Mahessa83-Badak adalah hewan yang berasal dari Afrika dan Asia yang termasuk spesies hewan dari keluarga Rhinocerotidae, ordo Perissodactyla.
Badak yang terdapat di Indonesia adalah Badak Sumatera dan Badak Jawa. Dua jenis Badak dari 5 spesies Badak yang ada di dunia saat ini.
Badak Jawa sering kali disebut denga Badak Bercula Satu (Rhinoceros sondaicus) yaitu anggota dari family Rhinocerotidae serta satu dari lima badak yang mana tetap ada. Badak Jawa juga merupakan mamalia terbesar terlangka di dunia yang ada diambang kepunahan. Menurut Daftar List IUCN spesies Badak Jawa hanya tersisa sekitar 50 ekor saja di dunia yang hidup sebagian besar di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.
Ciri-ciri fisik Badak Jawa,
Badak Sumatera adalah satu-satunya spesies Badak di dunia yang memiliki dua cula. Badak Sumatera juga dikenal memiliki rambut terbanyak dibandingkan sub spesies Badak di seluruh dunia. Sehingga Badak Sumatera sering disebut Hairy Rhino (badak berambut). Ciri-ciri lainnya adalah memiliki telinga yang besar, kulit berwarna cokelat keabu-abuan atau kemerahan dan sebagian besar ditutupi oleh rambut dan kerut disekitar matanya.
Badak memiliki karakteristik seperti:
Badak Jawa sering kali disebut denga Badak Bercula Satu (Rhinoceros sondaicus) yaitu anggota dari family Rhinocerotidae serta satu dari lima badak yang mana tetap ada. Badak Jawa juga merupakan mamalia terbesar terlangka di dunia yang ada diambang kepunahan. Menurut Daftar List IUCN spesies Badak Jawa hanya tersisa sekitar 50 ekor saja di dunia yang hidup sebagian besar di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.
Ciri-ciri fisik Badak Jawa,
- Cula kecil dengan panjang sekitar 25 cm untuk Badak jantan sementara Badak Betina mempunyai cula lebih kecil atau tidak sama sekali.
- Berat badan antara 900 -2.300 kg dengan panjang badan 2-4 meterserta tinggi 1,7 meter.
- Berwarna abu-abu dengan tekstur kulit yang tidak rata dan berbintik.
- Badak Jantan mencapai fase dewasa setelah 10 tahun sementara betina pada usia 5-7 tahun dengan mas hamil 15 - 16 bulan.
- Bagian atas bibirnya meruncing untuk mempermudah mengambil daun dan ranting.
Badak Sumatera adalah satu-satunya spesies Badak di dunia yang memiliki dua cula. Badak Sumatera juga dikenal memiliki rambut terbanyak dibandingkan sub spesies Badak di seluruh dunia. Sehingga Badak Sumatera sering disebut Hairy Rhino (badak berambut). Ciri-ciri lainnya adalah memiliki telinga yang besar, kulit berwarna cokelat keabu-abuan atau kemerahan dan sebagian besar ditutupi oleh rambut dan kerut disekitar matanya.
Badak memiliki karakteristik seperti:
- Berukuran besar yang dapat mencapai berat 1 ton.
- Satu atau dua cula yang terletak di bagian dahi
- Termasuk hewan Herbivora
- Mempunyai ketebalan kulit sekitar 1,5 - 5 cm yang terbentuk dari lapisan kolagen.
- Memiliki indra pendengaran dan penciuman yang sangat tajam.
- Mencapai usia di atas 40 tahun
Walaupun termasuk hewan Herbivora, Badak adalah hewan yang sangat berbahaya bagi manusia.
Cula Badak
Berbeda dengan tanduk yang terdiri dari tulang, Cula Badak hanya terdiri dari keratin. Cula Badak ini banyak dicari dan diburu orang untuk digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional Cina yang dipercaya memiliki kemampuan penyembuh penyakit demam, dan efek afrodisiak.
Menurut laporan yang dibuat IUCN pada Hari Badak Sedunia pada 22 September 2015 lalu, Spesies Badak Sumatera diperkirakan kurang dari 100 ekor. Jika hal ini dibiarkan maka dalam waktu dekat Badak Sumatera akan masuk katagori Punah. Spesies ini masuk dalam daftar merah IUCN sejak tahun 2008.
Dalam rangka untuk menyelamatkan Badak terutama Badak Sumatera (Dicerorhinus Sumatrensis) dari kepunahan, maka diperlukan kawasan lindung baru dimana Badak bisa berkembang biak dengan baik. Hal ini dimaksudkan supaya Badak cepat mereproduksi secara maksimal dengan baik serta terlindungi dari pemburu-pemburu liar serta memaksimalkan perlidungan keamanan bagi keberadaan Badak.
Badak akan menjadi hewan punah karena sedikit sekali populasi mereka di alam liar dikarenakan Badak Betina dan Badak Jantan Jarang bertemu di habitat asli mereka.
Untuk melestarikan Badak dari kepunahan, Pada bulan April 2013, Dalam Crisis Summit Rhino Sumatera di Singapura, Para ahli badak memutuskan empat strategi yang dapat dilakukan untuk menyelamtkan Badak dari kepunahan.
Strategi pertama adalah mengelola sisa Badak yang ada dari tiga populasi yang berbeda menjadi satu meta populasi dengan tujuan menciptakan zone managemen yang lebih intensif.
Strategi kedua menangkap badak-badak di alam liar dan membawa mereka kedalam wilayah aman. Agar mereka lebih cepat mereproduksi dengan baik
Strategi ketiga merekomendasikan pembentukan Unit Rhino Protection, termasuk mempersenjatai pihak keamanan perlindungan Badak serta memperbanyak jumlah keamanan ditempat perlindungan Badak.
Strategi keempat adalah meningkatkan program penangkaran yang telah di mulai sejak tahun 1985 serta menggunakan teknologi modern yang dapat membantu inseminasi buatan dan fertilisasi in vito. Hal ini perlu dilakukan dengan harapan lebih meningkatkan keberhasilan di tempat penangkaran.
Untuk mencegah pemburuan cula badak, banyak diberbagai kawasan perlindungan Badak dibius dan Cula Badak dibuang dari tubuh Badak. Pihak keamanan setempat juga dilengkapi senjata api untuk melindungi Badak dalam melawan Pemburu Badak serta mengizinkan menambak mati para pemburu Badak.
Pada tahun 2011, 448 Badak dibunuh untuk diambil culanya di Afrika Selatan. Nilai Cula Badak memang sangatlah tinggi. Harganya sekitar US$ 250.000 di Vietnam. Pemburuan Badak ini tetap berlangsung selama ada permintaan dari China dan Vietnam.
Kehilanagan habitat dan pemburuan adalah ancaman yang paling utama bagi kelangsungan hidup Badak Sumatera. Agar satwa ini mampu tetap bertahan hidup dibutuhkan usaha-usaha serius dari kita, masyarakat dan pemerintah untuk menyelamatkan habitat hutan di Sumatera dimana sebagain besar populasi Badak ini berada.
Selain itu untuk, upaya-upaya untuk menghentikan perdagangan Cula Badak dan produk-produk lainnya yang berasal dari tubuh hewan yang dilindungi harus dilakukan segera agar insentif bagi para pemburu yang mengincar bagian-bagian dari tubuih Badak Sumatera pun dapat dikurangi atau dapat dihilangkan.
Kehilanagan habitat dan pemburuan adalah ancaman yang paling utama bagi kelangsungan hidup Badak Sumatera. Agar satwa ini mampu tetap bertahan hidup dibutuhkan usaha-usaha serius dari kita, masyarakat dan pemerintah untuk menyelamatkan habitat hutan di Sumatera dimana sebagain besar populasi Badak ini berada.
Selain itu untuk, upaya-upaya untuk menghentikan perdagangan Cula Badak dan produk-produk lainnya yang berasal dari tubuh hewan yang dilindungi harus dilakukan segera agar insentif bagi para pemburu yang mengincar bagian-bagian dari tubuih Badak Sumatera pun dapat dikurangi atau dapat dihilangkan.
Mari kita Lestarikan Hewan Langka Badak Dari Sekarang. Mahessa Update mengucapkan
"Selamat Hari Badak Internasional"
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.