5 Artis Indonesia Yang Meninggal Dalam Ketenaran
Mahessa83 - Jodoh, Rezeki dan Maut ada di tangan Tuhan. Kapanpun dan dimanapun manusia bisa meninggal dunia atas kehendakNya. Tak terkecuali yang dialami oleh para Artis Indonesia yang dalam ketenarannya berikut ini, Yang meninggal dalam usia yang masih produktif dan dalam ketenarannya. Ada yang meninggal karena kecelakaan dan adapula karena penyakit yang di deritanya. Siapa saja mereka? Berikut ini adalah 5 Artis Indonesia Yang Meninggal Dalam Ketenaran
Yoga Saputra alias Olga Saputra adalah anak sulung dari 7 bersaudara, pria kelahiran 8 Februari 1983, pasangan dari Nur Rahman dan Nurshida ini awalnya hanya penggemar yang sering meminta tanda tangan serta foto bareng idolanya. Keberuntungan menghampirinya saat dirinya ditawari bermain di film Lenong Bocah. Sayangnya pria berdarah Jawa-Minang ini diharuskan ikut latihan terlebih dahulu di Sanggar Ananda. Karena tak punya uang, Olga terpaksa menjual kulkas demi membayar kursus di Sanggar Ananda. Sahabat Olga, Betrand Antolin yang kemudian mengulurkan bantuan dengan membelikan Olga kulkas baru.
Tak puas hanya menjadi presenter dan bintang film, Olga mulai merambah dunia tarik suara. Olga telah merilis dua single, yaitu Hancur Hatiku (2009) dan Jangan Ganggu Aku Lagi (2010) yang keduanya merupakan lagu ciptaan Charly Setia Band dengan label Nagaswara.
Olga juga memenangkan penghargaan sebagai Presenter Acara Variety Show Music Terfavorit dan Pelawak Terfavorit dalam Panasonic Awards 2009 dan Panasonic Gobel Awards 2010 yang disiarkan di RCTI, TPI (sekarang MNC TV), dan Global TV.
Setelah tidak lagi menjadi presenter acara Ceriwis, Olga membawakan acara Online di Trans TV bersama Jeng Kellin dan Ayu Dewi.
Olga pernah menjadi pemain di Pesbukers ANTV bersama Jessica Iskandar, Raffi Ahmad dan pemain lainnya.
Pada bulan April 2014, Olga Syahputra mengalami penyakit radang selaput otak
yang sebelumnya dikabarkan Olga terkena kanker hingga dugaan mengalami
guna-guna, ini terlihat dari rasa sakit kepala dan terus menurunnya daya
tahan tubuh dari hari ke hari. Olga sempat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah,
lalu karena keadaan belum membaik, Olga sempat melakukan pengobatan di
Jerman, sebelum akhirnya memutuskan untuk melakukan perawatan di
Singapura.
Pada 27 Maret 2015, Olga meninggal dunia di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura karena penyakit meningitis yang sudah dideritanya.
2. Nike Ardilla
Nike Ardilla adalah gadis kelahiran Bandung tanggal 27 Desember 1975
dari pasangan R. Eddy Kusnadi dan Nining Ningsihrat. Sejak kecil sudah
mengawali karier dengan mengikuti berbagai festival menyanyi di Bandung,
sampai kemudian bakatnya ditemukan oleh produser musik Deddy Dores.
Karier musiknya di dunia hiburan pun dimulai. Tahun 1987, Ibunya
memboyong Nike Ardilla ke Himpunan Artis Penyanyi Musisi Indonesia
(HAPMI) asuhan Djadjat Paramor. Di sana ia bertemu dengan Deni Kantong,
guru menyanyinya, dan Deni Sabrie yang kemudian menjadi manajernya. Deni
Kantong dan Sabrie memperkenalkannya pada Deddy Dores. Deddy membuatkan
beberapa lagu untuk album pertama Nike yang bertajuk Seberkas Sinar
yang terjual lebih dari 500.000 ribu kopi. Sebelumnya Deddy Dores juga sempat menyatukan Nike dengan dua anak
didik Deddy dan Deni bernama Deni Angels bersama Cut Irna dan Lady
Avisha. Tahun berikutnya Nike merilis album keduanya yang bertajuk Bintang Kehidupan
yang mendapatkan sambutan luar biasa, dan terjual dengan angka yang
fantastis, yaitu 2 juta unit Selanjutnya Nike merilis album-album yang
menjadi best seller. Karier Nike Ardilla dalam dunia seni peran
juga berjalan mulus. Nike bermain film Kasmaran yang dibintangi juga
oleh Ida Iasya dan Slamet Rahardjo, 1987. Dan juga menjadi pemeran utama di Film Ricky Nakalnya Anak Muda bersama almarhum Ryan Hidayat pada tahun 1990 dan terus melahirkan film-film box office sepanjang periode akhir 80-an dan awal 90-an. Nike Ardilla juga sukses dalam beberapa sinetron.
Selain sebagai penyanyi dan bintang film, Nike Ardilla juga mengawali
kariernya sebagai seorang model. Terbukti dengan menjadi pemenang
Favorit pada ajang GADIS Sampul 1990.
Pada tanggal 19 Maret 1995, kurang lebih pukul 06.15 pagi Nike Ardilla tewas dalam sebuah kecelakaan tunggal. Mobil Honda Civic
berwarna biru metalik plat D 27 AK menabrak pagar beton bak sampah di
jalan RE. Martadinata. Diperkirakan Nike tewas seketika, tetapi saksi
yang berada disekitar lokasi kecelakan menuturkan Nike belum meninggal
saat kejadian, baru dalam perjalanan ke rumah sakit
Nike meninggal. Nike mengalami luka parah di kepala dan memar-memar di
dadanya. Nike yang saat itu bersama manajernya, Sofiatun, baru saja
kembali dari diskotik Polo. Isu-isu negatif seputar kematiannya
berkembang di antaranya menyebutkan bahwa Nike mengendarai mobil dengan
keadaan mabuk, tapi kemudian kabar itu dibantah keras oleh pihak
keluarga dan saksi kunci kecelakaan itu. Sofiatun mengatakan Nike hanya
meminum jus jeruk. Hasil visum polisi menyebutkan tidak menemukan kadar alkohol
dalam tubuh Nike. Ada kesimpangsiuran tentang waktu kematian Nike
Ardilla, menurut saksi kejadian itu terjadi pukul 3 pagi, tapi saksi
lain mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi pukul 5.45 pagi, laporan
resmi mengatakan bahwa waktu kejadian adalah pukul 06.15 pagi. Nike
Ardilla dimakamkan pada sore itu juga, diantar oleh ribuan penggemarnya
beserta para artis ibukota. Kematiannya menghebohkan dunia hiburan
Indonesia, ditangisi para fans yang sampai beberapa hari setelah
kematiannya masih setia berada di kediaman Nike Ardilla.
Menurut Atun yang bersama Nike berada di mobil itu, dalam perjalanan
pulang Nike mengendarai mobil itu dengan tidak menggunakan sabuk
pengaman. Mobil Nike berusaha menyalip mobil berwarna merah di depannya
yang berjalan sangat pelan. Namun ketika menyalip, dari arah berlawanan
muncul mobil Taft melaju kencang, Nike langsung menghindari mobil Taft
tersebut dan membanting setir terlalu ke kiri sehingga menabrak sebuah
pohon dan langsung terpental menabrak pagar beton bak sampah di kantor
Usaha Pribadi di jalan RE. Martadinata, dan Nike menghembuskan nafasnya
yang terakhir.
3. Ryan Hidayat
Ryan Hidayat (lahir di Jakarta, 19 September 1970 – meninggal 8 Februari 1997 pada umur 26 tahun) adalah seorang aktor Indonesia yang populer pada tahun 90-an, terutama karena berperan sebagai Lupus dalam film Lupus. Ryan Hidayat berdarah Republik Ceko dari ibunya yang dipersunting ayahnya sewaktu kuliah di Chekoslowakia pada masa orde lama.
Ryan meninggal dunia pada tanggal 8 Februari 1997, diduga akibat overdosis.
4. Richi Ricardo
Richie Ricardo (lahir 2 Mei 1960) adalah penyanyi dan pemeran Indonesia.
Ia termasuk dikategorikan sebagai selebritis yang berhasil di dua
bidang. Dalam film-filmnya ia selalu memainkan peran stereotip yaitu
sebagai cowok lugu yang akhirnya 'dikerjain' oleh gadis-gadis di
sekitarnya. Dalam dunia musik, Richie sempat melejit lewat album Oh Nona Manis Hujan & Cinta dan Cuma Dia. Tetapi sayang, pada masa jayanya ia meninggal dunia karena sakit Kanker Otak.
Di dalam filmnya ia sempat menjadi peran utama dalam film "Bercinta",
"Permainan Cinta", "Gadis Telephon", "Rambut Keriting" dan "Ranjang Setan".
5. Galang Rambu Anarke
Galang Rambu Anarke, Pria kelahiran 1 Januari 1982 adalah seorang gitaris Indonesia dan putra dari musikus kenamaan Iwan Fals.
Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi ciri khas ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris grup musik Bunga dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya tahun 1997.
Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan Fals, berjudul Galang Rambu Anarki pada album "Opini", yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1982 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1982).
Galang meninggal pada 25 April 1997. Galang ditemukan tak bernyawa di kamar rumahnya. Banyak versi tentang kematiannya, Keluarga menyebutkan bahwa Galang mempunyai Asma Akut. Namun media curiga Galang meninggal karena over dosis. Galang memang pernah menggunakan Narkotika dan menjadi Pecandu.
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.