ILMUWAN PECAHKAN MISTERI BOLA BATU KUNO BERUSIA 2 JUTA TAHUN



ILMUWAN PECAHKAN MISTERI BOLA BATU KUNO BERUSIA 2 JUTA TAHUN
Sisi yang berbeda dari bola batu kuno yang ditemukan di Gua Qesem, Israel.
Sumber gambar: Isabella Caricola, Assaf E. et al. PLOS one (2020). 

MahessaBlog | Setelah berhasil menemukan artefak misterius di beberapa situs arkeologi tertua di dunia di Afrika, Eropa dan Asia, tetapi tidak ada seorangpun di zaman modern ini mengetahui bagaimana bola batu kuno ini digunakan oleh manusia purba pada 2 juta tahun yang lalu.

Selama bertahun-tahun, para arkeolog bertanya-tanya bagaimana tepatnya manusia purba menggunakan bola-bola batu ini? 
Hingga pada akhir peneltiannya, para arkeolog memberikan bukti untuk pertama kalinya setelah Assaf dan timnya menemukan tumpukan 30 bola batu berusia 2 juta tahun di Gua Qesem di Israel, tempat manusia pernah hidup pada 2.700.000 hingga 200.000 tahun yang lalu.


"Setelah diteliti oleh para ilmuwan diketahui bahwa  2 bola batu ini digunakan oleh orang-orang kuno sebagai alat untuk mendapatkan sumsum yang lezat di dalam tulang binatang," kata ketua peneliti studi Ella Assaf, seorang peneliti postdoctoral di Departemen Arkeologi dan Kuno, East Culturas di Tel Aviv University, Israel seperti yang kami lansir dari laman LiveScience.com.

Untuk memecahkan misteri bola batu kuno, Peneliti senior Emanuela Cristiani, seorang arkeolog dari Universitas Sapienza di Roma dan rekan-rekannya memeriksa bola batu secara mikroskopis. Mereka menemukan tanda-tanda aus dan residu organik yang menunjukkan bahwa bola batu ini pernah digunakan oleh manusia purba untuk mematahkan tulang binatang untuk mengambil sumsumnya.

Namun tim internasional ingin memastikan sekali lagi untuk melakukan dua percobaan. Pada awalnya mereka menggunakan batu bulat alami untuk memecahkan tulang dan yang kedua, tim menggunakan alat untuk membuat bola batu sendiri yang kemudian mengujinya pada tulang.


ILMUWAN PECAHKAN MISTERI BOLA BATU KUNO BERUSIA 2 JUTA TAHUN
Para peneliti menemukan bahwa bola batu kuno dapat digunakan untuk mematahkan tulang untuk mengekstraksi sumsum tulang. Dalam foto ini rekan peneliti studi Jordi Rosell dari Institute Paleoekologi Manusia dan Evolusi Sosial (IPHES) melakukan hal tersebut.
Sumber gambar: Ella Assaf. Asaff E. et al PLOS One (2020).


Setelah menghancurkan beberapa tulang, tim belajar bahwa bola batu berbentuk jauh lebih efisien daripada yang alami dalam mematahkan tulang hingga sampai ke sumsum, sebuah temuan yang mendukung kesimpulan dari analisis mikroskopis.

"Bola batu ini memberikan cengkraman yang nyaman yang membuat tidak cepat patah. Anda dapat memutarnya dan menggunakannya berulang kali karena bola batu ini memiliki banyak punggungan," kata Assaf. "Tebing-tebing tinggi ini membantu mematahkan tulang dengan cara yang bersih dan Anda bisa mengektraksi sumsum menjadi relatif mudah."

"Selain itu patahan tulang akan meninggalkan bekas aus kecil pada replika modern yang sangat mirip dengan bola batu kuno," kata Assaf. "Hal ini mengkonfirmasi asumsi awal kami bahwa 2 bola batu berusia 2 juta tahun memang digunakan untuk mengekstraksi sumsum tulang," kata Assaf lebih lanjut.


Penemuan Bola Batu Kuno

Saat ditemukan bola batu kuno ini ditutupi dengan lapisan mengkilap yang disebabkan oleh paparan unsur-unsur dari waktu ke waktu. Anehnya lapisan seperti mutiara ini berbeda dengan lapisan yang ditemukan pada alat-alat terbuat dari batu lainnya di gua. Hal ini menunjukkan bahwa bola batu kuno ini terpapar dilingkungan yang berbeda untuk periode yang sangat lama dan kemudian dikumpulkan oleh penghuni Gua Qesem Kuno untuk dibawa masuk ke dalam gua untuk digunakan kembali.

Seperti diketahui bahwa sumsum tulang memiliki kadar asam lemak terbesar dalam tubuh hewan. Jadi batu-batu ini, mungkin telah membantu meningkatkan asupan kalori manusia purba pada periode Paleolitik sekitar 2,7 juta tahun hingga 200.000 tahun yang lalu khususnya penghuni Gua Qesem dan sekitarnya.


Editor: Rey Mahessa
Sumber: LiveScience.com

Views
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Bookmarking

Ikuti Facebook