Mengenal Sosok Juara Olimpiade Matematika Indonesia
Mohammad Yasya Bahrul Ulum
Mohammad Yasya Bahrul Ulum, kelahiran Kediri, 12 Agustus 1994, Mahasiswa Universitas 10 November (ITS) Surabaya, berhasil membawa emas dalam International Mathematics Competition (IMC) for University Student 2014 di Blageovgrad, Bulgaria..
Putra pasangan Imam Chumaedi dah Shofiyah ini telah menyukai dan menggeluti ilmu matematika sejak Sekolah Dasar. Bahkan ia mempunyai track bagus dalam OSN matematika tingkat nasional. Saat masih duduk di bangku Sekolan Menengah Pertama (SMP), Dia berhasil meraih medali perunggu OSN Matematika tingkat nasional. Dan ketika Ia duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) berhasil meraih medali emas OSN matematika tingkat nasional mewakili propinsi Jawa Tengah.
Penyuka games yang bercita-cita menjadi pembisnis ini berpesan kepada teman-teman yang tidak menyukai matematika agar tidak takut dengan ilmu ini, Ia mengatakan " Tidak ada yang susah jika mau berusaha dengan tekun, yang penting tahu dasar-dasarnya dan melakukan eksplorasi, karena matematika itu nikmat".
Lebih lanjut Yasya menuturkan bahwa ia banyak belajar dari seniornya Satria Stanza Pramayoga di Laboralotion Jurusan Matematika.
Atas prestasi tersebut Yasya dianugerahi beasiswa Olimpiade Sains International (OSI) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia hingga studi doktoral diseluruh Perguruan Tinggi di dunia.
Bangun mental dengan sholat malam
Kesuksesan Yasya diajang Olimpiade matematika tidak hanya ketekunannya dalam belajar dan berlatih soal. Tetapi ia selalu menyempatkan diri untuk sholat malam setiap harinya. Menurutnya, rutinas tersebut ia lakukan untuk mebangun metal positifnya. "Kita bisa intropeksi diri dan memperkuat semangat serta motivasi". ujar Yasya.
Yasya juga berpesan kepada para mahasiswa dan pelajar lainnya untuk tidak bermalas-malasan dalam belajar. Karena menurutnya pemuda adalah generasi harapan masa depan yang menjadi penentu kemajuan Indonesia. Kalau bermalas-malasan negeri kita akan semakin bobrok". tandasnya inprensif.
Atas prestasi tersebut Yasya dianugerahi beasiswa Olimpiade Sains International (OSI) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia hingga studi doktoral diseluruh Perguruan Tinggi di dunia.
Bangun mental dengan sholat malam
Kesuksesan Yasya diajang Olimpiade matematika tidak hanya ketekunannya dalam belajar dan berlatih soal. Tetapi ia selalu menyempatkan diri untuk sholat malam setiap harinya. Menurutnya, rutinas tersebut ia lakukan untuk mebangun metal positifnya. "Kita bisa intropeksi diri dan memperkuat semangat serta motivasi". ujar Yasya.
Yasya juga berpesan kepada para mahasiswa dan pelajar lainnya untuk tidak bermalas-malasan dalam belajar. Karena menurutnya pemuda adalah generasi harapan masa depan yang menjadi penentu kemajuan Indonesia. Kalau bermalas-malasan negeri kita akan semakin bobrok". tandasnya inprensif.
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.