BAGIAN DALAM PIRAMIDA GIZZA AKHIRNYA TERUNGKAP

foto-3D-piramid

Mahessa83 - Tim peneliti internasional melaporkan bahwa struktur bagian dalam dari Piramida Gizza di Mesir terungkap untuk pertama kalinya dengan menggunakan partikel kosmik.

Menurut para peneliti  yang mempresentasikan hasil mereka di Kairo untuk Khaled El-Enany, Menteri Purbakala Mesir dan mantan menteri Mamadouth El-Damaty yang hasilnya "sangat baik" karena dapat menunjukkan bagian dalam struktur Piramid dengan menggunakan sinar-X.

Sinar Kosmik Digunakan Untuk Melihat Bagian Dalam Piramid


Teknologi ini bergantung pada Muon, partikel kosmik yang permanen dan alami seperti hujan di bumi yang mampu menembus bahan sampai kedalam. Ini adalah piramid pertama dari empat piramid yang akan diselidiki dalam Proyek ScanPiramids yang dilakukan oleh tim dari Universitas Fakultas Teknik Kairo dan organisasi non-profit yang berbasis di Paris. 

Warisan Budaya, Inovasi dan Pelestarian adalah wewenang Departemen Purbakala Mesir untuk Piramida Besar, Khafre atau Chephren di Giza dan Piramida Merah di Dahshur. 

Proyek ini direncanakan selesai dalam waktu setahun dengan menggunakan campuran teknologi inovatif seperti termografi inframerah, Muon radiografi serta 3-D. Rekuntruksi ini dilakukan untuk lebih memahami isi monumen dan mengindentifikasi adanya struktur internal yang tidak diketahui.

Sementara Piramida Merah terletak di Kerajaan Nekropolis, Dahshur atau sekitar berjarak 25 mil selatan Kairo. Piramida Merah dibangun oleh dibawah Kerajaan Lama Fir'aun Sneferu sekitar 2.600 SM.

Monumen ini memilki 2 pintu masuk satu disisi utara dan yang lainnya disisi barat. Pintu ini terbuka pada dua koridor yang mengarah ke ruang pemakaman yang diatur satu siatas yang lain.

Para peneliti berspekulasi bahwa Makam Fir'aun Sneferu berada di dalam piramid diruang pemakaman yang belum ditemukan. Tetapi teknologi inovatif mengesampingkan hipotesis. Scanning tidak terdeteksi adanya ruang tambahan diatas atau diluar bidang pandang yang ditutupi oleh muography.

"Namun demikian ini merupakan terobosan ilmiah seperti memvalidasi prinsip muography yang diterapkan pada Piramida Mesir. Ini membuka jalan untuk penyelidikan baru," kata Mehdi Tayoubi, co-direktur ScanPiramyds bersama Hany Helal, seorang profesor dari Fakultas Teknik Universitas Kairo dan mantan menteri riset dan pendidikan tinggi.   

Hasilnya setelah empat bulan penyelidikan yang dilakukan oleh Kunihiro Morishima dari Institute for Advanced Research dari Universitas Nagoya, Jepang terdapat 40 pelat muon detektor diruang bawah tanah dari Piramida Bengkok yang meliputi permukaan sekitar 10 kaki persegi di ruang piramida yang lebih rendah bersisi pelat dua film emulsi yang sensitif terhadap muon yang terus masuk ke permukaan bumi.

Mereka berasal dari lapisan atas atsmofer bumi dimana mereka diciptakan dari benturan antara sinar kosmik dengan inti atom di bumi.

"Sama seperti dengan Sinar-X yang melewati tubuh kita yang memungkinkan kita untuk memvisualisasikan kerangka tubuh manusia. partikel-partikel elementer yang beratnya sekitar 200 kali lebih dari elektron dapat dengan mudah melewati struktur apapun bahkan mampu melewati batu-batu besar dan tebal seperti batuan pegunungan," kata Tayoubi.  

Pelat Detektor memungkinkan para peneliti untuk membedakan daerah kosong. Ini adalah tempat dimana mereka dapat menyeberang tanpa masalah dari daerah padat dimana beberapa muon diserap atau dibelokan.


Film-film tersebut kemudian dikembangkan di laboratorium khusus yang dipasang di Grand Egyptian Museum yang kemudian dikirim ke Universitas Nagoya, Jepang untuk di analisis.

"Dari pelat ini lebih dari 10 juta jejak muon dianalisis. Kami menghitung muon menurut distribusi sudut mereka, Kita mampu merekontruksi gambar." kata Tayoubi.  

"Dan untuk pertama kalinya struktur dalam piramida dapat terungkap dengan partikel muon. Gambar yang diperoleh jelas menunjukkan ruang kedua dari piramida yang terletak kira-kira 60 kaki diatas yang lebih rendah dari emulsi pelat dipasang," tambahnya.

 sumber:livescience
   
 
Views
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Bookmarking

Ikuti Facebook