Situs Aguada Fenix dilihat dari udara (sumber foto: Takeshi Inomata)
MahessaBlog | Selama ini para arkeolog berpikir bahwa peradaban maya telah berkembang secara bertahap dari 1.200 SM hingga 1.000 SM ketika orang-orang di dataran rendah diperkirakan telah berpindah dengan kombinasi berburu, mengumpulkan dan bercocok tanam tidak sampai pada periode Preklasifikasi Tengah (1.000 - 350 SM) yang menurut pemikiran para peneliti desa-desa kecil mulai bermunculan bersama dengan penciptaan keramik dan transisi ke sedentisme atau tinggal di satu tempat pada waktu yang lama.
Namun sekarang teori ini dikecam, ketika struktur maya tertua dan terbesar ditemukan ketika para ilmuwan menembakkan jutaan laser dari pesawat ketika memetakan daerah di Meksiko Selatan. Di lokasi yang disebut Aguada Felix, para peneliti menemukan sebuah dataran tinggi buatan yang berukuran sekitar 1,4 kilometer, lebar 399 kilometer dengan tinggi sekitar 10 - 15 meter seperti yang kami lansir dari laman LiveScience.com.
Penanggalan radiokarbon dari 69 sampel yang diambil di Aguada Felix menunjukkan bahwa tempat ini telah digunakan antara 1.000 SM - 800 SM setelah sebagian besar ditinggalkan pada sekitar 750 SM.
Aguada Felix bukanlah satu-satunya situs yang membalikan interprestasi tradisional. Sebuah kompleks upacara dan dataran tinggi buatan juga dibangun di Ceibal pada 950 SM yang sampai sekarang dianggap sebagai pusat upacara Maya tertua yang pernah ditemukan menunjukkan bahwa Maya awal membangun struktur besar sebelum peradaban menjadi terorginisir dibawah dinasti dengan pemerintahan terpusat.
Gambar 3D dari situs Aguada Fenix (sumber gambar: Takeshi Inomata)
Aguada Felik terletak tidak jauh di dalam hutan. Situs ini berada di peternakan sapi di Tabasco, Meksiko dekat dengan perbatasan Guatemala barat laut. Sebelumnya tidak ada yang tahu tentang keberadaan situs ini karena sangat besar. Saat Anda berjalan ditempat ini hanya terlihat seperti pemandangan alam saja.
Setelah menemukan situs ini pada tahun 2017, Para peneliti melakukan survei LIDAR (deteksi cahaya dan rentang). Dengan LIDAR, sebuah pesawat terbang di atas area sementara peralatan di dalamnya menembakkan jutaan laser yang dapat melewati vegetasi dengan menghasilkan peta 3D yang menggambarkan bnetuk bumi dengan struktur di atasnya.
Survei LIDAR mengungkapkan dataran tinggi buatan dan sembilan jalan raya memancar darinya dengan 151 juta meter kubik volumenya. Struktur Maya terbesar selanjutnya adalah Komplek La Danta di El Mirador di Guatemala dengan volume 2.8 juta meter kubik. Hal ini berarti Dataran Tinggi Buatan di Aguada Fenix adalah struktur maya tertua dan terbesar di wilayah Maya pra-Hispanik.
Setelah melakukan survei dengan menggunakan LIDAR, Para peneliti kemudian menggali dataran tinggi tersebut untuk mempelajari lebih lanjut tentang pembangunannya. Selama penggalian, Tim telah menemukan artefak batu giok dan batu lainnya yang kemungkinan besar telah digunakan dalam berbagai ritual di Aguada Fenix.
Baca Juga : Altar Natu Maya Berusia 1.500 Tahun Ditemukan
Aguada Fenix sebenarnya memiliki beberapa persamaan dengan San Lorenzo, sebuah dataran tinggi buatan yang bahkan lebih besar yang dibangun oleh Olmec yang tumbuh subur disana pada tahun 1.400 SM hingga 1.150 SM ditempat yang sekarang menjadi bagian Meksiko Veracruz. San Lorenzo juga memiliki patung-patung kepala dan tahta batu yang sangat besar sebagai petunjuk bahwa masyarakat Olmec memiliki hieraki karena menghormati para elit tertentu.
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.