MahessaBlog
| Trident II adalah rudal balistik antarbenua paling mematikan di dunia (ICBM)
yang dirancang untuk mengirimkan senjata nuklir. Rudal ini memiliki
jangkauan 7.500 km - 12.000 km dan dapat membawa lebih dari satu hulu
ledak nuklir. Sebagian rudal trident II didukung oleh Multiple Re-entry
Vehicle (MIRV) yang dapat ditargetkan secara mandiri. Jadi satu rudal
Trident II dapat membawa beberapa hulu ledak yang masing-masing dapat
menyerang target ditempat yang berbeda. Selanjutnya Trident II membawa
serangkaian umpan yang memungkinkan dapat mengatasi pertahanan udara
musuh.
Baca Juga: TOR M2DT - Sistem Pertahanan Rudal Tercanggih Rusia
Baca Juga: TOR M2DT - Sistem Pertahanan Rudal Tercanggih Rusia
Trident
II atau Trident D5 dapat diluncurkan dari kapal selam. Rudal ini adalah
versi yang sudah ditingkatkan dari versi sebelumnya Trident C4 dengan
muatan yang lebih besar, jangkauan yang lebih panjang serta akurasi yang
lebih tepat sasaran. Rudal yang pertamakalinya diperkenalkan pada tahun
1990 oleh Amerika Serikat dan Inggris ini diangkut oleh 14 kapal selam
kelas Ohio (USA) dan 4 kapal selam kelas Vanguard (Inggris).
Rudal
Trident II memiliki jangkauan 7.800 km dengan muatan penuh dan 12.000
km dengan muatan yang dikurangi. Jadi meskipun Trident II bukanlah rudal
balistik terpanjang di dunia dibandingkan dengan ICBM lainnya, kapal
selam balistik yang dipersenjatai oleh Trident II selalu dapat mendekati
target mereka untuk mengurangi jangkauan tembak.
Baca Juga: S-400 Triumph - Rudal Pertahanan Udara Terbaik Rusia
Baca Juga: S-400 Triumph - Rudal Pertahanan Udara Terbaik Rusia
Setiap
rudal balistik Trident II AS dapat membawa hingga 14 hulu ledak dengan
dapat menghasilkan masing-masing 475 kT memiliki jangkauan yang sangat
akurat dengan memiliki CEP sekitar 90 meter. Rudal ini dipandu untuk
mencapai target dengan menggunakan sistem navigasi astro-inersia. Setiap
hulu ledak memiliki bobot 175 kg. Meskipun Perjanjian Mulai I antar AS
dan Rusia mengurangi jumlah ini menjadi 8 hulu ledak, Pada tahun 2010,
perjanjian tindak lanjut ditandatangani oleh AS dan Rusia yang disebut
"New Start'. Jadi saat ini rudal Trident II AS dipersenjatai oleh 8 hulu
ledak nuklir dengan hasil masing-masing 475 kT. Masuk kembali manuver
kendaraan untuk menghindari pertahanan udara musuh. Setiap kendaraan
masuk kembali ditargetkan secara mandiri.
Sementara
Rudal Trident II Inggris menggunakan hulu ledak lokal yang berbeda. Berdasarkan
perjanjian tahun 1958, Amerika Serikat memberikan cetak biru desain hulu
ledak kepada Inggris. Tetapi desain, produksi dan pemeliharaan Rudal
Trident II Inggris adalah murni tanggung jawab Inggris. Selain itu
Inggris tidal dibatasi oleh perjanjian pengurangan senjata nuklir dan
mampu mengembangkan versi yang lebih baik dari hulu ledak itu sendiri.
Rudal
Trident II Inggris mampu membawa 12 hulu ledak nuklir . Pemeliharaan
Rudal Trident II Inggris dilakukan di AS. Namun Badan Senjata Atom
Inggris di Aldermaston melakukan semua desain, kontruksi, pemasangan dan
pemeliharaan hulu ledak sendiri.
Sebagai
rudal balistik antar benua paling mematikan di dunia, Trident II tidak
hanya memiliki jangkauan yang mengesankan, muatan yang besar dan akurat,
Namun rudal paling mematikan di dunia ini dapat diluncurkan dari kapal
selam.
Setiap
kapal selam kelas Ohio AS, dapat membawa 14 rudal balistik Trident II.
Kapal-kapal selam kelas Ohio memiliki area patroli di perairan dekat
dengan AS atau bagian-bagian terpencil di lautan dunia, membuat
langkah-langkah anti kapal selam yang hampir mustahil dilakukan secara
efektif, apalagi kapal, secara akustik sangat tenang. Perlu dicatat
bahwa AS mengendalikan sebagian besar wilayah perairan Dunia dengan
semua armadanya. Hal ini memungkinkan kapal selam sekelas Ohio untuk
tetap tidak terdeteksi oleh armada laut musuh.
Sementara
kapal selam Inggris, Vanguard dapat membawa 16 rudal balistik
antarbenua Trident II dengan membawa maksimal 192 hulu ledak nuklir.
Meskipun Angkatan Laut Inggris pada awalnya bersikeras bahwa kapal selam
hanya mengangkut 96 hulu ledak nuklir dengan 8 rudal Trident II, Namun
sejak Tinjauan Pertahanan Strategis, ini telah dikurangi menjadi 48 hulu
ledak nuklir per kapal selam
Baca Juga: RQ-4 Global Hawk - Pesawat Pengintai Tanpa Awak Tercanggih Di Dunia
Baca Juga: RQ-4 Global Hawk - Pesawat Pengintai Tanpa Awak Tercanggih Di Dunia
Pada
saat yang sama, posisi rudal balistik stasioner berbasis silo diketahui
dan ditargerkan oleh rudal nuklir musuh. Jadi kapal selam balistik
dengan Rudal Trident II memiliki peluang yang sangat besar untuk selamat
dari serangan pertama begitu negara diserang musuh.
Direncanakan bahwa Rudal balistik antarbenua Trident II akan beroperasi dengan Angkatan Laut AS hingga tahun 2042.
Editor : Rey Mahessa
Sumber: Military-Today.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.