Misteri Penemuan Makam Kuno Di Yunani Akan Segera Terungkap
Gambar: Pintu masuk makam di Amphipolis
- Tim arkeologi yang dipimpin oleh Katerina Peristeri berhasil menemukan kerangka manusia yang tersebar didalam dan diluar makam kapur berbentuk kotak yang berada 5,3 meter dibawah ruang ketiga makam. Di Amphipolis, Yunani bagian utara.
Menurut study maskrokopik tulang yang dilakukan oleg perguruan tinggi di Thessaloniki dan Thrace akan memberikan jawaban tentang jenis kelamin, usia dan tinggi tengkorak yang baru ditemukan tersebut.
Kementerian Kebudayaan Yunani mengatakan,"kerangka yang ditemukan secara misterius tersebut berada pada tempat yang berukiran indah,".
Temuan yang sangat luar biasa oleh tim arkeologi ini dengan kepala Sphinx terpenggal dan dinding makam yang dijaga oleh caryatids kolosal (patung perempuan) dan lantai yang di hiasi dengan mosaik yang sangat menakjubkan.
Menurut kementerian Yunani kebocoran di internet tentang hasil penemuan tersebut tidaklah mendasar dan Website resmi kementerian Yunani hanya menjelaskan bahwa kerangka tersebut berasal dari zaman pemerintahan Alexander Agung dari akhir abad ke-4 SM
Menurut informasi dari Amfipoli News menulis bahwa kerangka tersebut adalah seorang wanita berusia 54 tahun yang kemungkinan besar adalah Olympias, Ibu Alexander Agung.
Menurut Andrew Chugg dalam ulasannya di "The Quest untuk makam Alexander Agung" dan sarjana pertama yang menyarankan Olympias sebagai penhuni makam, pernyataan Kementerian Yunani tidak benar-benar bertentangan dengan kebocoran bahwa kerangka tersebut adalah seorang wanita berusia 54 tahun,"
"Itu menunjukkan bahwa pemeriksaan kerangka telah dilakukan dan telah menunjukkan hasil yang baik. Sedangkan Kementerian Yunani akan mengumumkan tentang hal tersebut pada bulan Januari tahun depan seperti yang telah dijanjikan," kata Chugg Discovery News.
Diceritakan bahwa Putri dari wilayah Epius di barat laut semenanjung Yunani, Olympias memainkan peran penting dalam perebutan kekuasaan yang di ikuti oleh kematian suaminya Philips II dan putranya Alexander Agung.
Usahanya untuk menjadikan cucunya Alexander IV sebagai satu-satunya raja pada sebuah kerajaan besar diambil oleh musuhnya Cassander dan membunuh Olympias pada 316 SM.
Departemen Kebudayaan Yunani menyatakan bahwa penyelidikan pada kerangka yang masih misterius tersebut merupakan program penelitian yang akan terus berlanjut untuk menganalisis semua kerangka yang berjumlah 300 kerangka yang berasal dari daerah Amfipolis dari periode 1000 SM sampai 200 SM. Proyek ini diperkirakan akan berlangsung selama 20 bulan.
Sumber: Discovery.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.