MENENGOK SEJARAH SITUS ABU SIMBEL YANG PERNAH DIPINDAH


SITUS ABU SIMBEL
sumber : AFP File Photo 

Mahessa Update | Abu Simbel adalah salah satu situs kuno paling terkenal di Mesir. Berdiri sejak 3000 tahun yang lalu, situs ini berdiri megah di selatan Mesir, tepatnya diujung Danau Nasser atau sejauh 290 kilometer barat daya kota Aswan. Namun dalam rekayasa yang sangat luar biasa komplek kuil ini dibongkar dan dibangun kembali diatas bukit yang lebih tinggi untuk memberi jalan bagi pembangunan Aswan High Dam pada tahun 1960-an. Saat ini Situs Abu Simbel adalah situs warisan dunia UNESCO yang masuk bagian ke dalam markah tanah Nubia yang melingkupi dari Abu Simbel sampai ke Philae.


Di bangun pada tahun 1244 SM, Abu Simbel terdiri dari dua kuil yang diukir ditebing batu pasir saat Firaun Ramses II berkuasa sebagai markah tanah terakhir untuknya dan istrinya Nefertari dan untuk memperingati kemenanganya pada pertempuran Kadesh dan untuk menakuti tetangganya Nubia.

Di bagian depan dari kuil besar terdapat 4 patung duduk Firaun Ramses II dengan tinggi masing-masing lebih dari 20 meter. Sedangkan patung-patung lebih kecil dari Firaun Ramses II, Nefertari dan anak mereka menghiasi bagian depan dari kuil kecil. Selain itu ditempat ini terdapat juga sejumlah prasasti dan relief di kuil besar yang sebagian menampilkan fitur sejarah yang tidak biasa. 

Serangkaian relief melukiskan pertempuran antara bangsa Mesir dengan Bangsa Het di Kadesh. Dua dari patung duduk Ramses II memiliki prasasti dalam bahasa Yunani yang berasal dari abad ke-6 SM. Prasasti-prasasti yang ditulis oleh tentara bayaran Yunani merupakan salah satu Prsasti Yunani Tertua.

Sementara pintu masuk ke kuil dibangun sedemikian rupa sehingga pada dua hari dalam setahun, 22 Oktober dan 22 Februari, sinar matahari bersinar ke tempat suci bagian dalam dan menyalakan tiga patung yang duduk di bangku termasuk salah satunya patung Firaun Ramses II. Para sejarawan menganggap tanggal-tanggal ini menandai penobatan dan kelahirannya. Rubuan turis biasanya berduyun-duyun ke Kuil Abu Simbel untuk menonton fenomena dan juga ikut berpartisipasi dalam perayaan.

Meskipun Situs Abu Simbel dibangun oleh seorang penguasa Mesir dan terletak di Mesir zaman modern namun pada zaman dahulu tempat ini dianggap sebagai bagian dari Nubia Kuno, wilayah yang kadang-kadang terpisah dari Mesir Kuno.

"Maju mundurnya kekuatan Mesir dapat ditekusuri melalui hubunganya dengan Nubia. Ketika raja-raja yang kuat menguasai tanah persatuan. Pengaruh Mesir meluas ke Nubia. Ketika Mesir lemah, perbatasan selatannya berhenti di Aswan ," tulis Egyptologist Zahi Hawass dalam bukunya "The Mysteries of Abu Simbel" (Universitas Amerika di Cairo Press, 2000).  


Memindahkan Kuil

Situs Abu Simbel selamat dari Zaman Mesir Kuno dan mulai terancam dengan kemajuan modern. Karena lokasi ini akan dibanjiri oleh Sungai Nil yang meningkat sehingga pemerintah Mesir memutuskan untuk memindahkan kuil-kuil di Situs Abu Simbel. Setelah keputusan untuk membangun Bendungan Tinggi baru di Aswan pada awal tahun 1960-an, kuil-kuil itu kemudian dibongkar dan dipindahkan pada tahun 1968 di dataran tinggi gurun setinggi 64 meter dan 180 meter di sebelah barat dari situs asli mereka, tulis Robert Morkot dalam sebuah artikel di Oxford Encyclopedia of Acient Egypt (2001, Oxford University Press) 

Hawass mencatat bahwa memindahkan kuil adalah pekerjaan besar. yang melibatkan pemotongan-pemotongan menjadi potongan-potongan dengan berat antara 3 ton hingga 20 ton dan merakitnya kembali persis seperti semula. Butuh waktu hampir lima tahun untuk menyelesaikan proyek ini dengan melibatkan sekitar 3.000 pekerja dengan biaya (pada tahun 1960-an) sekitar $ 42 juta. 

Ramses II

Ramses II adalah seorang raja pejuang yang mencoba memperluas wilayah Mesir jauh hingga ke Levant. Dia bertempur dengan kekaisaran lain yang disebut Orang Het di Pertempuran Qadesh di Suriah hingga ke Nubia.

Dan Dia membuat prestasi-prestasinya di Situs Abu Simbel dengan relief-relief Pertempuran Kadesh. Satu gambar yang dipahat di kuil agung di Abu Simbel menunjukkan raja menembakkan panah dari kereta perangnya dan konon memenangkan pertempuranya untuk orang Mesir. Relief ini adalah tampilan yang berapi-api untuk pertempuran yang disetujui oleh sejarahwan modern dengan berakhir imbang. 

Kemudian Ramses II membuat perjanjian damai dengan orang Het dan meneruskanya dengan menikahi seorang Putri Hittite, sebuah peristiwa yang ditandai dengan stela di Abu Simbel.

"Ramses II adalah seorang firaun paling terkenal di zaman Mesir Kuno dan tidak ada keraguan bahwa ia menginginkan hal ini terjadi," tulis University of Cambridge Egyptologist John Roy dalam artikel BBC 2011, "Ramses II atau setidaknya versi dia yang dia pilih untuk ditampilkan dalam prasastinya adalah ekuivalen hieroglif dari udara panas,".

Tapi sementara Ramses II mungkin penuh dengan udara panas, Dia juga membangun beberapa monumen megah, meluncurkan program pembangunan besar. Ramses II mengkonsolidasikan negara ilahi-Nya dengan membangun banyak kuil dimana ia disembah dalam gambar dewa-dewa yang berbeda, tulis Hawass dalam bukunya dan dua dari kuil terbaik yang dia bangun berada di Situs Abu Simbel.

SITUS ABU SIMBEL
Dua dari empat patung yang duduk di pintu masuk, Keempatnya menggambarkan Ramses II. Kredit ChameleonEye Shutterstock. 


Penemuan Kembali Situs Abu Simbel

Pada suatu waktu Situs Abu Simbel ditinggalkan dan pada periode selanjutnya situs ini tertutup oleh pasir sehingga perlahan-lahan mulai menghilang. Hawass mencatat bahwa Johann Ludwig Burckhardt menemukan keberadaan Situs Abu Simbel pada tahun 1813. Kemudian pada tahun 1817, seorang tokoh sirtkus yang bernama Giovanni Belzoni menemukan pintu masuk yang terkubur di kuil besar.

Pintu masuk ini yang tepat sejajar dengan matahari untuk menerangi tiga patung dalam selama dua hari dalam setahun. 


sumber: LiveScience.com

Views
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Bookmarking

Ikuti Facebook