MahessaBlog | Saat ini Iran telah memiliki sistem rudal pertahanan udara jarak menengah canggih untuk memperkuat pertahanan wilayahnya dari serangan rudal musuh. Sevom Khordat yang juga dikenal sebagai Khordat ke-3 resmi diperkenalkan oleh Iran pada tahun 2016 ini menggunakan sasis beroda 6x6 berdasarkan truk komersial IVECO dengan sistem pertahanan udara mengandung radar array bertahap aktif di atas bagian depan dan tiga rudal dibelakangnya. Sevom Khordat mampu mencapai target hingga 105 km dengan ketinggian hingga 30 km.
Gagasan diciptakannya sistem rudal pertahanan udara jarak menengah Sevom Khordat diperkenalkan antara tahun 2005 hingga 2010. Pada saat itu Iran berencana untuk membeli sistem pertahanan udara Rusia yang pada akhirnya Iran memesan pada tahun 2007 sistem pertahanan udara jarak jauh Rusia S-300 untuk dikirimkan tetapi gagal dilakukan karena PBB mengadopsi resolusi terhadap Iran. Walaupun resolusi ini tidak termasuk pengiriman S-300 ke Iran tetapi diklaim sebagai alasan dari Rusia untuk tidak mengirimkannya.
Kemudian Iran meresponsnya dengan mengembangkan sisten pertahanan rudal sendiri dengan memulai pengembangan S-300 versi Iran yang disebut "Bavar 373", Islamic Republic Guard Corps (IRGC) telah mempercepat pengembangan sistem pertahanan udara jarak menengah terbaru Iran yang mengarah pada pembentukan dari keluarga Raad.
Keluarga Raad (Guntur) berisi 3 sistem berbeda yang mulai beroperasi satu demi satu. Sistem rudal pertahanan udara Iran, Raad pertama dimulai pada tahun 2012 dengan menggunakana sistem elektro-optik untuk mendeteksi serta setiap peluncur kendaraan pembawa 3 rudal plus radar pasif tambahan.
Sementara Sistem rudal pertahanan udara Iran kedua dinamakan Tabas yang secara resmi diperkenalkan pada tahun 2014. Sistem rudal pertahanan udara ini dilengkapi dengan radar mekanik dan dapat membawa 3 buah rudal yang dapat mencapai target maksimal 75 km.
Sementara sistem rudal pertahanan udara jarak menengah tercanggih Iran saat ini adalah Sevom Khordat yang menggunakan sasis beroda 6x6 yang sama dengan Raad dan Tabas. Sevom Khordat jauh lebih canggih dibandingkan dengan Khordat atau Tabas karena menggunakan radar array X-band aktif dengan 1.700 elemen, Transporter Erector Launcher dan Radar (TELAR) dengan menggunakan rudal Taer-2 yang sama. Sistem rudal pertahanan udara tercanggih Iran ini mampu mencapai target maksimum 105 km pada ketinggian 30 km.
Selain itu Sevom Khordad dapat mendeteksi 100 target sekaligus dengan melibatkan 4 target secara bersamaan dengan dapat memandu 2 rudal pada setiap target.
Sementara itu baterai berisi 1 kendaraan TELAR dan 2 TEL. Jadi 1 baterai memiliki 9 rudal siap tembak, Satu batalion memiliki 4 baterai dengan 4 TELAR dan 8 TEL dengan dapat mencapai 16 target secara bersamaan. Setiap batalion tambahan termasuk Bashir S-Band 3D eadar bertahap array memiliki jangkauan deteksi 350 km. Batalion juga memiliki unit komando dan kontrol (C2) berdasarkan sasis truk IVECO. Unit C2 dapat menyediakan komunikasi antar baterai Sevom Khordad. Selain itu unit C2 dapat menghubungkan sistem pertahanan udara lain dari keluarga Raad termasuk juga Tabas. ke dalam jaringan pertahanan udara tunggal. yang memungkinnya dapat menjangkau area yang lebih luas. Seperti pada 19 Juni 2019 lalu setelah sebuah kendaraan udara tak berawak RQ-4 Global Hawk milik Amerika Serikat ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara jarak menengah tercanggih Iran Sevom Khordad di atas Selat Hormuz.
Pembaharuan untuk sistem pertahanan udara jarak menengah Iran ini terus dilakukan. Direncanakan Sevom Khordad dapat menjangkau target hingga 200 km sebelum tahun 2021 dan menjadikan Sevom Khordad sebagai sistem rudal pertahanan udara Iran ini sebagai sistem pertahanan jangka menengah dan panjang Iran,
Editor: Mahessa Rey
Sumber: Military-Today.com
Editor: Mahessa Rey
Sumber: Military-Today.com
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.