MahessaBlog | Penemuan arkeologi megalopis zaman perunggu di Israel, penemuan jubah imam di Luxor, Mesir dan tembok kuno raksasa di Iran Barat adalah beberapa dari banyak kisah arkeologis luar biasa yang terungkap pada tahun 2019 ini.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Sangatlah sulit untuk menentukan daftar 10 penemuan arkeologi terbesar, Namun kami akan menjatuhkan pilihan pada 10 penemuan arkeologi terbesar tahun 2019 ini seperti yang kami lansir dari laman LiveScience.com.
10. Penemuan Tengkorak Terpenggal
(Image credit : Archaelogical Solutions)
Saat ditemukan, kepala mereka tampaknya telah dikeluarkan dari kepala mereka setelah kematian. "Sayatan melalui leher adalah postmorten dan ditempatkan dengan rapi tepat dibelakang rahang", kata Peachey seorang arkeolog dari Arcgaelogical Solutions, perusahaan yang bertanggung jawab untuk penggalian situs ini.
Di kuburan ini selain 17 kerangka manusia, tidak ada abarang berbahaya lainnya yang ditemukan. meskinpun tulang mereka dalam kondisi yang cukup baik dengan mendapatkan nutrisi yang baik, Namun beberapa diantaranya menderita TBC yang umum terjadi pada komunitas pertanian pada saat itu.
Mengapa kepala-kepala mereka di penggal? Hal ini masih merupakan sebuah misteri, Namun kemungkinannya orang-orang kuno disana percaya bahwa kepala adalah wadah jiwa dan perlu disingkirkan agar seseorang dapat menuju akherat dengan tenang.
Baca Juga :
9. Makam Paling Berwarna
Image credit : Egyptian Ministry of Antiquities
Mesir telah banyak membocorkan rahasia kuno pada tahun 2019 ini. Sejauh ini penemuan paling berwarna adalah makam Khuwy yang berusia 4.400 tahun, seorang pejabat yang hidup pada masa piramida sedang dibangun.
Hieroglif yang ditemukan di makam menunjukkan banyak gelar Khuwy seperti "pengawas khentiu-dia dari Rumah Besar" salah satu dari Sepuluh Mesir Hulu dan teman satu-satunya dari Firaun, yang menunjukkan bahwa gelar ini adalah bahwa ia adalah seorang pejabat penting.
Namun yang membedakan penemuan ini adalah pelestarian lukisan warna-warni makam yang sangat luar biasa. Lukisan-lukisan ini seperti penggambaran kapal saat berlayar, orang Mesir yang sedang bekerja di ladang, dengan pola-pola rumit yang hanpir mustahil digambarkan dengan kata-kata. Warna-warna ini sangat menghidupkan lukisan serta masih terpelihara dengan sangat baik saat ditemukan.
8. Upaya Gagal Meninggalkan Afrika
Image credit : Copyright Katerina Harvati/Eberhard Karls University of Tubingen
Jika pada awalnya Anda tidak berhasil mencoba, coba lagi. Itu pelajaran yang dipelajari oleh Homo Sapiens sekitar 210.000 tahun yang lalu seperti yang ditemukan pada sebuah tengkorak di sebuah gua disebelah selatan Yunani. Tengkorak yang ditemukan ini adalah contoh paling awal dari tengkorak Homo Sapiens yang ditemukan di luar Afrika dan mengungkapkan upaya manusia yang gagal untuk menyebar ke luar Afrika, kata para peneliti.
Tetapi dimana Homo Sapiens, Neanderthal yang gagal berhasil. Tengkorak berusia 170.000 tahun yang ditemukan di gua yang sama mengungkapkan bahwa Neanderthal berkembang di wilayah itu untuk beberapa waktu.
Tidak lama kemudian Homo Sapiens berhasil menyebar ke luar Afrika, kata para ilmuwan. "Kami tahu dari bukti genetik bahwa semua manusia yang hidup saat ini dari luar Afrika dapat melacak nenek moyang mereka hingga penyebaran besar ke luar Afrika yang terjadi antara 70.000 - 50.000 tahun yang lalu. Dan pada akhirnya Homo Sapiens menjadi satu-satunya spesies hominid yang tersisa di planet ini setelah Spesies Neanderthal dan hominid lainnya punah.
Baca Juga : Arkeologi Temukan Kuil Mithraeum di Italia
7. Penemuan Valley of the King
Image Credit : Egyptian Ministry of Antiquities
Pada 11 Oktober 2019, Para arkeolog di Mesir mengumumkan sejumlah besar penemuan di Lembah Para Raja, dimana royalti dimakamkan sekitar 3.000 tahun yang lalu. Di Lembah Barat mereka menemukan kompleks bengekl tempat pekerja membuat bahan untuk makam. Disini ditemukan bengkel untuk mewarnai tembikar, membuat perabot dan membersihkan emas dan banyak yang lainnya. Mereka juga menemukan sebuah ruangan yang digali di lembah yang digunakan untuk mumifikasi, lengkap dengan sisa-sisa linen, tali dan bahan-bahan lain yang tersisa dari mumifikasi. Mereka juga menemukan kayu dengan dua cabang yang mungkin digunakan untuk forklif untuk memindahkan furniture.
6. Zaman Perunggu Megapolis
Image Credit : Assaf Peretz, Israel Antiquities Authority
Megapolis adalah kota besar pada zaman perunggu awal pada 5.000 tahun yang lalu yang merupakan rumah bagi 6.000 populasi di temukan di situs En Esur, Israel. Jutaan pecahan tembikar, alat-alat dari batu, kapal batu basal dan sebuah kuil besar yang dipenuhi dengan tulang binatang dan patung-patung hewan ditemukan di situs ini.
Baca Juga : Arkeologi Temukan Megapolis Kuno di Israel
5. Bukti Batu untuk Pontius Polatus
Image Credit : Photo Courtesy Tel Aviv
Para arkeolog pada tahun 2019 menemukan jalan besar yang dibangun oleh Pontius Polatus di Yerusalem sepanjang 600 meter yang menghubungkan Kolam Siloam sebuah tempat dimana para penziarah dapat beristirahat untuk mandi dan mendapatkan air segar. Jalan di dekat Temple Mount, tempat paling suci di Yudaisme.
Para peneliti mengatakan bahwa jalan itu dibangun oleh Pontius Polatus. Prefek Romawi di Yudea yag memimpin persidangan Yesus pada sekitar 30 - 31 SM. Catatan kuno mengatakan bahwa selain memimpin persidangan Yesus, Pontius Polatus juga menyita uang dari pembendaharaan suci untuk membangun saluran air, melanggar hukum agama Yahudi dan memukul orang-orang yang memprotes kepadanya.Sebelum penemuan ini, sangat sedikit bukti arkeologis yang terkait dengan Pontius Polatus yang ditemukan.
4. Cachette of the Priests
Image Credit : Egyptian Ministry of Antiquities
Para arkeolog berhasi menemukan 30 peti mati kayu yang diawetkan berukur sekitar 3.000 tahun di situs El-Assasif, sebuah Nekropolis dekat Luxor, Mesir pada tahun 2019 ini. Para peneliti menyebut penemuan ini sebagai "jubah para imam" karena dari beberapa mumi tampak seperti para pendeta Mesir Kuno.
Peti mumi yang masih terawat dengan sangat baik ini terdapat 23 pria dewasa, lima wanita dewasa, dan dua anak-anak dimakamkan di 30 peti mati kayu.Analisis mumi dan terjemahan hieroglif masih diteliti namun lebih banyak temuan tentang Cachette ini kemungkinan akan selesai pada satu atau dua tahun mendatang.
3. Penemuan Besar di Inggris
Image Credit : MAP Archeological Practice
Para arkeolog nerhasil menemukan sebuah makam kuno berusia 2.200 tahun yang berisi sisa-sisa seorang lelaki yang meninggal pada usia 40 tahun yang dimakamkan dengan perisai perunggu berdiameter 75 centimeter dengan dihiasi serangkaian pusaran kompleks yang nampak seperti bola yang menonjol dari pusatnya, sebuah kereta dan dua kuda dalam pose melompat yang dielu-elukan sebagai salah satu peninggalan zaman kuno yang paling penting.
Pria yang ditemukan ini kemungkinannya adalah "anggota penting masyarakat" , kata Paula Ware, seorang arkeolog dari MAP Archeological Practice Ltd. Yang memimpin dan menemukan makam kuno ini di Pocklington, Inggris.
2. Tembok Besar
Image credit : 2019 Maxar Technologies
Tembok yang membentang sejauh sekitar 115 kilometer didokumentasikan di Iran Barat antara Pegunungan Bamu di utara dan daerah dekat desa Zhaw Marg di selatan yang membutuhkan 35.000 meter kubik untuk membangunnya.
Tidak jelas kapan tembok besar ini dibangun atau siapa yang membangunnya dan mengapa? Namun tembikar yang ditemukan di samping dinding menunjukkan bahwa tembok besar ini dibangun antara abad ke-4 sampai abad ke-6 SM pada masa pemerintahan Parthia (247 SM - 224 M) atau Sassania (224-651 M), dua kerajaan besar yang berkembang saat itu di tempat ini.
1. Helm dari Tengkorak Anak-anak
Image Credit : Sara Juengst
Penemuan arkeologi terbesar tahun 2019 selanjutnya adalah penemuan 2 bayi yang dimakamkan pada 2,100 tahun yang lalu ditemukan menggunakan helm yang terbuat dari tengkorak anak-anak lainnya. Dua bayi yang ditemukan ini terkubur bersama sembilan orang lainnya di situs Salango, di pantai Ekuador tengah.
Baca Juga : Arkeologi Bingung Saat Temukan 2 Bayi Dikubur Mengenakan Helm
Para arkelog mengatakan bahwa ini merupakan satu-satunya penemuan yang diketahui dimana tengkorak anak-anak digunakan sebagai helm untuk bayi yang dikuburkan.
Editor : Rey Mahessa
Sumber : LiveScience.com