SISA-SISA KUIL HOSN NIHA PENINGGALAN ROMAWI KUNO DI LEBANON

Sisa-Sisa Kuil Hosn Niha Peninggalan Romawi Kuno Di Lebanon


Sisa-Sisa Kuil Hosn Niha Peninggalan Romawi Kuno Di Lebanon

Mahessa83-Sebuah penelitian baru menemukan bahwa meskipun telah mengalami kerusakan akibat perang, para penjarah dan aktivitas pertanian, sebuah Kuil Romawi di sebuah pegunungan Lebanon masih memegang petunjuk tentang orang-orang kuno dari abad pertengahan yang pernah tinggal disana.

Sedikit orang yang mengetahui Hosn Niha, sebuah desa Romawi-Bizantium yang terletak di Lembah Bekka, Lebanon. Kuil ini dibangun pada sekitar tahun 200 M, kuil ini merupakan desa bagi rumah buat pemukiman kecil.

Pada awal tahun 1900-an, Arkeolog Jerman mempelajari sisa-sisa kuil tetapi sedikit petunjuk yang dapat ditemukan. 

Selama perang saudara di Libanon (1975-1990), aktivitas militer dan penjarahan banyak mengambil dari sisa-sisa di Hosh Niha. Menurut penelitian baru pada tahun 1980-an para pemburu dengan menggunakan Buldozer telah merusak sebagian kuil dan menghilangkan petunjuk kuno yang ada dibangunan kuil.

Meskipun demikian sebagian besar dari isi situs tersebut telah di rusak tetapi bukti struktural masih menjamin untuk dilanjutkannya penyelidikan lebih lanjut. 

Ketekunan mereka terbayar dengan ditemukannya pcehan tembikar di dalam kuil yang menunjukkan bukti pemukiman Romawi-Yunani yang besar dari abad pertengahan sekitar abad 13 atau abad 14.

"Apa yang kami coba lakukan adalah menunjukkan bahwa situs yang telah rusak cukup parah akibat konflik dan diabaikan serta dilupakan orang masih bisa diteliti kembali," kata Ruth Young, seorang dosen senior arkeologi University of Leichester, Inggris.

Seperti diketahui sebelum para penyelidik tiba di Kuil Hosn Niha, mereka menemukan tumpukan di Buldozer beberapa diantaranya mencapai ketinggian 4 meter dengan fragmen tembikar bercampur dengan kotoran kata para peneliti seperti dikutip dari LiveScience.

Mereka dengan cepat mulai bekerja dengan menggunakan Global Positoning System (GPS) untuk memetakan arsitektur fragmen  seperti ambang batas pintu, kolom dan dinding batu.

Dengan sangat hati-hati mereka mulai bekerja memetakan struktur dan meneliti tanggal fragmen tembikar. Dan pada akhirnya mereka menyimpulkan bahwa situs ini berasal dari 200 M dengan pusatnya berada di kuil ini dengan halaman yang tersebar luas di pinggir kuil.

Desa ini mungkin telah berkurang 600s selama periode datangnya awal Islam. Meskipun tidak jelas mengapa terjadi yang jelas kuil peninggalan Romawi ini masih menyisakan dinding batu setinggi  30 kaki atau 10 meter.

Pada awalnya mungkin penduduk disana bertani di sekitar lembah, seperti bertani anggur kata peneliti. Sehingga mereka mampu membangun candi yang besar kata para peneliti.

Para peneliti juga menemukan pecahan tembikar yang mengkilap, karateristik dari periode awal abad pertengahan yang tersebar di struktur batu. Ini menunjukkan bahwa struktur batu berasal dari abad pertengahan.

Para penjarah juga telah meengambil sebuah pemakaman disebelah timur pemukiman, namun para arkeolog masih mempelajari jenis makam termasuk sarkofagus batu, cist individu kuburan (batu berlapis) dan makam batu-potong komunal kata mereka.

Penelitian ini sangat baik bagi sebuah situs yang telah dirusak atau rusak sebagian. Banyak situs-situs yang telah rusak selama berabad-abad. Jadi dengan adanya penelitian ini bisa dikatakan situs yang telah dianggap tidak berguna masih bermanfaat buat memberikan informasi nilai sejarah bagi generasi yang akan datang.  


Suber: LiveScience
  

   
Views
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Bookmarking

Ikuti Facebook