7 PENEMUAN TEKNOLOGI CANGGIH ZAMAN PURBA

7 Penemuan Teknologi Canggih Zaman Purba


Penemuan-penemuan yang dilakukan para ahli Arkeolog dari waktu ke waktu menunjukan hal-hal diluar perkiraan manusia zaman sekarang. Bagaimana tidak? Selama ini kita selalu mendifinisikan bahwa zaman dahulu atau zaman purba kehidupannya masih terbelakang dan awam akan teknologi. Tapi pada kenyataannya teknologi telah ada dan begitu  sangat maju  Atau mungkin ada yang lebih maju daripada teknologi dan sains zaman sekarang.  Hal ini dibuktikan dengan penemuan-penemuan oleh para ahli arkeolog seperti berikut ini:

1.Baterai Bagdad (Baterai Parthia)

7, Penemuan, Teknologi, Canggih, Zaman, Purba

Pada tahun 1936, Dr Wihem Konig, Ahli Arkeolog Austria menemukan sebuah artefak yang tertanam di desa  Khuyut Rabbou'a dekat Bagdad,Irak. Objek yang terdiri dari silinder tembaga, batang besi serta aspal yang disusun dalam sebuah bekas tanah liat seperti tempayan kecil setinggi 14 centimeter (sm) serta berdiameter lapan sm.

Artefak ini diduga dibuat di Mesopotamia pada masa Parthia atau Sassania. Artefak ini menjadi perhatian publik pada tahun 1940, Ketika Konig menerbitkan tulisan yang menduga bahwa artefak tersebut merupakan sel galvanik. Inteprestasi ini berubah menjadi hipotesis. Jika benar, artefak ini mendahului penemuan Alessandro Volta tahun 1800.

Pengujian yang dilakukan oleh F. M. Gray, seorang teknisi yang bekerja di General Electric - High Voltage Lab, Pittsfield, Massachusetts terhadap tiruan artefak kuno ini menunjukkan bahwa benda tersebut memang dapat berfungsi sebagai baterai. Dengan memasukkan cairan asam kedalam jambangannya, baterai ini bisa menghasilkan tegangan listrik sebesar 1,5 - 2 volt. Paul T. Keyser dari Universitas Alberta, Kanada mengajukan alternatif pemikiran tentang kemungkinan penggunaan baterai ini sebagai alat analgesik (penahan rasa sakit) pada masa itu. 

2. Komputer Kuno

7, Penemuan, Teknologi, Canggih, Zaman, Purba

Pada 1901, para penyelam Yunani di perairan pulau Antikythera (Cerigotto/Sijiljo/Stus) menemukan sebuah benda peninggalan dari sebuah puing-puing bangkai kapal yang karam di dasar laut tahun 80 SM. Benda dengan bentuk seperti sebuah jam beker ini kemudian dikenal sebagai Antikythera Mechanism

Penelitian lebih mendalam kemudian oleh Derek John De Solla Price , menunjukkan bahwa mekanisme benda ini adalah seperti yang kini digunakan sebagai komputer (mesin hitung) untuk mengukur pergerakan bintang-bintang dan planet-planet.  

Antikythera mechanism memang merupakan komputer analog kuno yang dirancang untuk menghitung posisi astronomi. Tapi nyatanya baru sebatas itulah para ahli bisa menebak. Sampai saat ini tak satu pun orang tau di mana Antikythera mechanism dibuat. 

3.Kalkulator Kuno

7, Penemuan, Teknologi, Canggih, Zaman, Purba

Dalam Scientific American , De Solla juga mengingatkan kembali tentang penemuan sebuah alat hitung kalender beroda gigi dari kebudayaan Islam abad ke-13 yang tersimpan di Museum Sejarah Iptek, Oxford. Konsep kerjanya seperti yang telah ditulis oleh ahli astronomi, Al Biruni pada tahun 1.000 M. Peralatan yang dibuat oleh peradaban Islam itu lebih sederhana daripada Antikythera Mechanism namun memperlihatkan banyak kesamaan pokok detil teknis yang digunakan diantara keduanya. 

Dari ini tampaknya peradaban Antikythera seolah-olah telah lenyap dari kita namun muncul dan dipahami oleh orang-orang Arab (Islam). Hingga lalu masuk ke peradaban Eropa pada abad pertengahan menjadi dasar teknologi jam modern. 

Profesor Michael Edmunds dari Cardiff University, yang memimpin sebuah studi tahun 2006 dari mekanisme mengatakan, “Alat ini luar biasa, hanya satu-satunya. Disainnya indah, perhitungan astronominya juga luar biasa tepat. Siapapun bisa ternganga bila menyaksikannya, alat ini telah diciptakan dengan penuh ketelitian. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi saya, apa lagi yang mereka ciptakan saat itu? Dari segi nilai sejarah dan kelangkaan, saya harus menganggap mekanisme ini lebih berharga daripada lukisan Mona Lisa .” 

Para ilmuwan di Universitas Cardiff telah memimpin sebuah tim tingkat dunia didalam mengulik seluk beluk rahasia kalkulator astronomi yang telah berumur dua ribu tahun yang mana dapat merubah cara kita berpikir mengenai dunia prasejarah. 

4. Penemuan Reaktor Nuklir di Gabon

7, Penemuan, Teknologi, Canggih, Zaman, Purba

Sebuah fenomena arkeolog yang terjadi ditahun 1972, setelah ditemukannya sebuah tambang uranium di Oklo, Rep. Gabon, Afrika. Tambang yang diperkirakan telah ada sejak 2 miliar tahun yang lalu ini di temukan oleh sebuah perusahaan dari Perancis yang mengimpor biji mineral uranium dari Oklo, Rep. Gabon itu untuk di olah. Tetapi mereka terkejut dengan apa yang mereka lihat, karena bijih uranium tersebut ternyata kandungannya sama saja dengan hasil limbah reaktor nuklir yang artinya bijih uranium tersebut telah diolah sebelumnya.

Setelah dilakukan penelitian di tempat tambang tersebut berada Tim Ahli Arkeolog menemukan adanya sebuah reaktor nuklir dalam skala besar. Dengan kapasitas mencapai 500 ton biji uranium di 6 wilayah yang di duga dapat menghasilkan daya sebesar 100 ribu watt.  Tambang reaktor nuklir tersebut terpelihara dengan baik, dengan layout yang masuk akal dan telah beroperasi selama 500 ribu  tahun.

Yang membuat kita tambah tercengang, ialah limbah penambangan reaktor nuklir yang dibatasi itu, tidak tersebar luas di dalam areal 40 m di sekitar pertambangan. Kalau dibandingkan dengan tambang reaktor di jaman modern ini, teknik penataan tambang reaktor tersebut jauh lebih baik dibandingkan penataan yang ada pada jaman modern ini. Hal ini seharusnya membuat kita malu, karena pada jaman modern seperti ini kita masih bingung dengan masalah pengolahan limbah nuklir, sedangkan manusia zaman pra sejarah sudah tahu cara memanfaatkan topografi alami untuk menyimpan limbah nuklir.

Menurut perkiraan para ahli, tambang tersebut telah berumur sekitar 2 milyar tahun. Hal tersebut bisa dilontarkan setelah adanya bukti data geologi, dan tidak lama setelah menjadi pertambangan, maka dibangunlah sebuah reaktor nuklir ini. Dengan hasil riset ini maka para ilmuwan mengakui bahwa inilah sebuah reaktor nuklir kuno, yang telah mengubah buku pelajaran selama ini, serta memberikan pelajaran kepada kita tentang cara menangani limbah nuklir. Sekaligus membuat ilmuwan mau tak mau harus mempelajari dengan serius kemungkinan eksistensi peradaban prasejarah itu, dengan kata lain bahwa reaktor nuklir ini merupakan produk masa peradaban umat manusia jaman prasejarah.
  


5. Kanta Optik Purba

7, Penemuan, Teknologi, Canggih, Zaman, Purba

Di lokasi sama dengan penemuan bateri kuno di Baghdad, Iraq; turut ditemui kanta optik purba yang dihasilkan kira-kira 2,200 tahun lalu.

Kanta purba sebesar kira-kira dua ibu jari itu dijumpai dengan bahagian kacanya sedikit retak. Sebelum penemuan menggemparkan itu, kanta dikatakan pertama kali dihasilkan di Eropah pada abad ke-16. Bagaimanapun penemuan kanta kuno itu menunjukkan masyarakat purba sudah lama mengetahui kaedah menghasilkan kanta serta mengaplikasikannya dalam kehidupan.


6. Jantung Sintestis Purba

7, Penemuan, Teknologi, Canggih, Zaman, Purba

Di dada kiri mumi anak lelaki di dalam Piramida Mesir, Para peneliti menemukan Jantung Sintestis. Di zaman modern ini jantung sintestis baru diciptakan dalam beberapa puluh tahun saja, Ternyata dengan penemuan ini Jantung Sintestis telah ada sejak 5.000 tahun yang lalu.   

7. Robot Purba

7, Penemuan, Teknologi, Canggih, Zaman, Purba

Pada zaman pemerintahan Kaisar Mu (976-922 SM) di China, pencipta berbakat Ma Daifeng menghasilkan aplikasi robotik yang dibina tetapi berasaskan mekanisme mekanikal. Robot yang dibina dapat bernyanyi dan menari seperti manusia, membawa peralatan kepada tuannya selain mempunyai organ tubuh seperti tulang, otot, sendi, kulit dan rambut.
Turut dicipta Ma Daifeng pada zaman berkenaan adalah alat merekod jarak perjalanan selain aplikasi untuk industri kilang yang mampu bekerja tanpa kawalan manusia.


Dari berbagai sumber
Views
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Bookmarking

Ikuti Facebook