MahessaBlog | Para arkeolog baru-baru ini telah berhasil menemukan terowongan berukiran pra-hispanik abad ke-17 di kota Ecatepec, Meksiko. Terowongan yang baru ditemukan ini mungkin berfungsi sebagai sebagai bagian dari pintu ait untuk tanggul untuk dilalui air yang masuk dari satu sisi dan keluar dari sisi lainnya yang diciptakan untuk mengendalikan banjir konstan yang telah merusak tanah.
Pada ukiran yang menghiasi ujung timur terowongan sepanjang 27,6 kaki (8,4 meter) mencakup 11 gambar pra-hispanik atau gambar yang berasal dari penduduk asli Amerika yang hidup di wilayah tersebut sebelum tahun 1521 ketika ditaklukkan oleh Spanyol. Ukiran ini dibentuk oleh esta ke dalam batu yang disebut "petroglyphs" dan relief plesteran. Relief dibuat dengan memahat gambar dan kemudian melukisnya dengan batu kapur.
Baca Juga : Mengenal Hernan Cortes, Penakluk Suku Aztec
Pada ukirannya meliputi "chimalli" atau tameng perang, titik batu api, dan kepala burung pemangsa, sedangkan relief plesterannya menyerupai tetesan air hujan.
Simbil hujan ditemukan di bagian atas batu kunci, batu atas yang menyatukan lengkungan dan juga di ujung timur terowongan tempat air keluar. simbol-simbol ini bisa mewakili hubungan dengan Tlaloc, Dewa Hujan Azrec, seperti yang kami lansir dari laman LiveSince.com.
Sementara bagian bawah batu kunci di ukir dengan gambar candi. Sedangkan di sisi barat, dimana air pernah memasuki terowongan, para peneliti menemukan satu petroglyph lagi yang saat ini sedang dipelajari. Selain itu mereka juga menemukan empat paku besi dan dua balok kayu sepanjang 21 kaki (6,5 meter).
Menurut pernyataan dari Institute Nasional Antropologi dan Sejarah (INAH) Meksiko, Tanggul yang baru ditemukan ini sekarang dikenal sebagai Albarradon de Ecatepec ini berjarak sekitar 4 kilometer dari Mexico City dibangun pada tahun 1605 untuk mengendalikan air yang memasuki kota Texcoco dari Danau Xaltocan dan Danau Zumpango yang berada di dekatnya.
Karena Mexico City berada di sebuah baskom dimana air tidak memiliki saluran keluar, kota ini selalu menghadapi banjir setiap tahunnya sejak zaman kuno. Tanggul ini telah berdiri kokoh selama dua dekade sampai air bah besar yang terjadi pada tahun 1629 menguasai kota selama sekitar 5 tahun sampai air benar-benar surut. Kolonial membatalkan pintu air pada saat itu dengan menutupnya dengan jutaan batu dan abu dan kemudian memerintahkan pembangunan dua pintu air lainnya.
Tiga ribu pekerja dari penduduk asli diperkirakan telah membangun tanggul ini dibawah pengawasan para biarawan Spanyol Jeronimo de Aguilar dan Juan de Torquemada. Sementara ukiran pra-hispanik yang baru ditemukan dan relief plesteran menunjukkan adanya pengaruh dari penduduk asli. Beberapa teknik kontruksi seperti lengkungan terowongan, lebih mirip pada metode Eropa.
Satu hipotesis adalah bahwa mesin terbang dan plesteran di terowongan berasal dari orang-orang di desa-desa Ecatepec dan Chiconautla pra-Hispanik yang bekerja dengan orang-orang pribumi lain di wilayah itu untuk membuat tanggul selama sekitar 8 bulan pengerjaannya.
INAH bersama dengan pemerintah Meksiko mulai menyelamatkan dan meningkatkan tanggul pada tahun 2004. Bagian dari area tersebut sekarang telah direnovasi dan berubah menjadi taman yang akan dibuka untuk umum dalam beberapa minggu kedepan. Dan menurut sebuah pernyataan, Stuccos, petroglyph, paku dan kayu balok asli akan dipindahkan ke Pusat Komunitas Casa Morelos dan replika benda tersebut akan menggantikannya di tempat artefak tersebut ditemukan.
Editor : Rey Mahessa
Sumber: LiveScience.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.