Peneliti Temukan Benua Yang Hilang Di Samudra Hindia
Mahessa83 | Para peneliti dari University of the Witwatersrand. Johannesburg, Afrika Selatan berhasil menemukan Benua Yang Hilang berusia 200 juta tahun mengintip dibawah Kepulauan Mauritus di Samudra Hindia.
Dalam studi tersebut para peneliti menemukan bintik-bintik batu warna warni yang dikenal dengan batu zircon berusia 3 miliar tahun, Salah satu periode awal dalam sejarah bumi. Sebagai bahan perbandingan, Peneliti juga menemukan batuan lainnya di sekitar pulau yang berusia tidak lebih dari 9 juta tahun.
"Fakta bahwa kamI telah menemukan Batu Zircon dari usia ini membuktikan bahwa ada bahan kerak jauh lebih tua di bawah Mauritus yang hanya bisa berasal dari sebuah benua," kata Lewis Ashwal, penulis utama dan seorang ahli geologi dari University of the Witwaterrand, Johannesburg, Afrika Selatan.
Para peneliti mengatakan bahwa kerak bumi terdiri dari dua bagian benua di planet ini yang naik tinggi diatas lautan karena mereka terdiri dari batuan yang lebih ringan seperti granit dan cekungan laut, yang tenggelam lebih rendah karena mereka terdiri dari batuan padat seperti basalt.
Sedangkan kerak benua mungkin berusia sekitar 4 miliar tahun, sementara kerak samudra jauh lebih muda dan terus menerus dibentuk oleh batuan cair spews melalui celah di dasar laut atau yang disebut juga dengan pegunungan tengah laut.
Baca Juga : 10 Pulau Paling Berbahaya Untuk Dihuni
Pemikiran sederhanaya adalah bahwa Mauritus dibentuk oleh aktivitas gunung berapi yang berasal dari salah satu pegunungan tengah laut yang berarti kerak lebih tua tidak harus ada.
Namun pada studi baru ini menunjukkan bahwa sepotong kecil dari benua purba mungkin telah tertinggal ketika Superbenua Gondwana terpecah menjadi Afrika, India, Australia dan Antartika lebih dari 200 juta tahun yang lalu.
Menurut penelitian baru, "Pecahnya Superbenua Gondwana tak hanya terjadi secara sederhana. namun melibatkan beberapa proses yang amat kompleks. Proses ini menyisakan pecahan-pecahan benua dalam berbagai ukuran yang kemudian berkembang menjadi Basin Samudra Hindia," kata Ashwal.
Temuan Benua Yang Hilang ini juga memperkuat hasil dari sebuah study yang dilakukan pada tahun 2013 lalu yang juga menemukan jejak Zircon Kuno di pasir pantai di pulau yang relatif lebih muda.
Penemuan Benua Yang Hilang ini juga sempat menuai beragam kritikan dari peneliti lainnya karena mereka beranggapan bahwa zirkon tersebut bisa saja sampai ke tempat tersebut karena terbawa angin atau menumpang pada sepatu orang-orang yang pergi kesana.
"Namun bagaimanapun perndapat tersebut terpatahkan karena zircon-zirkon tersebut ditemukan melekat pada batuan berusia sekitar 6 juta tahun yang dikenal juga sebagai trasit. Gagasan ini membantah bahwa zirkon-zirkon ini terbawa oleh hembusan angin," kata Ashwal.
Sumber: LiveScience
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.