Penampakan Hewan Sangat Langka Di Lepas Pantai Papua Nugini
Mahessa83-Seekor mahluk laut cangkang emas yang di tutupi rambut tebal berlendir baru-baru ini menampakkan dirinya di lepas pantai Ndrova, Papua Nugini untuk pertama kalinya dalam 31 tahun terakhir.
Seekor Allonautilus scrobiculatus, spesies moluska dari keluarga nautilus terlihat di lepas pantai Ndrova, Papua Nugini di Pasifik Selatan pada awal Agustus 2015 kemarin. Ini adalah daerah yang sama dimana binatang tersebut pernah terlihat lebih dari tiga dekade yang lalu.
Cangkang Allonautilus dikenal oleh para ilmuwan sejak tahun 1700-an, namun bagian lunak dari moluska termasuk jaringan hidupnya tidak pernah di amati sampai tahun 1984. Ketika Bruce Saunders, seorang profesor geologi di Bryn Mawr College di Pennsylvania melihat mahluk itu kata Peter Ward, seorang profesor biologi dan bumi dan ruang ilmu di University of Washington. Ward melihat Moluska beberapa minggu setelah Bruce Saunders pada tahun 1984 dan melihat kembali pada awal bulan Agustus kemarin.
Hewan Allonautilus adalah hewan yang sangat langka karena mereka bertahan hidup tergantung dari pembilasan (mengais) kata Ward.
Para ilmuwan sebelumnya mengindetifikasikan mahluk langka ini dalam genus yang sama dengan nautilus. Klarifikasi yang dibuat karena Cangkang Allonautilus yang di sebut Cangkang Drift akan melayang setelah mahluk ini mati.
Namun dalam upaya untuk tidak menilai moluska dengan cangkangnya, para peneliti mencatat bahwa, dari semua jenis nautilus yang ada, mahluk ini adalah satu-satunya jenis yang benar-benar sangat berbeda", kata Ward seperti yang dilaporkan pada LiveScience.
Mahluk itu benar-benar berbeda, sehingga para ilmuwan menambahkan awalan "allo" yang dalam bahasa Yunani berarti "lainnya".
Shell Allonautilus 'terlihat berbeda dari nautilus di kedua warna dan tekstur, kata Ward. Nautilus Pompilius, misalnya, adalah putih bergaris-garis darah berwarna bersama cangkangnya, dan Allonautilus scrobiculatus adalah warna oranye-kuning cerah.
Hidup sendiri diantara spesies nautilus, Allonautilus memiliki cangkang tebal, rambut yang licin di cangkangnya.
Meskipun nautilus dianggap sebagai "fosil hidup" karena spesies ini telah ada sebelum dinosaurus menjelajahi bumi.
Penelitian pada DNA Allonaulitus mengungkapkan bahwa mereka telah ada di bumi sejak 1-2 juta tahun yang lalu. Hewan Naulitus ini hidup di laut dalam di antara terumbu karang. Sedangkan Allonaulitus hidup di laut dangkal di sekitar dinding batu karang. Allonaulitus juga sangat lemah dalam berenang di bandingkan pasangannya naulitus. Mungkin Allonaulitus tidak perlu berenang atau bergerak telalu banyak untuk keluar masuk gua-gua karang di dinding batu.
Hewan Allonaulitus dapat menahan air sedikit lebih hangat daripada jenis Naulitus. Habitanya yang sedikit dari konsevasi dikhawatirkan jenis ini akan menghilang dari ekosistem hewan bawah laut.
Mereka akan menarik sampai jumlah yang luar biasa dari sedimen, yang dapat menutupi persediaan makanan dan membunuh spesies", kata Ward. Karena gangguan dalam pasokan makanan mereka bisa membunuh mereka sendiri", kata Ward lebih lanjut.
Views
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.