4 menara benteng yang ditemukan para arkeolog di situs Tell El-Kedwa di Sinai Utara.
foto: Kementerian Purbakala Mesir.
MahessaBlog | Para arkeolog dari Mesir berhasil menemukan reruntuhan 4 menara benteng bangsa Mesir Kuno berusia 2.600 tahun di situs Tell El-Kedwa, Sinai Utara. Menurut Kementerian Kepurbakalaan Mesir, Benteng ini berasal dari Dinasti ke-26, dinasti terakhir dimana Mesir asli berkuasa sebelum Persia menaklukan negara itu pada tahun 252 SM.
Baca Juga: Pemakaman Kuno Berusia 4.500 Tahun Ditemukan Di Dekat Piramida Giza.
Dalam situs ini para arkeolog menemukan bagian dari benteng batu bata lumpur, termasuk menara timur laut dan tenggara yang sebelumnya pada tahun 2008, para arkeolog juga pernah menggali tembok timur benteng militer yang begitu besar yang hingga hari ini masih terus melakukan penggalian seperti yang kami lansir dari laman LiveScience.com.
"Tempat yang baru ditemukan ini merupakan lokasi utama untuk sebuah benteng 4 menara karena disini para arkeolog juga menemukan reruntuhan pos militer yang lebih muda yang dibangun diatas sisa-sisa yang satu ini," kata para arkeolog.
Baca Juga: Mumi Pejabat Khuwy Ditemukan Di Komplek Piramida Djedkare Isesi, Mesir
Menurut Moustafa Waziri, seorang sekretaris jenderal Dewan Agung Purbakala di Mesir, Benteng 4 menara ini dianggap sebagai salah satu benteng tertua di Mesir yang pernah ditemukan.
Menurut Moustafa Waziri, seorang sekretaris jenderal Dewan Agung Purbakala di Mesir, Benteng 4 menara ini dianggap sebagai salah satu benteng tertua di Mesir yang pernah ditemukan.
Dinding benteng yang baru ditemukan ini lebih tua dan sangat tebal, berukuran hampir 7 meter lebarnya dengan 4 menara. Sebaliknya, benteng-benteng baru yang dibangun pada abad-abad berikutnya lebih terlindungi dengan lebar tembok mencapai 11 meter dengan 16 menara disetiap sudutnya.
Namun anehnya, 4 benteng menara Bangsa Mesir Kuno ini memiliki kamar-kamar yang penuh dengan pasir, tembikar dan puing-puing lainnya yang mungkin membantu menopang temboknya yang berat. Menurut Nadia Khadr, Kepala Departemen Purbakala Mesir Kuno, Kamar-kamar ini juga mungkin berfungsi sebagai saluran air hujan yang merupakan karateristik dari Dinasti ke-26.
Baca Juga: 100 Prasasti Mesir Kuno Ditemukan di Situs Wadi el-Hudi
"Selain itu para arkeolog juga mengungkapkan keberadaan pintu masuk kuno ke benteng dalam bentuk gerbang samping disisi Timur Laut tembok. Sementara tepat di sebelah kanan pintu masuk ini adalah sisa-sisa ruangan yang mungkin telah ditempati oleh penjaga yang mengawasi gerbang," kata Hisham Hussein, direktur jenderal Sinai Kuno Sinai Utara dalam sebuah pernyataan.
Dalam penggalian tim arkeolog juga menemukan tembok sepanjang 85 meter di sisi selatan benteng dan sisa-sisa rumah dibagian barat benteng. Salah satu dari rumah-rumah ini terdapat prasasti dengan nama Raja Psamtik I yang mengusir Asyur dari Mesir dan menyatukan kembali negara ketika ia mendirikan Dinasti ke-26. Dia meninggal pada tahun 610 SM.
Berdasarkan prasasti ini, studi awal menunjukkan bahwa benteng paling mungkin berasal dari paruh pertama Dinasti ke-26 khususunya era Raja Psamtik I, kata Hussein lebih lanjut.
Sementara para arkeolog menduga keberadaan 4 menara benteng menunjukkan bukti bahwa adanya ancaman serangan hebat dari pihak lain.
Editor: Rey Mahessa
Sumber: LiveScience.com
Baca Juga: 100 Prasasti Mesir Kuno Ditemukan di Situs Wadi el-Hudi
"Selain itu para arkeolog juga mengungkapkan keberadaan pintu masuk kuno ke benteng dalam bentuk gerbang samping disisi Timur Laut tembok. Sementara tepat di sebelah kanan pintu masuk ini adalah sisa-sisa ruangan yang mungkin telah ditempati oleh penjaga yang mengawasi gerbang," kata Hisham Hussein, direktur jenderal Sinai Kuno Sinai Utara dalam sebuah pernyataan.
Dalam penggalian tim arkeolog juga menemukan tembok sepanjang 85 meter di sisi selatan benteng dan sisa-sisa rumah dibagian barat benteng. Salah satu dari rumah-rumah ini terdapat prasasti dengan nama Raja Psamtik I yang mengusir Asyur dari Mesir dan menyatukan kembali negara ketika ia mendirikan Dinasti ke-26. Dia meninggal pada tahun 610 SM.
Berdasarkan prasasti ini, studi awal menunjukkan bahwa benteng paling mungkin berasal dari paruh pertama Dinasti ke-26 khususunya era Raja Psamtik I, kata Hussein lebih lanjut.
Sementara para arkeolog menduga keberadaan 4 menara benteng menunjukkan bukti bahwa adanya ancaman serangan hebat dari pihak lain.
Editor: Rey Mahessa
Sumber: LiveScience.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.