Taman Taj Mahal Ditemukan Sejajar Dengan Titik Balik Matahari
- Jika anda sedang berada di Taj Mahal, India sebelum matahari terbit pada musim panas (yang biasanya terjadi pada 21 Juni) dan berjalan ke bagian utara dari tengah taman dimana terdapat 2 saluran air yang saling bersinggungan dengan Selat Malaka dan jika Anda bisa masuk ke dalam saluran air itu dan pandangan anda menghadap pavilium kearah timur laut, Anda akan melihat Matahari Terbit langsung dari atas situ.
Jika anda bisa tinggal di Selat Malaka untuk beberapa hari, Matahari akan muncul dan bergerak kebelakang anda dan kemudian berjalan ke pavilium lainnya di barat laut. Makam dan Menara Taj Mahal terletak diantara dua pavilium, terbit dan tenggelam akan tampak seperti bingkai.
Meskipun berdiri di Selat Malaka tidak diperbolehkan. Terbit dan tenggelamnya matahari menjadi pemandangan yang sangat menakjubkan. Sampai seorang peneliti fisika menemukan antara titik balik matahari, saluran air, pavilium dan taman-taman di Taj Mahal.
Taj Mahal adalah sebuah makam yang dibangun oleh Kaisar Mughal pada era Dinasti Shah Jahan pada tahun 1592-1666 masehi yang dipersembahkan untuk istri kesayangannya Mumtaj Mahal 1592-1631 masehi.
Titik Balik Matahari pada musim panas memiliki waktu siang yang lebih banyak daripada hari lainnya sepanjang tahun. Dan ketika matahari muncul dititik tertinggi di langit, Titik Balik musim dingin yang biasanya terjadi pada 21 Desember setiap tahunnya adalah hari terpendek setiap tahunnya.
Amelia Carolina Sparavigna, Seorang Profesor Fisika dari Universitas Politeknik Turin, Italia melaporkan keberpihakan dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Journal Philica.
Gaya taman di "Charbagh" yang dibangun pada masa Dinasti Mughal, sebuah sistem yang dikembangkan di Persia yang melibatkan taman dibagi menjadi empat bagian seperti Catatan Sparavigna dalam artikelnya.
"Hal ini juga diketahui bahwa Taman Mughal diciptakan seperti Taman Surga dengan empat kanal utama yang mengalir air dari mata air utama ke empat penjuru dunia," tulis Sparavigna. Penelitiannya menunjukkan bahwa keberpihakan titik balik matahari tidak hanya terdapat di Taman Taj Mahal tetapi taman-taman yang lain yang dibangun oleh Kaisar Mughal,".
Meskipun keberpihakan pada Taj Mahal memiliki arti simbolik, Mungkin arsitek dari struktur yang digunakan titik balik matahari untuk membantu membangun Taj Mahal yang justru berorientasi pada sumbu utara dan selatan.
"Bahkan arsitek memiliki enam arah utama, dua bergabung dengan arah mata hari (utara-selatan, timur-barat) dan empat yang diberikan oleh matahari terbit dan matahari tenggelam pada musim panas dan musim dingin titik balik matahar," ujar Sparavgna dalam makalahnya.
Teknologi Baru
Sparavigna membuat penemuannya dengan menggunakan sebuah aplikasi yang bernama Sun Calc yang menggunakan citra satelit Google Earth untuk membantu menghitung arah dimana matahari terbit dan tenggelam pada hari dan lokasi tertentu.
Selama satu dekade terakhir ketersediaan gratis, resolusi tinggi citra Google Earth, dikombinasikan dengan pengembangan aplikasi seperti Sun Calc dan Sollumis, telah membuat lebih mudah bagi para peneliti untuk menemukan dan mempelajari keberpihakan surya di situs sejarah.
"Sebelum adanya aplikasi ini, para peneliti masih menggunakan peta tradisional dan diperoleh setelah survey lokal untuk memperoleh sudut untuk dimasukkan dalam peta. Dengan menggunakan satelit pekerjaan ini akan semakin cepat dan mudah dengan gambar yang sangat menarik," ujar Sparavigna pada LiveScience.
Pada bulan Desember 2014, Sparavigna menerbitkan makalah lain dan melaporkan keberpihakan titik balik matahari benteng Romawi di Inggris Utara.
Sumber: LiveScience
Views
Titik Balik Matahari pada musim panas memiliki waktu siang yang lebih banyak daripada hari lainnya sepanjang tahun. Dan ketika matahari muncul dititik tertinggi di langit, Titik Balik musim dingin yang biasanya terjadi pada 21 Desember setiap tahunnya adalah hari terpendek setiap tahunnya.
Amelia Carolina Sparavigna, Seorang Profesor Fisika dari Universitas Politeknik Turin, Italia melaporkan keberpihakan dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Journal Philica.
Gaya taman di "Charbagh" yang dibangun pada masa Dinasti Mughal, sebuah sistem yang dikembangkan di Persia yang melibatkan taman dibagi menjadi empat bagian seperti Catatan Sparavigna dalam artikelnya.
"Hal ini juga diketahui bahwa Taman Mughal diciptakan seperti Taman Surga dengan empat kanal utama yang mengalir air dari mata air utama ke empat penjuru dunia," tulis Sparavigna. Penelitiannya menunjukkan bahwa keberpihakan titik balik matahari tidak hanya terdapat di Taman Taj Mahal tetapi taman-taman yang lain yang dibangun oleh Kaisar Mughal,".
Meskipun keberpihakan pada Taj Mahal memiliki arti simbolik, Mungkin arsitek dari struktur yang digunakan titik balik matahari untuk membantu membangun Taj Mahal yang justru berorientasi pada sumbu utara dan selatan.
"Bahkan arsitek memiliki enam arah utama, dua bergabung dengan arah mata hari (utara-selatan, timur-barat) dan empat yang diberikan oleh matahari terbit dan matahari tenggelam pada musim panas dan musim dingin titik balik matahar," ujar Sparavgna dalam makalahnya.
Teknologi Baru
Sparavigna membuat penemuannya dengan menggunakan sebuah aplikasi yang bernama Sun Calc yang menggunakan citra satelit Google Earth untuk membantu menghitung arah dimana matahari terbit dan tenggelam pada hari dan lokasi tertentu.
Selama satu dekade terakhir ketersediaan gratis, resolusi tinggi citra Google Earth, dikombinasikan dengan pengembangan aplikasi seperti Sun Calc dan Sollumis, telah membuat lebih mudah bagi para peneliti untuk menemukan dan mempelajari keberpihakan surya di situs sejarah.
"Sebelum adanya aplikasi ini, para peneliti masih menggunakan peta tradisional dan diperoleh setelah survey lokal untuk memperoleh sudut untuk dimasukkan dalam peta. Dengan menggunakan satelit pekerjaan ini akan semakin cepat dan mudah dengan gambar yang sangat menarik," ujar Sparavigna pada LiveScience.
Pada bulan Desember 2014, Sparavigna menerbitkan makalah lain dan melaporkan keberpihakan titik balik matahari benteng Romawi di Inggris Utara.
Sumber: LiveScience
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.