7 JALAN BERBAHAYA BUAT ANAK BERANGKAT KE SEKOLAH

7 Jalan Berbahaya Buat Anak Berangkat Sekolah  


Mahessa83 | Menurut data yang dikeluarkan oleh UNESCO, Ada sekitar 57 juta anak-anak tidak bersekolah. Sementara ditempat lainnya ada ratusan anak-anak yang tinggal ditempat-tempat paling terpencil di atas planet ini harus mempertaruhkan hidup mereka dengan cara melalui jalan-jalan berbahaya ini untuk dapat pergi ke sekolah mereka.

Berikut 7 Jalan Berbahaya Buat Anak Berangkat Ke Sekolah yang kami lansir dari laman wonderlist.com.

1. Anak-anak Sekolah Dari Sumatera, Indonesia


Bagaimana mereka mendapatkan keberanian untuk melakukan hal ini? Itulah yang pertama terlintas dalam pikiran kita ketika Anda melihat gambar anak-anak yang berkemauan keras harus melintasi sebuah sungai dengan menggunakan jembatan tali peregang sejauh 30 kaki. Setelah melalui jalan berbahaya ini mereka harus melanjutkan perjalanan sejauh 7 mil melewati hutan untuk sampai ke sekolah mereka di kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia.

Murid dari Desa Batu Busuk telah melakukan tindakan yang berbahaya melewati jembatan kawat yang diregangkan akibat jembatan utama yang biasa mereka lewati hancur akibat hujan yang sangat deras. 

Anak-anak pemberani ini tidak takut menghadapi cidera bahkan kematian jika sampai terjatuh dan tenggelam ke dalam sungai hanya untuk datang ke sekolah tepat waktu. Walaupun kadang-kadang mereka diantar oleh orangtua mereka namun sebagian dari mereka takut untuk menyeberangi sungai selama musim hujan. 

2. Pelajar Di Pili, China


Pada awal masa sekolah, Mereka yang tinggal di desa-desa terpencil harus pergi ke sekolah mereka yang berjarak 125 mil melewati daerah pegunungan Xinjiang Uighur. Beberapa jalur terdapat tebing curam, menyeberangi empat sungai beku, jembatan rantai sepanjang 650ft dan empat jembatan dari papan untuk mencapai asrama sekolah. Semua ini mereka lakukan untuk mendapatkan pendidikan.


3. Anak-anak di Kolombia


Anak-anak di Kolombia yang tinggal di pedalaman hutan hujan harus melewati Sungai Rio Negro dengan menggunakan jembatan tali yang terbuat dari kabel baja yang menghubungkan antara lembah yang satu dengan lembah lainnya di 40 mil tenggara dari kota Bogota.

Kabel baja ini digantungkan diatas sungai setinggi 400 meter dengan panjang mencapai 800 meter. Dalam gambar diatas fotografer Christops Otto mengambil gambar dari dua bersaudara (Daisy Mora dan kakaknya Jamid) meluncur dengan kecepatan 50 km/jam dalam waktu sekitar 1 menit. 

Sementara 5 saudara lainnya yang masih berusia 5 tahun dimasukan ke dalam karung yang dilekatkan pada alat katrol. Semuanya ini tampak seperti lelucon atau dalam adegan film, namun sesungguhnya ini nyata.

4. Anak-anak Dari Desa Zhang Jiawan, China


Di sini anak-anak harus mendaki menggunakan tangga yang terbuat dari kayu sempit yang tampak benar-benar sangat aman untuk mencapai sekolah mereka. Anak-anak ini melakukan perjalanan berbahaya setiap harinya untuk mencapai sekolah. Dengan tidak adanya pencegahan keselamatan, apa yang nantinya dapat terjadi?

Desa Zhang Jiawan terletak jauh di daerah Pegunungan Badagong dan medan yang harus dilalui memang sangat sulit. Dan satu-satunya cara untuk mencapai sekolah adalah jalan memutar yang membutuhkan waktu hingga 4 jam. Meskipun merasa cemas dan demi pendidikan, orangtua mereka harus merelakan anak-anak mereka melalui jalan tangga yang reot tersebut untuk dapat sampai ke sekolah tepat waktu. 

5. Anak-anak Dari Lebak, Indonesia


Anak-anak dari desa Sanghiang Tanjung, Kabupaten Lebak, Indonesia harus melewati jembatan rusak diatas Sungai Ciberang untuk dapat sampai ke sekolah mereka setiap harinya. Walaupun ada jembatan lainnya, namun itu sangat jauh dan membutuhkan waktu tambahan sekitar 30 menit dengan berjalan kaki untuk dapat sampai kesana.

Di jembatan ini mereka akan menyeberang dengan perlahan-lahan dan mereka akan berteriak jika sepatu mereka tergelincir. Namun penderitaan anak-anak sekolah disini akan segera berakhir, ketika PT. Krakatau Steel, produsen baja terbesar di Indonesia dengan beberapa LSM akan membangun jembatan baru untuk mereka berangkat ke sekolah.

6. Anak-anak Dari Zanskar, Himalaya, India


Para anak-anak yang hidup di daerah Pegunungan Himalaya harus mendaki setiap harinya untuk sampai ke sekolah mereka. Hal ini bukanlah masalah besar, kecuali bahwa lapisan es kadang-kadang tipis dan anak-anak beresiko jatuh kedalam air yang sangat dingin dibawahnya. Dan jika ini sampai terjadi, akan membuat tubuh mereka menggigil kedinginan, hiperventilasi dalam tubuh, tubuh akan tenggelam, menelan air hingga kematian.

Permukaan es disini sangat kasar dan licin. Jika mereka terguling akan menyebabkan cidera yang cukup fatal. Tetapi bagia anak-anak dari Zanskar tidak ada pengaruhnya, Mereka tetap melaluinya setiap hari untuk mendapatkan pendidikan.


7. Anak-Anak Dari Gulu, China


Gulu adalah sebuah desa yang terletak di daerah pegunungan di tebing yang menjorok tak jauh dari Dadu River Canyon. Orang-orang yang hidup di desa ini berasal dari kelompok etnis Yi. Untuk anak-anak yang ingin berangkat ke sekolah, mereka harus melewati jalur yang zigzag berbahaya di sepanjang tebing yang menorok. 

Sekolah Dasar adalah bangunan terbaik yang dibangun untuk seluruh desa. Mereka bahkan telah membuat lapangan basket di depan sekolah mereka. Anak=anak dapat bermain tanpa jaring basket sehingga mereka tidak bisa memasukkan bola ke dalam keranjang basket dan juga bola dapat bergulir ke bawah bukit sehingga mereka akan kehilangan bola untuk selamanya.

Nah itulah 7 Jalan Berbahaya Buat Anak Berangkat Ke Sekolah. Walaupun jalan-jalan ini sangat berbahaya, mereka harus tetap melewatinya setiap hari demi mencari pendidikan dan datang ke sekolah tepat waktu.


Views
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Bookmarking

Ikuti Facebook