Fakta Menarik Tentang Gunung Raung Di Jawa Timur
Mahessa83-Gunung Raung adalah gunung berapai kerucut setinggi 3.344 m dpl yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, Indonesia. Secara administratif gunung ini masuk kedalam tiga kabupaten yaitu Banyuwangi, Bondowoso dan Jember Propinsi Jawa Timur. Gunung ini dinamakan Gunung Raung karena pada puncak tertingginya anginnya bertiup sangat kencang seperti meraung-raung di pendengaran kita. Suara anginnya yang meraung-raung di telinga terkadang dapat menghempaskan kita ke dasar jurang yang terjal.
Lokasi gunung ini berada pada kawasan Pegunungan Ijen dan menjadi puncak tertinggi dari gugusan pegunungan tersebut. Gunung Raung merupakan Gunung Tertinggi kedua di Jawa Timur setelah Gunung Semeru serta menjadi yang tertinggi keempat di Pulau Jawa. Kaldera Gunung Raung juga merupakan kaldera kering yang terbesar kedua di Indonesia setelah Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat.
Di Gunung Raung juga terdapat 4 titik puncak yaitu Puncak Bendera, Puncak 17, Puncak Tusuk Gigi dan yang tertinggi Puncak Sejati (3.344 m dpl).
Dilihat dari vegetasinya Gunung Raung mempunyai kawasan Hutan Dipterokarp Bukit, Hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane dan Hutan Ericaceous atau Hutan Gunung.
Gunung Raung adalah sebuah gunung yang besar dan unik yang berbeda dengan gunung-gunung di Pulau Jawa pada umumnya. Keunikan dari Gunung Raung ini adalah kalderanya yang berbentuk elips dengan kedalaman sekitar 500 meter yang selalu berasap dan menyemburkan api.
Letusan Gunung Raung bertipe Letusan Stromboliam yaitu letusan kecil tetapi terus menerus mengeluarkan pijar. Gunung Raung juga memiliki sistim kawah yang terbuka yang dapat menyebabkan lava pijar yang dihasilkan akan kembali kedalam kawah dan kecil kemungkinannya keluar dari kaldera.
Gunung Raung juga pernah mengalami letusan beberap kali antara tahun 1593-1903 dan juga 6 letusan yang terjadi antara tahun 1915-1924. Setelah tahun 1928, Gunung Raung juga telah mengalami letusan sebanyak 31 kali hingga terakhir meletus pada tahun 1999 dan kembali pada tahun 2015 aktivitas vulkanis Gunung Raung meningkat.
Letusan Gunung Raung 2015
Laporan mengenai peningkatan aktivitas diberikan sejak tanggal 21 Juni 2015. Satelit Landsat 8 NASA mendeteksi adanya dua lubang magma
sehingga diperkirakan tidak akan terjadi letusan besar. Material pijar
mulai menyembur pada tanggal 26 Juni 2015 dan rangkaian letusan terjadi
sejak tanggal 4 Juli 2015. Karena lubang magma terletak pada kawah yang
dalam, semburan material pijar tidak keluar dari kawah. Meskipun
demikian, daerah di sekitar Gunung Raung dituruni hujan abu serta
merasakan gempa tremor.
Rangkaian letusan ternyata terus berlanjut pada hari-hari selanjutnya
sehingga mulai mengganggu perhubungan udara. Terhitung mulai tanggal 10
Juli 2015, akibat dikeluarkannya notice to airmen dari regulator penerbangan udara (Kementerian Perhubungan Republik Indonesia), lima bandar udara ditutup dan tidak melayani penerbangan rutin. Lima bandara tersebut adalah Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali; Bandara Internasional Lombok, Bandara Selaparang, Lombok, Bandara Blimbingsari, Banyuwangi; dan Bandara Notohadinegoro, Jember Pada tanggal 16 Juli 2015, tiga bandar udara utama Jawa Timur yaitu Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang serta Bandara Trunojoyo, Sumenep juga ditutup.
Pada hari-hari berikutnya, secara tidak tetap bandar-bandar udara
tersebut ditutup untuk sementara kemudian dibuka kembali. Bandara paling
terdampak adalah Bandara Notohadinegoro (Jember) dan Bandara
Blimbingsari (Banyuwangi). Sampai tanggal 5 Agustus 2015, Bandara
Blimbingsari adalah satu-satunya bandara yang masih ditutup.
Sumber:
id.wikipedia.org
merbabu.com
Views
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.