Hewan Langka Bekantan Ditemukan Di Pulau Curiak
Mahessa83-Tim dari Biodiversitas Indonesia Universitas Lambung Mangkurat yang dipimpin oleh Amalia Rezeki berhasil menemukan habitan dan populasi hewan langka Bekantan di Pulau Curiak, Anjir Muara, Kabupaten Barito Muara, Kalimantan Selatan.
Pulau Curiak yang luasnya sekitar tujuh hektar dengan banyak ditumbuhi vegetasi khas rawa mangrove yang saat ini dijadikan tambatan tongkang oleh satu perusahaan ternyata dihuni oleh sekelompok Bekantan yang diperkirakan berjumlah 15 ekor.
Bekantan ( Nasalis Larvatus) adalah monyet berhidung panjang dengan rambut berwarna cokelat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genius tunggal monyet nasalis.
Ciri-ciri utama yang membedakan Bekantan dari monyet lainnya adalah hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan. Fungsi hidung besar pada Bekantan jantan adalah masih tidak jelas. Namun ini mungkin disebabkan dari seleksi alam. Bekantan betina lebih memilih Bekantan jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya. Karena hidung inilah Bekantan jantan dikenal sebagai Monyet Belanda.
Bekantan jantan berukuran lebih besar dari Bekantan betina. Ukurannya dapat mencapai 75 centimeter dengan berat mencapai 24 Kg. Bekantan betina berukuran sekitar 60 centimeter dengan berat mencapai 12 Kg. Spesies ini juga memiliki perut yang besarsebagai hasil dari kebiasaan mengkonsumsi makanannya. Selain buah-buahan dan biji-bijian, Bekan juga memakan aneka daun-daunan yang menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna ini. Hal ini mengakibatkan efek samping yang membuat perut Bekantan menjadi buncit.
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut serta sangat terbatasnya daerah dan populasi habitatnya, Bekantan dievakuasikan sebagai terancam punah di dalam IUCN Red List.
Bekantan juga dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No.7 tahun 1999 dan secara internasional termasuk dalam Appendix I CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora).
Selain itu sejak tahun 1990 Bekantan dijadikan Maskot Daerah Propinsi Kalimantan Selatan.
Menurut Amalia Rezeki, penemuan habitat Bekantan di pulau Curiak ini merupakan kabar gembira bagi pecinta lingkungan, Mengingat selama ini habitat Bekantan terus menyusut akibat terjadinya alih fungsi hutan yang mengakibatkan degradasi habitat Bekantan di alam liar.
Penemuan habitat dan populasi Bekantan di Pulau Curiak yang berdekatan dengan kawasan TWA Pulau Bakut merupakan kabar gembira karena setidaknya ada satu lagi satu habitat Bekantan di wilayah Kalimantan Selatan.
Sumber:
- Antara
- id.wikipedia
Views
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.