Mahessa83-Para peneliti di Jawa, Indonesia, berhasil menemukan sebuah ukiran pada cangkang kerang berusia 540.000-430.000 tahun yang lalu. Karya seni kuno ini menjadikan yang tertua dalam seni ukiran geometeris yang pernah dibuat oleh nenek moyang manusia.
Ukiran berbentuk garis miring yang berbentuk zig-zag huruf "M" menunjukan bahwa manusia homo erectus, nenek moyang manusia sekarang mungkin lebih pintar dari yang diperkirakan sebelumnya.
Para peneliti mempelajari 166 kerang yang di gali di pulau Jawa, Indonesia pada tahun 1890-an yang sekarang tersimpan di Museum Naturalis di Belanda. Salah satu kerang memiliki tepi yang halus dan dipoles. Hal itu menunjukkan bahwa kerang ini sudah digunakan sebagai alat untuk memotong atau untuk menggores. Sementara cangkang yang lainnya terlihat dengan ukiran. Mungkin itu diukir dengan benda tajam seperti gigi hiu, kata para peneliti.
Spesies homo erectus dikenal memiliki alat-alat dari batu untuk digunakan. Tetapi dengan cangkang ini memberikan bukti pertama bahwa spesies homo erectus juga menggunakan kerang sebagai alatnya.
Pada akhir abad ke-19, dokter Belanda Eugène Dubois menjadi terpesona dengan gagasan evolusi Darwin. Dubois ingin menemukan spesies transisi antara kera dan manusia, dan memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan tentara ke Hindia Belanda (sekarang Indonesia) untuk mencari petunjuk.
Kegigihannya terbayar. Pada tahun 1891, ia menemukan "Manusia Jawa," sekarang dikenal sebagai Homo erectus, sebuah spesies yang hidup antara 1,9 juta dan 100.000 tahun yang lalu. Dubois digali segala yang dia bisa, termasuk kerang rapuh yang digunakan dalam studi baru.
Kegigihannya terbayar. Pada tahun 1891, ia menemukan "Manusia Jawa," sekarang dikenal sebagai Homo erectus, sebuah spesies yang hidup antara 1,9 juta dan 100.000 tahun yang lalu. Dubois digali segala yang dia bisa, termasuk kerang rapuh yang digunakan dalam studi baru.
Selain menemukan kerangka manusia spesies homo erectus dan cangkang kerang di situs Trinil, Pulau Jawa, Indonesia, Dubois juga menemukan beberapa tulang fosil. termasuk tulang paha yang usianya lebih muda daripada spesies homo erectus.
Penelitian ini mungkin akan memacu lebih banyak penelitian kedalam makanan, alat-alat dan budaya dari spesies homo erectus di Indonesia.
Praktek budaya spesies homo erectus yang ada di pulau Jawa, Indonesia telah menjadi misteri selama 120 tahun. Penelitian ini telah memberi kita beberapa bukti perilaku yang paling menarik pada spesies homo erectus. Seperti dilansir dari Journal Nature, LiveScience.
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.