8 Ritual Aneh Di Zaman Modern
- Sejak zaman dahulu hingga saat ini banyak ritual-ritual aneh yang masih dilaksanakan oleh sebagian orang, suku, golongan atau agama. Kegiatan-kegiatan dalam ritual ini biasanya sudah di atur dan ditentukan. Beberapa dari ritual aneh tersebut sudah banyak yang tidak dilakukan lagi, Namun masih ada ritual-ritual aneh yang masih terjadi hingga zaman modern ini.
1. Timiti, Berjalan Di Atas Api
Timiti merupakan ritual berjalan diatas api dalam festifal Hindu yang berasal dari Tamil, Nadu, India Selatan. Ritual ini juga secara nyata masih dilakukan pada festifal Nine Emperor Gods yang dirayakan di Penang, Malaysia.
Mereka percaya Ritual penyucian diri dengan berjalan diatas api dengan bertelanjang kaki ini dimaksudkan untuk membersihkan diri dari kenajisan dan melawan kejahatan dari tubuh mereka. Jadi, berjalan diatas api menggambarkan simbol kekuatan pria dan seberapa kuat keinginannya untuk membebaskan diri mereka dari kejahatan.
2. Sky Burial (Penguburan Langit)
Di Tibet, Kaum Budhist melakukan sebuah ritual suci yang aneh. Mereka menyebutnya sebagai Jhator atau Sky Burial. Kaum ini percaya bahwa tidak perlu sebuah tubuh dipertahankan sesudah kematian karena adanya siklus reinkarnasi, dimana roh dari orang yang telah mati sudah bergerak kealam berikutnya.
Ritual ini dilakukan dengan membawa mayat ke tanah terbuka dengan ketinggian yang sangat tinggi. Mayat ini akan dijadikan makanan bagi burung pemakan bangkai. Untuk membuat ritual ini berjalan cepat dan para mayat dihabiskan dengan cepat, seoarang spesialis akan memotong-motong mayat menjadi beberapa bagian kecil dan menyebarkannya untuk cepat dimakan oleh burung pemakan bangkai.
3. Menari Bersama Mayat
Famadihana yang berarti "Pengembalian Para Tulang" merupakan sebuah festifal tradisional di Madagaskar. Para partisipan percaya bahwa semakin cepat sebuah tubuh terurai (membusuk) maka semakin cepat juga jiwanya mencapai kehiduapan selanjutnya.
Ritual ini dilakukan dengan menggali makam orang yang telah meninggal kemudian mengajaknya menarik dengan mayatnya di iringi dengan musik disekitar makam. Setelah selesai mayat ini kemudian dikuburkan kembali. Ritual aneh ini dilakukan setiap 2-7 tahun sekali. Uniknya para partisipan sadar bahwa mereka tidak dapat berkomunikasi dengan yang sudah meninggal. Mereka percaya ritual ini dapat memperkuat hubungan di generasi mereka.
4. Ritual Pemakaman Suku Yanomami
Dalam menghadapi kematian seseorang, Suku Yanomami
di Amazon percaya bahwa ada sebuah ritual yang harus mereka lakukan.
Ritual ini sendiri dibagi menjadi 3 tahap, pertama suku Yanomami akan
menunjukkan kemarahan dan kesedian dengan memasukkan tobacco ke dalam
mulut mereka. Kemudian mayat akan dikremasi karena mereka percaya bahwa
dengan mengubur mayat tersebut maka itu berarti mereka meninggalkannya
daripada membebaskannya.
Yang aneh dan mengerikan adalah tahap terakhir dari ritual ini. Sesudah
mayat dikremasi, maka abu hasil kremasi akan dimakan dengan cara
digabungkan bersama pisang yang sudah dikremasi. Mereka melakukan ini
untuk memastikan agar roh orang yang meninggal akan tinggal bersama
mereka.
5. Scarification (Cicatrization)
Sebuah suku di Papua dengan nama Suku Kaningara melakukan
sebuah praktik yang dikenal dengan nama scarification. Scarification
adalah sebuah ritual yang mencakup mencakar, menggores, membakar, mecap,
atau secara dangkal membuat sebuah desain dengan memotong ke kulit dari
si subjek ritual untuk mengubah bentuk tubuh. Suku Kaningara melakukan
ini dengan tujuan menguatkan hubungan mereka dengan lingkungan mereka.
Walaupun hal ini dilakukan oleh orang ahli, scarification sangatlah
berbahaya. Selain dari rasa sakit yang akan diarasakan, scarification
memiliki resiko tinggi akan infeksi dan trauma ke kulit. Hal ini
dilakukan oleh pemotong ahli ke seseorang dari suku mereka yang sudah
dianggap mencapai kedewasaannya. Scarification ini adalah bukti dari
kedewasaannya. Scarification juga dilakukan di Ethiopia.
6. Impaling
Festival tahunan vegetarian (annual vegetarian festival) di Phuket, Thailand, merupakan salah satu festival paling mengerikan yang pernah ada, bahkan penontonnya saja dapat merasakan rasa sakit dengan menonton festival ini.
Selama 10 hari, para penduduk Thai-Chinese di Phuket akan menjadi vegetarian dengan tujuan untuk membersihkan diri mereka. Namun tidak
hanya itu saja, para partisipan akan mendorong masuk tombak, pedang,
pisau, kail, atau bahkan pistol ke pipi mereka. Mereka percaya bahwa
Yang Di Atas (Para Dewa) akan masuk ke tubuh mereka saat ritual ini
dilakukan, melindungi mereka dari yang jahat dan membawa keberuntungan
bagi komunitas mereka.
7. Nekropagi
Ritual memakan mayat atau orang yang telah meninggal masih dilakukan oleh suku Aghori, Varanasi, India. Mereka percaya ketakutan tertinggi ummat manusia adalah kematian mereka sendiri. Dengan menghadapi hal ini maka seseorang dapat mencapai pencerahan.
Mayat-mayat ini mereka dapatkan dari sungai. Bagaimana sebuah mayat bisa
di sungai? Mayat yang ada di sungai ini adalah mayat-mayat yang tidak
dikremasi di agama Hindu, yakni orang suci, anak di bawah 5 tahun, ibu
hamil, orang dengan penyakit leprosy atau chicken pox,
dan orang yang bunuh diri. Orang-orang yang meninggal dalam salah satu 5
kondisi inilah yang biasa pad akhirnya menjadi makanan suku Aghori.
Selain dari ini, mereka juga terkadang mendapatkan mayat dari tanah
kremasi.
Mayat-mayat yang mereka dapatkan ini dapat mereka makan secara langsung (mentah) atau dimasak dengan api terbuka. Suku Aghori percaya ritual ini bukanlah sesuatu yang tabu. bahkan merupakan pendekatan ilmiah untuk menemukan bagaimana sebenarnya siklus kehidupan terjadi dan mendekatkan mereka ke pencerahan.
8. Kanibalisme
Salah satu suku yang masih mempraktekan Ritual Kanibalisme adalah suku Korowai, Papua Tenggara. Dalam suku tersebut ada sebuah peraturan dimana jika seseorang diketahui melakukan praktek perdukunan atau bahkan seorang dukun, Ia akan disiksa, dibunuh kemudian di makan tubuhnya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa otaknya bisa langsung dimakan saat masih hangat. Para antropolis percaya bahwa sekarang ritual ini sudah tidak dilakukan lagi.
Sumber: tahupedia.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.