Misteri Pembuatan Piramida Mesir Terungkap
Piramida Mesir adalah adalah sebutan untuk Piramida yang terletak di Mesir yang dikenal sebagai "Negeri Piramida" sekalipun ditemukan Piramida dalam jumlah besar di Semenanjung Yucatan yang merupakan Pusat Peradaban Maya.
Bangunan yang menjulang tinggi dan penataan kontruksinya yang tidak sembarangan. Dengan tinggi 450 ft ( ±150 m) bangunan ini tampak kokoh menatap langit. Piramida dibangun oleh Fir'aun untuk menemui Sang Pemilik Langit.
Bangunan ini mempunyai keanehan tersendiri, Berbeda dengan Candi Borobudur yang tak mempunyai ruang didalamnya. Piramida ini ada ruangan besar di dalamnya. Bangunan ini adalah makam-makam dari keturunan Fir'aun dan fungsi dari ruangannya itupun berbeda-beda.
Fir'aun sendiri adalah bukanlah nama seseorang melainkan nama gelar bagi raja-raja mesir saat itu. (semacam dinasty) dan pada zaman Nabi Musa AS Fir'aun ini bernama Menepthan
Bangunan menjulang tinggi berbentuk segitiga ini diyakini memiliki beragam analisis tentang misteri kontruksinya. Dibangun pada masa Fir'aun Khufu pada tahun 2560 SM dan kontraversi ini terus berlanjut hingga akhir abad ke-19.
Bagaimana Sebuah Piramida Dapat Dibangun?
Hal ini terjadi karena teknologi mengangkut batu-batu besar yang bisa mencapai ribuan kilogram kepuncak bangunan belum ditemukan pada zaman itu.
Rahasia Pembangunan Piramida
Koran Amerika Times edisi 1 Desember 2006 mengkorfimasikan bahwa Fir'aun menggunakan tanah liat untuk membangun Piramida. Menurut penelitian tersebut disebutkan batu yang digunakan untuk membuat Piramida adalah tanah liat yang dipanaskan hingga membentuk batu keras yang sulit dibedakan dengan batu aslinya.
Para ilmuwan mengatakan bahwa Fir'aun ahli dalam ilmu kimia dalam mengelola tanah liat menjadi batu. Dengan teknik tersebut menjadi hal yang sangat rahasia jika dilihat dari kodifikasi nomor dibatu yang mereka tinggalkan.
Profesor Gilles Hug dan Profesor Michael Barsoum menegaskan bahwa Piramida yang paling besar di Gizza terbuat dari dua jenis batu. Yakni batu alam dan batu yang dibuat secara manual alias olahan tanah liat.
Journal of American Ceramic Society menegaskan bahwa Fir'aun menggunakan jenis tanah slurry untuk membangun monumen yang tinggi termasuk pada Piramida. Karena tidaklah mungkin mengangkat batu-batu berat ribuan kilogram. Sedangkan pada bagian dasarnya, Fir'aun menggunakan batu alam.
Pada pembuatan batu dari tanah liat itu yang merupakan campuran lumpur kapur di tungku perapian yang dipanaskan dengan uap air garam dan berhasil membuat uap air sehingga membentuk campuran tanah liat. Kemudian olahan dituangkan dalam tempat yang sudah dipersiapkan di dinding-dinding Piramida.
Profesor Davidovits telah mengambil batu piramida yang terbesar untuk dilakukan analisis dengan menggunakan Mikroskop Elektron terhadap batu tersebut dan menemukan reaksi cepat yang menegaskan batu tersebut terbuat dari lumpur. Selama ini tanpa bantuan Mikroskop Elektron, Ahli Geologi belum mampu membedakan antara batu alam dengan batu buatan.
Dengan metode pembuatan batu besar melalui cara ini, Sang Profesor membutuhkan waktu sepuluh hari hingga miruip dengan batu aslinya.
Sebelumnya seorang ilmuwan Belgia Guy Demortier telah bertahun-tahun mencari jawaban dari Rahasia pembuatan batu besar di puncak-puncak Piramida Iapun berkata "Setelah bertahun-tahun melakukan riset dan study, sekarang saya baru yakin bahwa piramida yang terletak di Mesir menggunakan tanah liat".
Dari berbagai sumber
Views
Dari berbagai sumber
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.