Mahessa Update | Jeruk Bali atau Jeruk Besar (citrus grandis C. maxima) merupakan jeruk penghasil buah terbesar yang mampu beradaptasi dengan baik pada daerah kering dan relatif tahan penyakit. Jeruk Bali sering dianggap baik untuk kesehatan karena buah ini mengandung banyak nutrisi dan vitamin. Jeruk Bali juga kaya Antioksidan yang sangat berharga yang dapat memecah asam lemak, mencegah penyakit diabetes tipe 2 dan penyakit berbahaya lainnya.
BACA JUGA: 7 Makanan Ini Bisa Cegah Penyakit Kanker
Rasa pahit yang terdapat pada jeruk bali merupakan antioksidan yang dapat menyebabkan hati memecah asam lemak dan meningkatkan sensitivitas sel-sel tubuh terhadap insulin seperti yang kami lansir dari laman livescience.com.
BACA JUGA: 6 Manfaat Kesehatan Dari Ubi Jalar
Naringenin, bahan kimia yang ditemukan dalam jeruk bali dan buah jeruk lainnya, dapat mengaktifkan protein yang disebut reseptor nuklir yang dapat menyebabkan hati memecah asam lemak, kata para peniliti studi dari Herbew University of Jerusalem dan Massachusetts General Hospital di Boston.
Perubahan yang sama ini dapat terjadi selama alami ketika Anda berpuasa untuk jangka waktu yang cukup lama, kata para peneliti lebih lanjut.
Antioksidan alami ditiru oleh obat yang menurunkan lipid dan digunakan untuk mengobati Diabetes. Hal ini berarti bahwa senyawa tersebut berpotensi untuk digunakan sebagai suplemen makanan untuk mengobati diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik, yang merupakan kelompok kondisi seperti tekanan darah tinggi dan peningkatan kadar insulin yang terjadi bersamaan dan meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit jantung, stroke dan diabetes.
BACA JUGA: 10 Tips Menghindari Penyakit Kanker
"Hebatnya, naringenin merupakan suplemen makanan dengan catata keamanan yang jelas," kata peneliti studi Yaakov Nahmias dari Hebrew University "Bukti ini menunjukkan bahwa mungkin sebenarnya untuk melindungi hati dari kerusakan,".
Antioksidan Jeruk Bali juga terbukti dapat menurunkan kolesterol dan memperbaiki gejala diabetes.
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.