10 Situs Prasejarah Tertua Indonesia
Mahessa83 - Indonesia adalah rumah bagi banyak situs megalitik peninggalan prasejarah nenek moyang pada masa lalu. Beberapa situs peninggalan prasejarah telah ditemukan di wilayah Indonesia seperti Situs Prasejarah Gunungpadang, Situs Prasejarah Sangiran, Situs Lukisan Gua Prasejarah di Sulawesi atau Situs Manusia Hobit di Liang Bua Flores.
Keberadaan situs-situs prasejarah di Indonesia ini menandakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia telah maju dan berkembang pada zamannya.
Berikut 10 Situs Prasejarah Tertua Indonesia yang berhasil ditemukan oleh para arkeolog dan tim peneliti kepurbakalaan..
1. Situ Prasejarah Gunung Padang, Jawa Barat
Situs Prasejarah Gunungpadang merupakan situs prasejarah peninggalan kebudayaan megalitikum di Jawa Barat. Situs yang berada di Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Indonesia ini ditemukan pada tahun 1979 lalu. Situs yang berada pada bulit-bukit curam dan lembah-lembah yang sangat dalam ini diperkirakan sebagai tempat pemujaan pada masyarakat yang bermukim disana pada sekitar 2000 tahun sebelum masehi.
Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan uji Radiometrik Karbon atau carbon dataing atau C14 di labolatorium Beta Miami di Florida, AS menerangkan bahwa uji karbon yang diambil dari pengeboran sedalam 5 meter hingga 12 meter berusia 14.500 hingga 25.000 tahun.
Hal ini juga menjadikan Situs Gunungpadang, Indonesia terbukti secara ilmiah lebih tua dari Piramida Giza, Mesir. Hal ini menunjuk pada hasil pengujian carbon dating Labolatorium Batan (Indonesia) dengan Metode LSC C14 dari material Paleosoil di kedalaman 4 meter berusia 5500+130.000 tahun BP yang lalu. Sedangkan pengujian material pasir dikedalaman 8 hingga 10 meter berusia sekitar 11.000 hingga 150.000 tahun.
Ada beberapa orang percaya bahwa Situs Prasejarah Gunungpadang memiliki keterkaitan dengan Piramida Mesir. Hal ini dikarenakan bentuknya yang mirip dengan ruang di dalamnya dan karena umurnya yang jauh lebih tua dibandingkan dengan Piramida Mesir. Saat ini Situs Gunungpadang masih berada dalam masa pengkajian lebih lanjut.
2. Situs Prasejarah Sangiran, Jawa Tengah
Situs Sangiran merupakan salah satu situs Manusia Purba yang terbesar
dan terpenting di dunia. Situs Sangiran terdapat di Kabupaten Sragen dan
Karanganyar. Pada situs Sangiran telah ditemukan sebanyak sekitar 100
fosil manusia purba (Homo erectus) atau 50% lebih temuan fosil Homo
erectus di dunia, dan lebih dari 60% yang ditemukan di Indonesia. Oleh
karena kandungannya yang mempunyai nilai tinggi pada kesejarahan dan
ilmu pengetahuan, maka Situs Sangiran telah ditetapkan sebagai daerah
Cagar Budaya. Selain itu, UNESCO telah menetapkan Sangiran sebagai
Warisan Budaya Dunia (World Culture Heritage).
3. Situs Prasejarah Leang-Leang, Sulawesi Selatan
Selama ini, lukisan stensil tangan dan binatang di dinding-dinding gua
yang dianggap paling tua berada di Eropa, yaitu di gua El Castillo di
utara Spanyol, yang diperkirakan berusia 37.300 tahun.
Tetapi menurut penelitian terbaru, lukisan stensil tangan di dinding gua Maros, Desa Leang-Leang, Sulawesi Selatan, Indonesia ternyata masih lebih tua lagi. Penduduk
purbakala diduga melukis gambar tangan itu sekitar 40.000 tahun lalu.
Demikian hasil penelitian yang dilakukan tim ahli dari Australia dan
Indonesia.
Tim ahli yang dipimpin oleh Anthony Dosseto dari University of
Wollongong, Australia, meneliti tujuh gua di Sulawesi dengan 12 lukisan,
yaitu stensil tangan yang digambar dengan warna merah dan gambar
binatang babirusa.
Penentuan umur lukisan di gua itu dilakukan dengan metode pengukuran
uranium. Penghitungan dilakukan berdasarkan peluruhan unsur-unsur
radioaktif. Dengan metode itu bisa ditentukan umur minimal lukisan.
"Dengan ini bisa dibuktikan, bahwa manusia sekitar 40.000 tahun lalu menyebar ke berbagai arah", kata Anthony Dosseto dari University of Wollongong, Australia.. "Eropa tidak bisa lagi mengklaim bahwa mereka pihak yang pertama yang mampu mengembangkan lukisan abstrak."
Hasil penelitian terbaru ini kembali menegaskan pentingnya peran benua Asia dalam proses evolusi manusia.
4. Situs Prasejarah Lukisan Gua Papua
Orang yang dianggap mencatat lukisan prasejarah pertama kali di Papua
adalah Johannes Keyts (Seorang pedagang) dalam perjalanan dari Banda ke
pantai Nuw Guinea pada tahun 1678. Ia melewati sebuah tebing karang di
tepi teluk Speelman yang dipenuhi oleh tengkorak, sebuah patung manusia,
dan berbagai lukisan pada dinding gua tersebut dengan warna merah.
Lukisan gua yang ada di kepulauan Papua pada umumnya mirip dengan
lukisan-lukisan yang ada di Kepulauaan Kei, meskipun ada beberapa bentuk
yang berbeda atau khusus. Misalnya di daerah Kokas, Roder menemukan
lukisan cap tangan dan kaki dengan latar belakang warna merah. Demikian
juga hasil penelitian W.J. Cator di daerah Namatone telah menemukan pola
yang sama. Bentuk lain yang dijumpai pada kedua situs ini adalah pola
manusia, ikan, kadal dan perahu dengan pola distilir.
Lukisan tangan dan
kaki menurut cerita setempat, merupakan bekas jejak nenek moyang mereka
ketika memasuki gua yang gelap, dalam melakukan perjalanan dari arah
timur ke barat. Lukisan yang ada di wilayah Kokas merupakan satu situs
kuno yang terkenal di Kokas, lukisan berada di sebuah tebing bebatuan
terjal. Oleh masyarakat setempat, tebing bebatuan terjal ini biasa
disebut Tapurarang.
Di Distrik Kokas kekayaan peninggalan sejak zaman
prasejarah ini bisa dijumpai di Andamata, Fior, Forir, Darembang, dan
Goras. Bagi masyarakat setempat, lokasi lukisan tebing ini merupakan
tempat yang disakralkan. Mereka percaya lukisan ini adalah wujud
orang-orang yang dikutuk oleh arwah seorang nenek yang berubah menjadi
setan kaborbor atau hantu yang diyakini sebagai penguasa lautan paling
menakutkan. Nenek ini meninggal saat terjadi musibah yang menenggelamkan
perahu yang ia tumpangi.
5. Situs Prasejarah Liang Boa, Flores
Situs Prasejarah Liang Bua adalah salah satu dari banyak gua karst di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur di Indonesia. Gua ini terletak di Dusun Rampasasa, Desa Liangbua, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. dan merupakan tempat penemuan makhluk mirip manusia hobbit (hominin) baru yang dinamakan Homo floresiensis pada tahun 2001.
Pada bulan September 2003 ditemukan kerangka unik yang kemudian diidentifikasi sebagai H. floresiensis. Bersamaan dengan manusia purba itu ditemukan pula perkakas batu yang dikenal telah digunakan oleh Homo erectus (seperti yang ditemukan di Sangiran) serta sisa-sisa tulang Stegodon (gajah purba) kerdil, biawak raksasa, serta tikus besar.
(baca juga: penemuan manusia hobbit di Gua Liang Bua, Flores)
6. Situs Prasejarah Gua Harimau, Sumatera Selatan
Situs Prasejarah Gua Harimau adalah tempat ditemukannya fosil kerangka manusia homo sapiens. Gua yang terletak di desa Padang Bindu, Semidang Aji, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan ini berhasil menemukan 78 kerangka manusia pruba Homo Sapiens dan juga bekas sisa-sisa pembakaran pada lapisan tanah dan juga penemuan batu kijang yang biasa digunakan sebagai alat bantu manusia purba.
Penemuan banyaknya kerangka manusia prasejarah yang diperkirakan berasal dari 3.000 tahun yang lalu ini sangat luar biasa. Hingga saat ini tim peneliti masih melakukan uji DNA. Dengan mengetahui genetiknya, Para peneliti berharap bisa memetakan pola migrasi nenek moyang manusia ini.
7. Situs Prasejarah Lukisan Pantai Raja Ampat, Papua Barat
Alam Raja Ampat begitu memesona, tapi juga menyimpan banyak
misteri. Pada salah satu dinding tebing karst, ada lukisan telapak
tangan yang diduga dibuat oleh manusia purba di Raja Ampat.
Lukisan tersebut bisa dilihat di ceruk tebing karst atau biasa disebut
Gua Telapak Tangan. Tempat tersebut bisa
dicapai sekitar 15 menit dengan speedboat dari Kampung Harapan Jaya. Lukisan telapak tangan banyak terdapat di dinding tebing karst yang
menyerupai bagian atas gua. Lukisan itu bisa dilihat dari atas kapal
saja, tak perlu turun. Lokasinya memang ada di tepian pulau karst dan
jaraknya hanya sekitar 2 meter dari permukaan air laut yang menggenang
di bawahnya.
Tempat wisata purba ini memang tidak dilengkapi dengan informasi memadai. Tapi menurut penduduk setempat, lukisan itu sudah ada sejak zaman prasejarah dan dibuat oleh manusia purba. Jika dilihat sekilas pun, lukisan telapak tangannya memang mirip dengan yang ada di situs purbakala Gua Leang-leang, di Maros, Sulawesi Selatan.
Gambar telapak tangan di Misool ini berwarna merah kecoklatan dan tersebar di berbagai sisi dinding tebing karst. Selain telapak tangan, ada juga gambar perahu dan hewan laut berupa ikan, serta bentuk-bentuk lain yang begitu unik.
Tempat wisata purba ini memang tidak dilengkapi dengan informasi memadai. Tapi menurut penduduk setempat, lukisan itu sudah ada sejak zaman prasejarah dan dibuat oleh manusia purba. Jika dilihat sekilas pun, lukisan telapak tangannya memang mirip dengan yang ada di situs purbakala Gua Leang-leang, di Maros, Sulawesi Selatan.
Gambar telapak tangan di Misool ini berwarna merah kecoklatan dan tersebar di berbagai sisi dinding tebing karst. Selain telapak tangan, ada juga gambar perahu dan hewan laut berupa ikan, serta bentuk-bentuk lain yang begitu unik.
8. Situs Prasejarah Gua Babi Gunung Batu Buli, Tabalong, Kalimantan Selatan
Situs Prasejarah Gua Babi di Gunung Batu Buli, Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia adalah tempat ditemukannya Manusia Prasejarah ras Austrolomelanisia.
Hasil penelitian ini sangat penting bagi pemahaman proses budaya dan
kronologi prasejarah setempat secara khusus dan Kalimantan secara umum,
yang pernah terjadi sejak akhir Kala Plestosen dan awal Kala Holosen,
sekitar 10.000 tahun yang silam. Ciri budaya yang berhasil
diidentifikasi adalah pemanfaatan gua untuk pemukiman, dengan berbagai
tinggalan yang terutama mengacu pada tingkatan tekhnologi mesolitik (
tekhnologi batu madya ) dan neolitik ( tekhnologi batu muda ).
Situs Gua Babi merupakan situs sangat penting bagi pemahaman pemanfaatan
gua sebagai sarana tempat tinggal, yang selama ini belum pernah
ditemukan di Kalimantan. Lebih dari itu, situs ini juga merupakan bahan
telaah penting dalam penjelasan aspek migrasi yang terjadi pada periode
Pasca-plestosen di Indonesia bagian tengah, terutama dalam kaitannya
dengan gelombang migrasi dari utara ( Taiwan, Jepang dan Filipina ) dan
penghunian gua-gua mesolitik di Silawesi.
9. Situs Prasejarah Wajak, Tulungagung
Fosil Pithecanthropus Erectus yang di temukan di Desa Wajak, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Indonesia ini ditemukan oleh Eugene Dubois pada Tahun 1891 ini berasal dari lapisan Pleistosen lapisan bawah dan tengah. Femur atau
tulang pahanya, bentuk dan ukurannya jelas seperti milik manusia
dan menunjukkan bahwa mahluk itu berjalan diatas kedua kakinya. Volume
otaknya mencapai 900cc sedangkan kera hanya 600cc.
10. Situs Prasejarah Gua Perbukitan Sangkulirang, Kutai Timur
Kabupaten Kutai Timur memiliki situs cagar budaya yang punya arti penting bagi sejarah manusia. Hasil penelitian oleh peneliti asing maupun dalam negeri, diketahui bahwa Kaltim memiliki situs dan benda cagar dengan berbagai rupa yang terbilang luar biasa di Sangkulirang.
Di kawasan ini terdapat gua-gua berusia sekitar 10 ribu tahun
sebelum Masehi yang pernah dihuni manusia purba. Kala itu, manusia purba
telah mampu membuat alat-alat dari bebatuan dan tulang serta wadah
berbahan tanah liat.
Terdapat pula lukisan dinding pada 37 gua di lokasi itu. Lukisan itu antara lain berupa cap tangan, berbagai jenis binatang, dan perahu.
Menurut hasil peneltian para ahli purbakala manusia gua di pegunungan karst di Sangkulirang adalah manusia purba yang melakukan migrasi global ke wilayah selatan, timur, hingga Asia Pasifik.
Pegunungan karst di Sangkulirang diperkirakan merupakan titik awal masuknya manusia ke Indonesia. Manusia purba di gua ini memiliki kemampuan untuk membuat gerabah, serta tulisan tangan yang terdapat di gua.
Terdapat pula lukisan dinding pada 37 gua di lokasi itu. Lukisan itu antara lain berupa cap tangan, berbagai jenis binatang, dan perahu.
Menurut hasil peneltian para ahli purbakala manusia gua di pegunungan karst di Sangkulirang adalah manusia purba yang melakukan migrasi global ke wilayah selatan, timur, hingga Asia Pasifik.
Pegunungan karst di Sangkulirang diperkirakan merupakan titik awal masuknya manusia ke Indonesia. Manusia purba di gua ini memiliki kemampuan untuk membuat gerabah, serta tulisan tangan yang terdapat di gua.
Dengan ditemukannya 10 Situs Prasejarah ini membuktikan bahwa Indonesia telah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan bagaimana mereka bermigrasi.
dari berbagai sumber
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.