amerika ditawari cara serupa tentang cara pencegahan infeksi. Mereka disarankan untuk tidak berjabat tangan dengan orang lain, untuk tetap di dalam rumah serta menghindari buku-buku di perpustakaan. Sekolah dan teater ditutup dan Departemen Kesehatan kota New York secara ketat menegakkan amandemen Kode Sanitasi yang membuat meludah di jalan umum adalah ilegal, menurut sebuah tinjauan yang diterbitkan dalam journal Public Health Repots.

Perang Dunia I mengakibatkan kekurangan dokter di beberapa negara karena banyak dokter juga terinfeksi. Sekolah dan bangunan besar lainnya menjadi rumah sakit darurat dengan mahasiswa kedokteran harus menggantikan para dokter dalam beberapa kasus.

FLU SPANYOL : PANDEMI PALING MEMATIKAN DALAM SEJARAH
Para pejabat di kota-kota besar banyak yang histeris. Warga di desak untuk tetap tinggal di rumah dengan menghindari keramaian. Dalam gambar ini para polisi berpatroli di jalan-jalan untuk memastikan keselamatan warganya. (sumber gambar: Arsip Nasional AS)

Berapa banyak orang yang meinggal dalam Pandemi Flu Spanyol?

Pada musim semi 1919, jumlah kematian akibat Flu Spanyol menurun. Negar-negara dibiarkan hancur setelah wabah karena para profesional medis tidak mampu menghentikan penyebaran penyakit. Pandemi menggemakan apa yang terjadi 500 tahun tahun sebelumnya, Ketika Kematian Hitam mendatangkan kekacauan di seluruh dunia.


Dalam buku Nancy Bristow yang berjudul "American Pandemic: The Lost World of the Influenza Pandemic 1918" (Oxford University Press, 2016) menjelaskan bahwa Flu Spanyol menyerang sebanyak 500 juta orang di seluruh dunia yang pada saat ini mewakili sepertiga dari populasi global. Sebanyak 50 juta orang meninggal karena virus ini, meskipun angka sebenarnya mungkin lebih tinggi.

Bristow memperkirakan bahwa virus tersebut menginfeksi sebanyak 25% populasi di AS, Flu Spanyol telah membunuh 675.000 orang Amerika pada akhir Oktober 1918. Hal ini berdampak sangat parah sehingga pada tahun 1918 harapan hidup Amerika berkurang 12 tahun.

Mayat menumpuk sedemikian rupa sehingga kuburan kewalahan dan keluarga harus menggali kuburan untuk kerabat mereka sendiri. Kematian tersebut mencuptakan kekurangan pekerja pertanian yang dapat mempengaruhi hasil panen di akhir musim panas. Seperti di Inggris, kurangnya staff  dan sumber daya membuat layanan lain seperti pengunpulan sampah di bawah tekanan.

Pandemi Flu Spanyol juga menyebar ke Asia, Afrika, Amerika Selatan dan Pasifik Selatan. Di India angka kematian mencapai 50 kematian per 1.000 orang.

FLU SPANYOL : PANDEMI PALING MEMATIKAN DALAM SEJARAH
Perawat menyiapkan masker untuk mencegah penyebaran Flu Spanyol pada tahun 1918, (sumber gambar: Arsip Nasional AS).

Bagaimana Flu Spanyol Jika Dibandingkan dengan Flu Musiman?

Flu Spanyol tetap menjadi pandemi paling mematikan dalam sejarah hingga saat ini setelah membunuh sekitar 1 - 3% populasi dunia.

Pandemi flu yang sebanding yang paling baru terjadi pada tahun 2009 hingga 2010, setelah bentuk baru dari strain H1N1 muncul. Penyakit ini dinamai "Flu Babi" karena virus yang menyebabkan mirip dengan yang ditemukan pada Babi (Bukan karena virus berasal dari Babi).


Flu Babi menyebabkan penyakit pernafasan yang menewaskan sekitar 151.700 - 575.400 orang diseluruh dunia pada tahun pertama menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang artinya sekitar 0,001 hingga 0,007% dari populasi dunia. Jadi pandemi Flu Babi jauh lebih tidak berdampak dibandingkan dengan Pandemi Flu Spanyol 1918. 

Vaksin untuk jenis influenza yang menyebabkan flu babi sekarang termasuk dalam vaksin flu tahunan. Orang-orang masih meninggal setiap tahunnya akibat flu ini walaupun jumlahnya jauh lebih rendah yang rata-rata dibandingkan pandemi flu babi atau pandemi flu Spanyol. Epidemi tahunan flu musiman mengakibatkan sekitar 3 juta - 5 juta orang mengalami kasus parah dan sekitar 290.000 hingga 650.000 kematian, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO).


Editor: Rey Mahessa
Sumber: LiveScience.com
    
Views
Share:

Blog Archive

Bookmarking

Ikuti Facebook