PAPIRUS EDWIN SMITH - BUKU BEDAH TERTUA DI DUNIA

Mahessa Update | Pada tahun 1862, seorang ahli Mesir-Amerika bernama Edwin Smith membeli sebuah gulungan papirus kuno dari seorang pedagang Mesir. Smith tidak tahu cara membacanya, tetapi dia pikir bahwa ini adalah sesuatu yang penting dan berharga. Dia akhirnya menyimpan papirus tersebut bersamanya hingga kematiannya pada tahun 1906. Kemudian putrinya menyumbangkan papirus tersebut ke New York Historical Society. Dokumen penting ini kemudian dikenal dengan nama Papirus Edwin Smith seperti yang kami lansir dari laman amusingplanet.com.


PAPIRUS EDWIN SMITH - BUKU BEDAH TERTUA DI DUNIA

Papirus Edwin Smith berbentuk gulungan dengan panjang 4,68 meter. Pada bagian depan terdapat 377 baris tulisan dengan 17 kolom. Sementara pada bagian belakang terdapat 92 baris tulisan dengan 5 kolom. Ditulis dengan tulisan hieratik dari kanan kekiri menggunakan tinta berwarna hitam. sementara untuk penjelasan inti menggunakan tinta berwarna merah . Sebagian besar dari papirus Edwin Smith ini berfokus pada cidera dan operasi. Setiap kasus dijelaskan secara detail dengan menyertakan jenis cidera, perawatan terhadap pasien, diagnosis dan prognosis serta metode penyembuhanya.   

Papirus Edwin Smith adalah buku bedah tertua di dunia yang masih ada hingga sekarang. Papirus ini dibuat pada sekitar tahun 1600 SM. Dalam tulisan papirus terdapat tulisan salinan risalah medis yang bahkan lebih tua yang diyakini telah ditulis sekitar tahun 3.000 - 2.500 SM.

BACA JUGA: Mengungkap Penemuan Teks Salinan Tertua di Topeng Mumi

Para juru tulis yang menyalin tulisan Papirus Edwin Smith dari dokumen sebelumnya pada abad ke-17 SM membuat banyak kesalahan. beberapa diantaranya ia koreksi di margin, Akhirnya dia menyingkirkan dokumen tersebut dan meninggalkannya tidak lengkap, untuk alasan yang tidak pernah kita tahu. 

Papirus Edwin Smith adalah dokumen penting karena menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa orang Mesir Kuno memiliki pengetahuan yang jauh lebih besar tentang anatomi dan ilmu kedokteran daripada yang diperkirakan sebelumnya. Dalam papirus ini menunjukkan bahwa pemahaman orang Mesir Kuno tentang cidera traumatis ditulis dengan jelas pada Papirus Edwin Smith secara luas berdasarkan pada anatomi daripada mengandalkan sihir atau ramuan.

Papirus Edwin Smith mungkin merupakan buku manual yang digunakan untuk operasi militer. Papirus ini berisi 48 kasus yang berhubungan dengan luka dan trauma seperti cidera, patah tulang, luka, dislokasi dan tumor. 

Kasus-kasus ini disajikan dalam format yang tidak berbeda dengan apa yang digunakan oleh dokter modern saat ini. Setiap kasus dimulai dengan riwayat medis dan pemeriksaan fisik pasien yang meliputi pengambilan denyut nadi, memeriksa luka untuk peradangan dan penampilan secara umum pasien seperti warna mata dan wajah, kualitas sekresi hidung, kekakuan tungkai dan perut dan lain sebagainya. 

Setelah didiagnosis dan prognosis, dimana dokter dapat menilai peluang pasien untuk bertahan hidup dan pemulihan dengan mengkategorikan luka atau penderitaan menjadi salah satu dari tiga kategori. "Penyakit yang akan saya obati", "Suatu penyakit yang akan saya lawan", dan "Penyakit yang tidak akan diperlakukan". Akhirnya opsi pengobatan dijelaskan seperti menutup luka dengan jahitan dan perban, memperbaiki patah tulang dengan belat, mencegah dan menyembuhkan infeksi dengan madu, dan menghentikan pendarahan dengan daging mentah, menampilkan pengetahuan teknik antiseptik dan antibiotik.

Papirus Edwin Smith juga berisi penjelasan jahitan pada tengkorak, meninges, permukaan eksternal otak, cairan serebrospinal dan denyutan intrakranial yang diketahui pertama kali diketahui. Kata "Otak" muncul pertama kalinya dalam bahasa apapun. Orang Mesir Kuno sangat menyadari bahwa kerusakan pada bagian otak tertentu dapat mempengaruhi fungsi tubuh yang dapat menyebabkan kondisi seperti kelumpuhan. Hubungan antara lokasi cidera kranial dan sisi tubuh yang terkena juga dicatat dalam dokumen. Sementara cidera tulang belakang yang remuk tercatat merusak fungsi motorik dan sensorik.

Papirus Edwin Smith menunjukkan bahwa orang Mesir Kuno memiliki pengetahuan anatomi manusia yang sempurna. Seperti penggambaran jantung, pembuluh darah, hati, limpa, ginjal, hipotalamus, uterus dan kandung kemih, meskipun fungsi fisiologis dari masing-masing organ tidak sepenuhnya dipahami tetapi mereka tahu bahwa darah bersikulasi di tubuh manusia melalui pembuluh, empat milenium sebelum William Harvey menemukan sirkulasi. tetapi mereka tidak tahu mengapa. Butuh seribu tahun lagi sebelum pemahaman kita tentang tubuh manusia dikembangkan melalui karya-karya dokter Yunani Kuno seperti Herophilus, Erasistratus dan Hippocrates.

Namun beberapa prosedur yang dijelaskan dalam Papirus Edwin Smith menunjukkan tingkat pengetahuan tentang obat-obatan yang bahkan melampaui Hippocrates. Sayangnya pengetahuan medis lengkap orang Mesir Kuno tidak pernah diketahui.     


Views
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Bookmarking

Ikuti Facebook