Mahessa Update | Sejenak lupakan dulu kehidupan peradaban modern dan mulailah berpetualang di alam terbuka yang menakjubkan di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Disini Anda akan menemukan keindahan alam yang sangat luar biasa, keunikan budayanya serta kenikmatan kuliner dan keramahtamahan masyarakatnya.
Berkunjung ke Kabupaten Sikka seolah Anda berkunjung ke planet lain, Ya, karena di Kabupaten Sikka Anda akan menemukan hal-hal yang luar biasa dan mencengangkan. Selain memiliki keindahan pantainya yang menawan, Disini Anda juga dapat menyaksikan 10 Atraksi Budaya Kabupaten Sikka yang pastinya akan membuat kamu takjub menyaksikannya.
BACA JUGA : Ritual Pemakaman Aneh Tana Toraja
BACA JUGA : Ritual Pemakaman Aneh Tana Toraja
Berikut 10 Atraksi Budaya Kabupaten Sikka yang bikin kamu takjub saat mengunjunginya.
1. Atraksi Budaya Patikarapau
Patikarapau atau potong kerbau adalah salah satu atraksi budaya kabupaten Sikka yang bikin kamu takjub. Atraksi ini merupakan upacara kegembiraan masyarakat Palue yang memiliki makna relasi dengan Wujud Tertinggi, leluhur dan alam. Upacara ini dimulai dengan menyembelih seekor kerbau disekitar Mesbah oleh Lakimosa.
Sementara itu masyarakat adat dengan wajah yang berseri menari dengan memainkan musik tradisional Palue sehingga upacara adat ini semakin menarik untuk Anda saksikan. Jika Anda ingin menyaksikan Atraksi Budaya Patikarapau di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur ini hanya dapat Anda saksikan setiap lima tahun sekali.
2. Atraksi Budaya Tua Reta Lou
Berjarak sekitar 6 kilometer ke arah timur Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, Anda akan menemukan sebuah kampung bernama Watublapi, Tempat proses tenun ikat dibuat sekaligus di demontrasikan kepada para wisatawan oleh Sanggar Bliransina. Selain itu di tenpat ini Anda akan disuguhkan dengan berbagai tarian yang salah satunya adalah "Tua Reta Lou" yang menceritakan tentang pengintaian musuh pada saat perang.
BACA JUGA : 10 Senjata Khas Indonesia Paling Terkenal
3. Atraksi Adat Gren Mahe
Gren Mahe adalah sebuah ritual tradisional masyarakat Tana Ai yang berada di Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Upacara ini merupakan simbol persaudaraan. perdamaian sekaligus keberanian mayarakat Tana Ai. Selain itu upacara Gren Mahe merupakan upacara pemujaan terhadap Tuhan YME dan leluhur mereka. Upacara ini diselenggarakan setiap 3 - 5 tahun sekali tergantung kesiapan ekonomi masyarakat, karena upacara ini membutuhkan biaya yang cukup besar.
4. Atraksi Budaya Ule Nale
Berlokasi di Desa Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Anda dapat menyaksikan proses penangkapan cacing laut yang disebut Ule Nale dengan masyarakat setempat yang biasanya dilaksanakan setiap tahun sekali yaitu pada minggu ketiga prapaskah.
5. Atraksi Budaya Loka Poo
Berlokasi di Desa Wolowiro, Bu Utara, Renggarasi, Detebingu, Bu Selatan dan Wolowiro, Kabupaten Sikka, Loka Poo adalah suatu upacara persembahan sesajen kepada para leluhur berupa nasi yang ditanak dalam bambu serta daging ayam atau babi yang diselingi dengan tarian adat Ai Nggaja. Jika Anda ingin menyaksikan atraksi budaya Kabupaten Sikka ini Anda dapat mengunjungi pada waktu sebelum musim padi karena upacara adat ini bertujuan agar hasil panen yang didapatkan melimpah ruah.
BACA JUGA : Arkeologi Temukan Seni Rupa Prasejarah Di Pulau Kisar, Maluku
BACA JUGA : Arkeologi Temukan Seni Rupa Prasejarah Di Pulau Kisar, Maluku
6. Atraksi Budaya Loka Mase
Berlokasi di Feondari, Desa Wolodhesa, Upacara adat Loka Mahe adalah upacara persembahan sesajen yang ditujukan untuk para leluhur yang diselingi dengan tarian adat. Upacara ini dimaksudkan untuk meminta turunnya hujan dan menolak bencana kekeringan dan hama tanaman. Jika Anda ingin mengikuti upacara ini, datanglah pada setiap bulan Oktober setiap tahunnya.
7. Upacara Adat Gareng Lameng
Berlokasi di Desa Pruda Werang, Tana Rawa, Darat Gunung, Natar Mage dan Ile Medo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Upacara Adat Gareng Lameng adalah upacara penyunatan secara adat bagi pria yang dilakukan oleh pemangku adat. Upacara ini dilaksanakan untuk menuju pendewasaan bagi pria.
8. Upacara Adat Tu Teu
Berlokasi di Ngalu, Desa Reruwairere, Tubu Kobe desa Maluriwu, Upacara Adat Tu Teu adalah upacara adat ketika hama tikus terjadi. Dalam upacara ini tikus yang berhasil ditangkap dimasukkan ke dalam dua batang bambu yang memiliki delapan ruas yang dirancang dalam bentuk perahu. Kemudian batang bambu ini dihanyutkan ke sungai sambil diiringi musik dan tarian tradisional dan yang pastinya akan membuat kamu takjub menyaksikan Atraksi Budaya di Kabupaten Sikka ini.
9. Upacara Adat Pire Tana
Berlokasi di Watugete (Mahe Natar Mage) Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, Upacara Adat Pire Tana adalah suatu upacara sesajen berupa penyembelihan hewan kurban berupa kambing atau babi pada hari pembukaan dan dilanjutkan dengan tidak melakukan kegiatan kerja selama lima hari berturut-turut. Pire Tare atau pantang bekerja ini meliputi wilayah desa Natkoli, Egon Gahar, Hebing dan juga Hale.
BACA JUGA : 10 Ikon Daerah Paling Terkenal di Indonesia
BACA JUGA : 10 Ikon Daerah Paling Terkenal di Indonesia
10. Upacara Adat Tige Temu
Berlokasi di Nanga, Desa Koja Gete, Kecamatan Maumere, Anda juga dapat menyaksikan Atraksi Budaya Kabupaten Sikka berupa Upacara Adat Tige Temu yaitu upacara sesajen kepada dua Loke Leluhur yang empunya satwa liar seperti babi hutan, dan rusa agar hewan liar ini tidak merusak tanaman padi para petani. Dua Loke adalah perempuan tua yang di usir dari Getang, Desa Kokowahor, Kecamatan Kewapanteyang dituduh Suanggi. Dua Lake bersama cucu perempuannya meninggalkan Getang menuju Nanga hingga akhirnya menetap disini.
sumber: nttprov.go.id
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.