ARKEOLOG TEMUKAN TEROWONGAN AIR DIBAWAH PIRAMIDA SUKU MAYA

Arkeolog Temukan Terowongan Air Dibawah Piramida Suku Maya  


Piramida Suku Maya

Mahessa83 - Piramida Suku Maya adalah sebuah monumen besar dari salah satu peradaban yang hilang secara misterius di dunia peninggalan dari Suku Maya yang ditemukan kembali di hutan lebat Meksiko 200 tahun yang lalu itu ternyata masih mengandung rahasia besar yang belum terpecahkan.

Baru-baru ini para arkeolog berhasil menemukan sebuah terowongan air di bawah tanah sedalam 115 kaki di bawah situs peradaban kuno Suku Maya. Banyak orang yang percaya bahwa tempat ini adalah tempat makam yang dibangun antara 683 AD hingga 702 AD sengaja dibangun di atas air untuk memungkinkan air tetap mengalir di bawah Piramida Suku Maya.

Para ilmuwan percaya bahwa terowongan ini dibangun untuk membawa semangat para Pakal  untuk dunia bawah air yang lewat di bawah ruang pemakaman. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang tujuan Kuil Maya dibangun dari kepercayaan Suku Maya Kuno.

Arnoldo Gonzalez yang memimpin penggalian ini mengatakan bahwa, "Ukiran pada sangkutan telinga dari batu yang ditemukan ditempat makam akan memnadu orang yang telah mati menuju dunia bawah dengan menenggelamkan mereka ke dalam air sehingga mereka akan diterima ke dunia selanjutnya,"

Kuil prasasti yang dinamai dengan ukiran secara rinci pada lima pintu kuil adalah struktur suci terbaru maya yang dapat ditemukan pada pembangunan aliran air.

Para arkeolog yang bekerja di Chitchen Itza juga menemukan Kuil Kehidupan atau yang dikenal dengan El Castillo juga tampaknya di bangun diatas jaringan sungai bawah tanah. Mereka menemukan ruang besar dibawah piramida yang bentuknya seperti lubang pembuangan yang mengelilingi dengan sistim sungai bawah tanah.  

Hal ini menujukkan bahwa air memainkan peran yang cukup besar dalam sistim kepercayaan Suku Maya Kuno daripada keyakinan Suku Maya Kuno sebelumnya. Ada beberapa yang percaya bahwa Suku Maya Kuno membangun bangunan besar dipengaruhi oleh kekuatan lain selain dari kekuatan Tuhan. 

Pedro Sanchez Nava, Direktur Arkeologi dari National Institute of Antropology and History mengatakan, "Tampaknya air mungkin memiliki peran yang sangat penting dalam kaitannya dengan kematian di antara banyak budaya pada zaman Pra-Hispanik,"

Terowongan air yang sama juga ditemukan di Teotihuacan, dekat Mexico City dimana terowongan air lainnya ditemukan. Ada makna dari Alegoris ini untuk air ini dimana siklus kehidupan di mulai dan berakhir. Terowongan tersebut ditemukan dibawah kuil prasasti di Palenque, sebuah penggalian yang telah dimulai sejak tahun 2012 lalu.

Terowongan Bawah Air Dibawah Piramida Suku Maya

Para peneliti juga telah menemukan anomal bawah tanah di depan piramida dengan menggunakan radar penetrating yang jika terjadi kesalahan geologi dapat mengancam keberadaan piramida.

Ketika mereka menggali ditempat mereka menemukan tiga lapisan batu yang ditutupi secara sangat rapat dibagian atas terowongan. Jenis yang sama juga telah ditemukan di lantai Makam Pakal di dalam Piramida.

Tetapi hingga saat ini para peneliti belum menemukan poros yang menghubungkan makam dengan terowongan bawah air dan terus menelusuri Terowongan Air Dibawah Piramida Suku Maya  ini dengan teliti dan benar.

Untuk itu para peneliti menggunakan robot yang dilengkapi dengan kamera untuk meneliti secara rinci panjang terowongan bawah air ini.

Siapakah Pendiri Piramida Suku Maya?

Dikenal sebagai Pakal Besar, K'Inich Janaab Pakal adalah penguasa negara Kota Maya Palenque lebih dari 68 tahun berkuasa sebelum akhirnya meninggal pada 683 AD.

Ia diperkirakan telah naik tahta pada usia 12 tahun dan pada masa pemerintahannya telah berhasil memperluas kekuasaan Palenque hingga ke negara-negara Maya Barat. Bangunan Piramida Suku Maya yang dibangun pada saat pemerintahannya dianggap sebagai arsitektur terbaik pada peradaban ini.

Kuil ini ditemukan kembali oleh arkeolog pada 200 tahun yang lalu dan telah lama dicurigai sebagai monumen penguburan untuk Pakal.

Namun makamnya ini baru dapat ditemukan pada tahun 1950-an yang didalamnya ada sebuah sarkofogus yang dihiasi banyak hiasan yang menggambarkan Pakal berbaring di atas bumi. Di dalam Piramida Suku Maya para arkeolog juga menemukan sebuah kerangka yang masih utuh dengan sebuah topeng yang seluruhnya terbuat dari batu giok dengan mata yang terbuat dari mutiara dan obsidian. Lima kerangka juga ditemukan di depan pintu masuk ruang bawah tanah yang diperkirakan sebagai kurban untuk menemani Pakal.


Selama ratusan tahun Bangsa Maya menguasai sebagian besar Amerika hingga abad ke-8 dan ke-9 sebelum peradaban ini runtuh. Alasan runtuhnya Peradaban Suku Maya masih diperdebatkan oleh para ilmuwan tetapi kekeringan selama sekitar seabad merupakan salah satu penyebabnya.

Studi sedimen di Great Blue Hole di Belize menunjukkan kurangnya hujan menyebabkan disintegrasi poeradaban maya dan musim kering kedua menyebabkan mereka untuk pindah ke tempat lain.

Teori kekeringan yang menyebabkan penurunan Periode Maya Kuno tidak sepenuhnya baru tetapi studi baru yag di tulis oleh Dr Andre Droxler dari Rice University di Texas memberikan bukti baru.

Puluhan teori telah berusaha untuk menjelaskan Runtuhnya Peradaban Maya seperti terjadinya wabah penyakit atau serangan dari orang asing. 

Dengan timnya Droxler menemukan bahwa pada 800-1000 AD tidak lebih dari dua badai tropis terjadi setiap dua dekade yang biasanya siklus ini hingga 6 kali terjadi pada dua periode. Hal ini menimbulkan kekeringan besar yang terjadi selama bertahun-tahun yang menyebabkan wabah kelaparan dan kerusuhan di antara orang-orang maya. Dan mereka juga menemukan bahwa kekeringan kedua yang terjadi pada 1000-1100 AD ini bertepatan dengan runtuhnya kota Maya Chitchen Itza runtuh.

Para peneliti mengatakan bahwa perubahan iklim dan kekeringan di mulai pada 660 hingga 1000 AD dipicu oleh persaingan politik, peningkatan perang, ketidakstabilan sosial politik secara keseluruhan dan keruntuhan politik penyebab klasik Runtuhnya Peradaban Maya.

Hal ini juga ditambah dengan adanya kekeringan panjang yang terjadi antara 1020 - 1100 AD yang dapat mengakibatkan gagal panen, kematian, kelaparan, migrasi hingga runtuhnya Peradaban Suku Maya Kuno.


Sumber:DailyMail  

  
Views
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Bookmarking

Ikuti Facebook