MIDDLETON, KERETA API TERTUA DI DUNIA

 Middleton, telah beroperasi selama 260 tahun terakhir.


MIDDLETON, KERETA API TERTUA DI DUNIA
Kereta Api Middleton, di lukis oleh George Walker (1814).


MahessaBlog | Kereta Api Middleton yang berada di kota Leeds, Inggris telah beroperasi selama 260 tahun terakhir atau lebih lama beroperasi dari kereta api manapun di dunia telah menjadi kereta api tertua di dunia yang di catat sejarah. Kereta Api Middleton didirikan atas Undang-Undang Parlemen Inggris pada tahun 1758 untuk mengangkut batu bara dari collieries ke pabriknya di Leeds. 

Pada saat itu rel kereta masih terbuat dari kayu dan meskipun mesin uap digunakan di industri untuk menggerakan mesin kereta dan memompa air dari tambang, belum ada yang memasang satupun di roda.

Baca Juga : 10 Benda Tertua Di Dunia Yang Berhasil Ditemukan

Pada saat itu jalur sungai untuk mengangkut batu bara telah dikuasai oleh Fentons di Rothwell, Sehingga Richard Humble, Agen Charles Brandling mengusulkan untuk membangun sebuah gerbong kereta dimana kuda dapat menarik kereta bermuatan batu bara di atas rel kayu. 

Gerbong pertama dibangun pada tahun 1755 melintasi tanah Brandling dan tetangga di dermaga tepi sungai di Gerbang Thwaite dan diperluas ke seluruh wilayah Leeds pada tahun 1757. Untuk memastikan kelanggengannya, Brandling meminta ratifikasi dalam Undang-Undang Parlemen dan ini menjadi kereta api pertama di dunia yang disahkan oleh parlemen.

Baca Juga : 10 Kereta Api Tercepat Di Dunia Saat Ini

Kemampuan Kereta Api Middleton untuk batu bara dengan harga murah membuat harga batu bara tetap murah yang memungkinkan banyak industri berkembang di Leeds untuk menggunakan batu bara murah sebagai sumber panas dan listrik. Hal ini pada gilirannya membantu perkembangan banyak industri di Leeds seperti pembuatan tembikar, pembuatan batu bata dan kaca, pengerjaan logam dan pembuatan bir menjadi lancar.


MIDDLETON, KERETA API TERTUA DI DUNIA
Foto : David Spencer/Flickr

Pada pergantian abad ke-19, banyak kemajuan yang telah dicapai dalam teknologi uap. Insinyur perintis Richards Trevithick membangun kereta api uap pertama di dunia bertekanan tinggi pertama yang membuka jalan bagi perkembangan lokomotif uap pertama yang dibangun Trevithick untuk pabrik besi Coalbrookdale. Dua tahun kemudian, Travethick membangun kereta api uap lain untuk pabrik besi Pen-y-Dareen.

Baca Juga : 9 Bangunan Tertua di Indonesia


Middleton Colliery mendapatkan kereta api pertama mereka yang disebut Salamanca pada tahun 1812  Lokomotif ini dibangun oleh produsen mesin uap dan peralatan mesin Inggris Matthew Murray yang meminjam desain Richard Trevithick dan memperbaikinya dengan menggunakan dua silinder untuk memberikan pengemudian yang lebih baik.

Salamanca adalah kereta api rack and pinion pertama di dunia yaitu sebuah rak tunggal berada di luar rel pengukur sempit dan digerakkan oleh roda bergigi besar di sisi kiri lokomotif. Roda gigi digerakkan oleh silinder kembar yang tertanam dibagian atas boiler cerobong tengah. 

Salamanca sangat sukses pada masa itu sehingga colliery memesan tiga lpkomotif lagi dengan desain yang sama, yang dijalankan oleh colliery selama lebih dari dua puluh tahun. Sementara Salamanca asli hanya bertahan 6 tahun karena ketelnya meledak dan menewaskan masinisnya. Setelah ledakan boiler lainnya, yang menewaskan pengemudi lokomotif reguler pertama di dunia James Hewitt, Middleton Colliery meninggalkan kereta api uap dan kembali ke pengangkutan kuda, kecuali untuk bagian 1 mil di dekat lubang utama tambang batu bara.

Steam diperkenalkan kembali pada tahun 1866 dan pada tahun 1881, rel diubah ke ukuran standar 1.435 mm yang memungkinkannya terhubung dengan Kereta Api Midland yang terus beroperasi hingga tahun 1960-an ketika Colliery di tutup dan mendorong relawan untuk mengambil alih pengoperasian rel.

MIDDLETON, KERETA API TERTUA DI DUNIA
Foto: David Spencer/Flickr

Saat ini, Kereta Api Middleton beroperasi sebagai rel kereta api warisan dengan beberapa mesin uap tua dan beberapa lokomotif diesel di antara lokomotifnya. 


Editor : Rey Mahessa
Sumber : Amusing Planet


Views
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Bookmarking

Ikuti Facebook