Mahessa83 -Sebuah Radio Teleskop ALMA (Atacama Large Millimeter/Submillimeter Array) berhasil menemukan oksigen pada sebuah galaksi jauh yang berusia sangat tua dari preseftik kita. Oksigen ini tampak pada galaksi ketika alam semesta baru berusia beberapa ratus juta tahun setelah Big Bang.
Penemuan ini jelas menjadi bukti kehadiran oksigen tertua di alam semesta. ALMA bisa melihat oksigen tersebut karena senyawa kimia ini di ionisasi oleh radiasi dari bintang muda. Pada usia alam semesta yang masih sedemikian muda tentunya bintang tersebut adalah bintang dan galaksi general awal yang hadir di alam semesta. Dan galaksi ini jugalah yang berperan penting untuk proses reionisasi di awal sejarah alam semesta.
Galaksi termuda tersebut adalah SXDF-NB1006-2 yang mempunyai penggeseran merah 7,2 atau sekitar 700 juta tahun setelah Bing Bang.
Sebelum mengamati galaksi jauh tersebut, para ilmuwan telah melakukan simulasi untuk memprediksi kemungkinan mendeteksi elemen berat seperti oksigen yang telah terionisasi dengan ALMA. Setelah itu mereka melakukan uji coba dengan mengamati galaksi yang terdekat dengan bumi. Ternyata garis pancaran oksigen dapat di deteksi oleh ALMA bahkan pada jarak yang sangat jauh sekalipun.
Hasilnya ALMA berhasil mendeteksi oksigen tersebut. Kelimpahan oksigen yang dilihat oleh ALMA sekitar 10 kali lebih sedikit dari oksigen di Matahari. Tidak aneh karena usia alam semesta masih sangat muda dab belum banyak bintang yang terbentuk dan berevolusi, Tetapi hal lain yang lebih mengejutkan adalah tidak adanya debu yang dilihat oleh ALMA.
Tidak ada jejak garis emisi karbon di Galaksi SXDF-NB1006-2 yang berhasil diamati. Hasil ini memberi kesimpulan kalau galaksi jauh yang diamati ALMA tersebut hanya memiliki sedikit sekali gas hidrogen yang belum terionisasi. Selain itu hanya ada sejumlah kecil debu yang disusun oleh unsur berat yang sepertinya telah terjadi sesuatu yang tidak biasa di galaksi tersebut dan gas yang ada disana semuanya dalam kondisi sangat terionisasi.
Keberhasilan ALMA menemukan oksigen terionisasi juga memberi indikasi keberadaan bintang-bintang yang sangat masif di galaksi. Bintang-bintang yang lusinan kali lebih masif dari Matahari tersebut memancarkan cahaya ultraungu yang sangat kuat yang memang diperlukan untuk mengionisasi atom oksigen, Tampaknya debu yang sedikit menjadi faktor yang menyebabkan cahaya ultraungu yang sangat kuat bisa lepas dan mengionisasi sejumlah besar gas di luar galaksi.
Dengan ditemukannya oksigen di galaksi jauh merupakan langkah penting dalam memahami penyebab reionisasi kosmik. Galaksi SXDF-NB1006-2 yang menjadi lokasi Oksigen Tertua Di Alam Semesta ditemukan juga dijadikan prototipe sumber cahaya yang bertanggung jawab atas terjadinya reionisasi.
Untuk masa yang akan datang, para astronom yang berasal dari negara Jepang, Swedia, Inggris dan ISO akan melanjutkan pencarian dengan memanfaatkan kemampuan ALMA melihat alam semesta dalam panjang gelombang radio. Pengamatan resolusi tinggi berikutnya pun sudah di mulai untuk melihat distribusi dan gerak oksigen terionisasi di Galaksi SXDF-NB1006-2.
sumber:langitselatan.
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.