Pencarian Kapal Karam Berusia 170 Tahun Terungkap
Bel HMS Erebus ditemukan saat menyelam ke bangkai kapal pada bulan September 2014
- Pada tahun 1845, Perwira Angkatan Laut Inggris yang juga seorang penjelajah John Franklin memimpin lebih dari 100 pria pada sebuah pencarian untuk menemukan jalur barat laut yang mengubungkan antara Samudera Atlantik dengan Lautan Pasifik. Tetapi mereka tidak pernah menyelesaikan misi mereka dan tak pernah kembali lagi dikarenakan kapal mereka HMS Erebus dan HMS Terror terperangkap di laut es dekat pulau King William di utara Kanada.
Banyak awak kapal yang meninggal karena bencana kelaparan, penyakit kudis dan keracunan timah. Beberapa dari mereka mungkin dikanibalisasi oleh sesamanya. Penacrian yang dilakukan tetap tidak membuahkan hasil walaupun beberapa tahun kemudian kuburan mereka dapat ditemukan. Tetapi nasib kedua kapal tersebut sampai sebelum bulan September 2014 masih menjadi misteri.
Sejak tahun 2008 lalu, Taman Kanada memulai kembali pencarian kedua kapal yang karam tersebut. Badan ini akhirnya berhasil menemukan kapal tersebut pada September 2014 setelah menangkap gambar sonar dari kecelakaan tersebut di bagian timur teluk Ratu Maud.
Pencarian yang bertajuk "Ekspedisi Selat Victoria 2014" menerjunkan para arkeolog ke bawah laut ke kapal karam tersebut selama 7 kali selama 2 hari. Mereka mengambil photo dan meneliti penyebab kecelakaan itu. Setelah data-data yang mereka kumpulkan dirasa cukup tanpa sengaja mereka menemukan bel sebagai tanda keberadaan kapal yang karam tersebut. Pejabat Taman Kanada mengatakan bahwa mereka telah menemukan kapal karam HMS Erebus yang telah menghilang selama 170 tahun.
"Penemuan dan meneliti kapal ini sejauh ini telah memecahkan salah satu misteri terbesar Kanada," kata Perdana Menteri Kanada Stephen Harper dalam sebuah pernyataan.
Penemuan Bel jelas menunjukkan simbol panah Kerajaan Inggris yang dipermukaannya tertulis tahun 1845 dan juga ditemukannya 200 botol Year Old of Seltzer di kapal karam tersebut.
Meskipun artefak dalam kondisi relatif baik, mereka akan terus menjalani konservasi setidaknya untuk 18 bulan kedepan. Untuk saat ini keberadaan bel direndam dalam bak dengan air yang di air destilasi untuk memonitor kadar kimianya, kata Taman Kanada.
Sumber: LiveScience
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.