MahessaBlog | Para arkeolog telah berhasil menemukan sebuah kuil megalitikus berusia 3.000 tahun di Peru. Kuil berupa Kultur Air kuno ini mungkin telah digunakan untuk ritual kesuburan seperti yang kami lansir dari laman LiveScience.com.
Para arkeolog menemukan sebuah kuil megalitikus berusia 3.000 tahundi Peru.
Sumber gambar : @Museo Tumbas Reales de Sipan.
Kuil Megalitikus ini ditemukan oleh para arkeolog di situs Huaca El Toro. Terletak di Oyotum modern di Lembah Zana di barat laut Peru. Kuil ini merupakan candi megalitik pertama atau yang terbuat dari batu-batu besar yang ditemukan di lembah ini yang terletak diantara dua sungai yang bergabung bersama yang memunculkan Sungai Zana.
Baca Juga :10 Kuil Tertua Di Dunia
Kultus Air Kuno, memungkinkan para anggotanya menyembah air, kemungkinan membangun kuil saat air sungai baru naik sebagai semacam "simbolisme teritorial", kata Edgar Bracamonte, seorang arkeolog dari Museum Makam Kerajaan Sipan di Peru yang ikut serta dalam penggalian. "Air adalah elemen terpenting dalam hidup, dan saat ini, air sangat sulit diakses tanpa teknologi,".
Kuil Megalitikus ini diangun sejak 3.000 tahun yang lalu hingga periode Formatif, sebuah tahapan sejaraj Amerika Kuno yang mendahului pekerjaan hidrolik utama, kata Bracamonte. Lokasi kuil antara sungai dan keberadaan "pocitos" di sekitarnya atau sumur kecil yang dahulu digunakan untuk meramalkan musim hujan, menunjukkan pentingnya air bagi orang-orang dari periode Formatif.
Baca Juga : 10 Kuil Hindu Paling Indah Di Dunia
Kuil Megalitikus ini dibangun menggunakan berbagai ukuran batu besar, batu-batu berukir yang dipindahkan ke daerah tersebut dari pegunungan sekitar berjarak sekitar 3 kilometer. Kuil itu diperkirakan telah ditinggalkan sekitar tahun 250 SM dan kemudian digunakan sebagai tanah pemakaman oleh orang-orang Churry sekitar 1.300 tahun yang lalu.
Selain menemukan Kuil Megalitikus Kultur Air Kuno, Di situs tersebut tim arkeolog juga menemukan 20 makam milik orang Churry dan satu pria dewasa yang dimakamkan pada masa periode Formatif.Selama periode itu, mayat diorentasikan dari timur ke barat dan dikuburkan dengan satu persembahan. Laki-laki dewasa ini dimakamkan dengan botol keramik yang memiliki dua moncong dan gagang jembatan, karateristik gaya dari periode Formatif Akhir, kata Bracamonte.
Penggalian juga mengungkapkan bahwa kuil megalitikus ini dihuni dalam tiga tahap, yang pertama antara 1.500 SM - 800 SM, ketika orang membangun pondasi bangunan dari tanah liat berbentuk kerucut. Yang kedua antara 800 SM - 400 SM, ketika Kuil Megalitikum dibangun dengan pengaruh dari peradaban pra-inca yang dikenal sebagai Chavin. Dan yang ketiga antara 400 SM - 100 SM, ketika orang menambahkan kolam bundar yang digunakan untuk menahan atap kuil.
Baca Juga : Sejarah Kuil Kuno Angkor Wat
Penggalian ini berlangsung antara bulan September - November tahun ini, tetapi para peneliti terus menganalisis temuan-temuan baru mereka di labolatorium.
Editor : Rey Mahessa
Sumber : LiveScience.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.