Mahessa83 - Burung Cendrawasih merupakan jenis burung dari famili Paradisaeidae dari Ordo Passeriformes yang banyak ditemukan di di Pulau Papua, Indonesia, Pulau-pulau Selat Torres, Papua Nugini dan Australia Timur. Burung ini dikenal sebagai Burung Dari Surga karena memiliki bulu-bulu yang indah terutama bulu yang memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap hingga bagian kepalanya.
Burung Cendrawasih yang paling terkenal adalah anggota genus Paradisaea. Burung Cendrawasih Kuning Besar (Paradisaea Apoda) dideskripsikan dari spimen yang dibawa ke Eropa dari ekspedisi dagang. Spesimen ini disiapkan oleh para pedagang pribumi dengan membuang sayapdan kakinya agar dapat dijadikan hiasan. Hal ini tidak diketahui oleh para penjelajah dan menimbulkan kepercayaan bahwa burung ini tidak pernah mendarat namun tetap berada di udara karena bulu-bulunya. Inilah asal mula nama Burung Dari Surga (Bird of Paradise) dan nama jenis Apoda "Tak Berkaki".
Memang cukup beralasan jika dikatakan Cendrawasih, Burung Dari Surga, Bagaimana tidak? Burung yang dijadikan Maskot Papua ini memang memiliki keindahan dengan warna bulu yang indah. Karena kemolekan warnanya, Burung Cendrawasih di sebut-sebut sebagai Burung Dari Surga (Bird of Paradise) dan bahkan kabarnya karena keindahannya itu burung ini jarang turun ke tanah atau sering terbang di udara dan hinggap di dahan pohon.
Warna bulu Cendrawasih yang mencolok biasanya merupakan kombinasi dari beberapa warna yang lain seperti hitam, cokelat, orange, kuning, putih, biru merah, hijau dan ungu. Burung ini semakin molek dengan keberadaan bulu memanjang dan unik yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya.
Burung dari Surga yang berwarna indah ini biasanya dari pejantan. Bulu indah tersebut menjadi modal bagi Burung Cendrawasih Jantan untuk menarik perhatian betina pada musim kawin. Selain memamerkan keindahan bulu mereka, Cendrawasih Jantan bahkan melakukan gerakan-gerakan atraktif serupa tarian yang dinamis dan indah untuk merebut perhatian Cendrawasih Betina yang cenderung berukuran lebih kecil dengan warna bulu yang tidak seindah dan semarak Burung Cendrawasih Jantan.
Indonesia adalah negara dengan jumlah spesies Cendrawasih terbanyak. Di wilayah ini setidaknya terdapat 30 jenis Cendrawasih dan 28 jenis diantaranya dapat ditemukan di Pulau Papua, Indonesia sehingga salah satu jenis Burung Cendrawasih ini yaitu Burung Cendrawasih Mati Kawat (Seleucidis Melanooleuca) adalah jenis yang menjadi Maskot atau identitas Provinsi Papua, Indonesia. Selain dijadikan Maskot, Masyarakat di Papua juga sering menggunakan Bulu Burung Cendrawasih sebagai pelengkap atau hiasan dalam pakaian adat mereka.
Saat ini dengan keindahan bulunya, Burung Dari Surga ini kian hari kian terancam dari kepunahan. Pemburuan dan penangkapan liar untuk tujuan perdagangan serta kerusakan habitat asli mereka di alam bebas menjadi beberapa penyebab utama kian langkanya burung ini. Bahkan di akhir abad 19 dan awal abad 20, Bulu Cendrawasih marak diperdagangkan karena menjadi trend penghias topi wanita di Eropa.
Di Indonesia sendiri, Beberapa jenis Cendrawasih ini seperti Cendrawasih Kuning Kecil, Cendrawasih Botak, Cendrawasih Merah, Cendrawasih Raja dan Toowa telah masuk dalam daftar hewan yang dilindungi. Pemanfaatan Bulu Burung Cendrawasih masih diperbolehkan hanya untuk kepentingan masyarakat lokal dalam menghiasi pakaian adat mereka.
Berikut adalah beberapa jenis dan Karateristik Burung Cendarawasi atau Burung Dari Surga.
Lesser Bird of Paradise (Paradisaea Minor)
Di antara sekian banyak jenis Cendrawasih, Mungkin jenis ini yang banyak dikenal oleh sebagian orang. Lasser Bird of Paradise memiliki warna merah kecokelatan dengan mahkota kuning dan punggung atas kuning kecokelatan. Burung jantan jenis ini memiliki tenggorokan berwarna hijau zamrud tua, sepasang ekor yang panjang dan dihiasi dengan bulu hiasan sayap yang berwarna kuning dan putih. Habitat asli Burung ini terdapat hampir diseluruh hutan bagian utara Pulau Papua dan juga pulau-pulau disekitarnya seperti Pulau Misool dan Pulau Yapen.
Cendrawasih Merah (Red Bird of Paradise (Paradesaea Rubra)
Dinamakan Burung Cendrawasih Merah karena burung ini memiliki bulu dengan dominan warna merah. Kombinasi warna lain tampak pada bagian muka, bulu muka agak gelap, memiliki semacam mahkotaatau jambul berwarna hijau zamrud, paruh dan sedikit di bawah leher berwarna kuning terang. Pada bagian ekornya terdapat dua buah bulu memanjang serupa tali atau pita berbentuk pilin ganda berwarna hitam. Cendrawasih Merah hanya terdapat di hutan dataran rendah diantaranya di Pulau Waigeo dan Pulau Batanta, Kabuapten Raja Empat, Papua Barat, Indonesia.
Sementara di Desa Sawingrai yang terletak di Distrik Meos Mansar, Cendrawasih Merah merupakan ikon daerah ini. Di desa ini Anda dapat menyaksikan langsung Burung Dari Surga ini di habitat asli mereka saat melakukan atraksi menari pada jam-jam tertentu yaitu pada pagi hari dan juga sore hari pada saat musim kawin.
Lawes's Parotia (Parotia Lawesi)
Sekilas postur burung jantan jenis Lawes's Parotia ini persis dengan Burung Perkutut. Hanya saja ia berwarna hitam dengan kening putih dan mata berwarna biru gelap. Tengkuknya berwarna biru, sedikit di bagian dada atas (mulai dari bawah paruh) berwarna perpaduan hijau dan emas. Ciri kas yang mencolok dari jenis jantan adalah adanya tiga bulu memanjang yang tumbuh dari tiap ujung matanya (masing-masing tiga helai) Sementara itu, Burung betinanya berwarna cokelat dan mata berwarna kuning gelap.
King of Saxony Bird of Paradise (Pteridophora Alberti)
King of Saxory Bird of Paradise adalah jenis burung berkicau yang terbilang kecil sebab hanya memiliki panjang 22 centimeter. Burung jantan berwarna hitam dan kuning tua. Bulu mantel dan punggungnya tumbuh memanjang berbentuk serupa tudung berwarna hitam. Pada bagian mulai dari dada hingga ke perut berwarna putih kekuningan. Iris matanya berwarna cokelat tua dan paruhnya berwarna hitam dengan bagian dalam mulut berwarna hijau laut.
Yang membuatnya atraktif dan eksotis adalah adanya dua helai bulu kawat bersisik yang berwarna biru langit mengilap yang tumbuh yang tumbuh mulai dari wajahnya. Panjangnya dapat mencapai 40 centimeter. Semnetara burung betinanya berwarna abu-abu kecokelatan dengan garis-garis dan bintik gelap. Burung betina tidak mengenakan mantel dan tidak mememiliki bulu kawat yang memanjang. Burung betina berukuran lebih kecil ketimbang burung jantan.
Wilson's Bird of Paradise (Cincinnurus Republica)
Jantan Wilson;s Bird of Paradise berukuran kecil sekitar 21 centimeter ini berwarna perpaduan merah darah dan hitam. Ia mengenakan jubah kecil berwarna kuning terang bagian tungkuk. Pada bagian kepala, ia seolah mengenakan penutup kepala berwarna biru langit, sedikit lebih terang dibandingkan warna kakinya yang juga biru. Selain memiliki perpaduan warna yang menarik keunikan Burung Dari Surga ini adalah memiliki dua bulu ekor berwarna ungu dan bentuknya nmelengkung menyerupai sulur. Sementara pada burung betina, memiliki warna kecokelatan dan bermahkota biru.
Selain jenis Burung Cendrawasih, Burung Dari Surga Yang Terancam Punah ini, Masih banyak jenis lainnya dengan warna dan variasi bulunya bermacam-macam dan tak kalah cantiknya dengan yang kami sebutkan diatas.
Semoga Burung Dari Surga ini tidak akan menjadi semacam dongeng atau cerita dalam buku-buku saja untuk generasi penerus akibat tindakan tidak bertanggung jawab manusia yang mengancam kelestariannya.
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.