ARKEOLOG TEMUKAN JEJAK KAKI MANUSIA PURBA BERUSIA 19.000 TAHUN DI AFRIKA

Arkeolog Temukan Jejak Kaki Manusia Purba Berusia 19.000 Tahun Di Afrika  


Di wilayah ini para peneliti berhasil menemukan 400 jejak kaki manusia purba yang luasnya lebih besar dari lapangan tenis tertutup oleh lumpur dari Engare Sero yang berada di bagian selatan pantai Danau Natron, Tanzania.

Jejak Kaki Manusia Purba Berusia 19.000 Tahun Di Afrika

Mahessa83 | Arkeolog Temukan Jejak Kaki Manusia Purba di sekitar kawasan Gunung Berapi Ol Doinyo Lengai, Maasai, Tanzania atau yang disebut dengan "Gunung Para Dewa". Penemuan langka ini berupa Jejak Kaki Manusia Purba yang telah diawetkan oleh lumpur selama 5.000 hingga 19.000 tahun yang lalu.

Di wilayah ini para peneliti berhasil menemukan 400 jejak kaki manusia purba yang luasnya lebih besar dari lapangan tenis tertutup oleh lumpur dari Engare Sero yang berada di bagian selatan pantai Danau Natron, Tanzania. Tidak ada situs lain di Afrika yang memiliki jejak kaki Homosapiens sebanyak ini sehingga tempat ini seperti lokasi harta karun bagi para peneliti untuk bisa menceritakan sejarah awal peradaban manusia.

Beberapa jejak memperlihatkan bahwa orang-orang purba ini berjalan diatas lumpur dengan kecepatan sekitar 12 menit per mil dengan jejak yang memperlihatkan keadaan jempol kaki yang terluka.

Namun banyak juga jejak kaki yang menunjukkan sekitar belasan orang yang sebagian besar perempuan dan anak-anak melintasi lumpur bersama-sama ke arah barat daya. Lumpur dapat terindetifikasi karena terdapat tetesan koran yang jauh dari langkah kaki mereka sesaat setelah mereka melangkah.

Saat pertama kalinya pergi kesana, Chintya Liutkus, seorang ahli geologi dari Appalachian State University dan pemimpin penelitian dari National Geographic sempat meneteskan air mata saat baru turun dari kendaraan setelah melihat jejak-jejak kaki purba ini.

"Asal-usul manusia merupakan hal yang penting bagi Saya, darimana kita berasal dan mengapa kita ada dan siapa kita sebenarnya. Hal tersebut tentunya menjadi hal yang emosional untuk melihat sejarah keberadaan kita sebagai manusia," kata Liutkus.

Jalur Engaro Sero di Tanzania ini telah telah menambah daftar jejak manusia purba eksklusif yang telah teruji selama ini. 

Jejak Kaki Manusia Purba juga pernah ditemukan di Situs Willandra Lakes, Australia. Di wilayah ini ditemukan 700 fosil jejak kaki manusia purba yang terbuat sejak 20.000 tahun yang lalu. Dan juga sebuah situs lainnya di pesisir pantai Afrika Selatan yang juga ditemukan Jejak Kaki Manusia Purba Homo Saphiens berusia 120.000 tahun yang lalu. 

Sementara itu di sebuah situs di Tanzania lainnya yang bernama Situs Laetoli yang berada sekitar 96 kilometer ke barat daya Engare Sero, juga memiliki jejak kaki purba berusia 3,6 juta tahun yang lalu yang kemungkinan berasal dari dari manusia purba keturunan Australopithecus Afarensis.


Engaro Sero merupakan tempat yang menarik bagi dunia arkeolog. Karena ditempat ini banyak memiliki jejak manusia purba yang menawarkan potret terperinci tentang seperti apa kehidupan nenek moyang kita di Afrika.

"Ini adalah salah satu situs yang rumit," kata Willuam Harcourt-Smith, seorang ahli paleontropologi dari University of New York City, salah satu anggota dari tim Cinthya Liutkus. "Terdapat satu daerah dimana banyak terdapat jejak kaki manusia purba yang kami juluki dengan sebutan "Ruang Dansa" karena sebelumnya kami tidak pernah melihat jejak kaki purba sebanyak ini dalam satu tempat," katanya lebih lanjut.

Gunung Ol Doinyo Lengai, Tanzania

Situs Engaro Sero terletak di kaki Gunung Ol Doinyo Lengai, Sebuah gunung berapi yang membayangi Danau Natron. Gunung setinggi 2.331 mdpl terkenal memiliki larva berwarna keperakan serta tempat ziarah bagi para Patrolalis Maasai untuk memohon kepada Dewa Engai agar diberi hu
jan, ternak yang melimpah serta keturunan yang banyak.

Liutkus-Pierce berpikir bahwa jejak asli telapak kaki manusia purba ini sudah tertimbun oleh lumpur abu yang disebabkan dari lava gunung Ol Doinyo Lengai. Dalam hitungan jam, hari, bulan hingga ribuan tahun permukaan lumpur ini menjadi kering dan kemudian aliran lain dari puing-puing lain mengubur jejak kaki manusia purba ini setidaknya selama 10.000 hingga 12 juta tahun yang lalu.

Sebelumnya warga setempat di Desa Kongo Sakkae sebelumnya pernah menemukan jejak kaki manusia purba ini pada tahun 2006, namun penemuan ini tidak mendapat perhatian dari para ilmuwan hingga tahun 2008, ketika seorang konservasionis bernama Jum Brett yang secara kebetulan berkemah di Lake Natron Tented Camp menemukan jejak-jejak kaki manusia purba di daerah tersebut.

Pada awalnya Liutkus-Pierce dan timnya berpikir bahwa jejak-jejak kaki manusia purba yang ditinggalkan pada lumpur-lumpur tersebut terbentuk dari abu vulkanik yang menghujani wilayah tersebut akibat Letusan Gunung Ol Doinyo Lengai. Jika hal tersebut benar maka abu tersebut memiliki usia yang sama dengan Jejak Kaki Manusia Purba yang diperkirakan sudah berusia 120.000 tahun.

Saat ini para peneliti telah menerbitkan hasil penemuan mereka mengenai Jejak Kaki Manusia Purba di Engano Sero yang berisi tentang 24 jalur yang berisi jalur pejalan kaki dari beberapa kelompok manusia purba.


sumber:natioanl geographic.    

Views
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Bookmarking

Ikuti Facebook