Mahessa Update | Soekarno merupakan Presiden Pertama Republik Indonesia yang kharismatik dan berwibawa. Selain itu Ia juga dianugerahi dengan paras yang rupawan sehingga tak pelak membuat banyak wanita yang jatuh cinta kepadanya seperti Siti Oetari yang menjadi Istri Pertama Presiden Soekarno hingga Heldy Djafar yang menjadi Istri Kesembilan Presiden Soekarno.
Sekarang mari Kita Mengenal 9 Istri Presiden Pertama Indonesia yang Kami rangkum dari berbagai sumber agar Kita lebih mengenal pribadi Presiden Pertama Indonesia ini.
1. Siti Oetari
Siti Oetari adalah istri pertama dari Sembilan Istri Presiden Pertama Indonesia dalam daftar Kami. Ia adalah putri sulung Hadji Oemar Said Tjokroaminoto pemimpin Sarekat Islam. Soekarno menikahi Oetari saat usianya belum genap 20 tahun. Siti Oetari sendiri waktu itu berumur 16 tahun. Soekarno menikahi Oetari pada tahun 1921 di Surabaya sewaktu Soekarno menumpang di rumah HOS Tjokroaminoto ketika sedang menempuh pendidikan di sekolah lanjutan atas.
Beberapa saat sesudah menikah, Bung Karno meninggalkan Surabaya untuk pindah ke Bandung melanjutkan pendidikan di peguruan tinggi di THS (sekarang ITB). Kemudian Soekarno menceraikan Siti Oetari secara baik-baik.
2. Inggit Garnasih
Inggit Ganarsih, wanita kelahiran Desa Kamasari, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada 17 Februari 1888 adalah istri kedua dari Presiden Soekarno. Mereka menikah pada 24 Maret 1923 di rumah orangtua Inggit di Jalan Javaveem, Bandung. Pernikahan mereka dikukuhkan dengan Soerat Keterangan Kawin No. 1138 tertanggal 24 Maret 1923 bermaterai 23 sen dan berbahasa Sunda.
Sekalipun bercerai, pada tahun 1942, Inggit tetap menyimpan perasaan terhadap Soekarno termasuk melayat saat Soekarno meninggal. Kisah cinta Inggit - Soekarno ditulis menjadi sebuah roman yang disusun oleh Ramadhan KH dan dicetak ulang beberapa kali sampai sekarang.
3. Fatmawati
Fatmawati yang bernama asli Fatimah adalah wanita kelahiran Bengkulu, 5 Februari 1923. Ia adalah istri ketiga dari Sembilan Istri Presiden Pertama Indonesia. Ia menjadi Ibu Negara Indionesia Pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967. Ia juga dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada Upacara Proklamsi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 di Jakarta.
Fatmawati lahir dari pasangan Hasan Din dan Siti Chadijah. Orangtuanya merupakan keturunan Putra Indrapura, salah seorang keluarga raja dari Kesultanan Indrapura, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Ayahnya merupakan seorang pengusaha dan tokoh Muhammadiyah di Bengkulu.
Pada tanggal 1 Juni 1943, Fatmawati menikah dengan Soekarno yang kelak menjadi Presiden Pertama Indonesia. Dari pernikahannya ini, Beliau dikaruniai lima orang putra dan putri yaitu Guntur Soekarnaputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra.
Pada tanggal 14 Mei 1980, Ia meninggal dunia karena terkena serangan jantung ketika dalam perjalanan pulang umrah dari Mekkah dan dimakamkan di Karet Bivak, Jakarta.
4. Hartini
Hartini, wanita kelahiran Ponorogo, 20 September 1924 adalah istri keempat Presiden Soekarno. Ayahnya Osan adalah seorang Pegawai Departemen Kehutanan yang rutin berpindah kota. Hartini menamatkan SD di Malangdan diangkat anak oleh keluarga Oesman di Bandung. Kemudian Hartini melanjutkan pendidikanya di Niheidschool (Sekolah Kepandaian Putri) di Bandung. Hartini menamatkan SMP dan SMA di Bandung
Hartini remaja dikenal cantik dan Ia menikah dengan Soewondo untuk selanjutnya menetap di Salatiga. Ia menjadi janda pada usia 28 tahun dengan lima orang anak, Pada tahun 1952, Di Salatiga, Hartini berkenalan dengan Soekarno yang rupanya langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Saat itu Soekarno dalam perjalanan menuju Yogyakarta untuk meresmikan Masjid Syuhada.
Setahun kemudian Hartini dan Presiden Soekarno bertemu saat peresmian teater terbuka Ramayana di Candi Prambanan. Melalui seorang teman, Soekarno mengirimkan sepucuk surat kepada Hartini dengan nama samaran Srihana. Dua hari setelah Guruh Soekarnoputra lahir pada tanggal 15 Januari 1953, Soekarno meminta ijin kepada Fatmawati untuk menikahi Hartini. Fatmawati mengizinkan namun kemudian menyebabkan menuai protes dari berbagai organisasi wanita yang domotori oleh Pewari yang anti Poligami.
Presiden Soekarno dan Hartini akhirnya menikah di Istana Cipanas pada 7 Juli 1953. Kemudian pada tahun 1964, Hartini pindah ke salah satu paviliun di Istana Bogor. Hartini ikut mendampingi acara kenegaraan Presiden Soekarno di Istana Bogor yang diantaranya menemui Ho Chi Minh, Norodom Sihanouk, Akihito dan Michiko.
Pada masa tahun 1950-an, saat nasionalisme dan revolusi sangat kuat mewarnai citra diri Soekarno, membuat peran Hartini di Istana Bogor sangat besar dan Ia satu-satunya istri yang paling lama bisa bertemu dengan Presiden Soekarno. Meskipun demikian dekat, Presiden Soekarno masih menikahi Ratna Sari Dewi Soekarno (1961), Kartini (Mei 1963) dan Yurike Sanger (Agustus 1964).
Manun sejarah telah mencatat Hartini telah mengisi paruh kehidupan Soekarno. Dia lambang perempuan jawa yang setia, nrimo dan penuh bakti terhadap guru laki. Hartini meninggal di Jakarta pada tanggal 12 Maret 2002 dan dimakamkan di Taman Pemakaman Karet Bivaak. Hartini meninggalkan 6 orang anak yaitu Bayu Soekarnoputra, almarhum Taufan Soekarnoputra (berayah Presiden Soekarno) serta Herwindo, Triherwanto, Sri Wulandari, Riswulan dan Sri Hariswati (berayag Soeswondo)
5. Ratna Sari Dewi Soekarno
Ratna Sari Dewi Soekarno terlahir dengan nama Naoko Nemoto. Ia lahir di Tokyo pada tanggal 6 Februari 1940. Ratna Sari Dewi Soekarno adalah istri kelima dari Sembilan Istri Presiden Pertama Indonesia. Dewi menikah dengan Presiden Soekarno pada tahun 1962 ketika berumur 19 tahun dan memiliki anak yaitu Kartika Sari Dewi Soekarno.
Dewi berkenalan dengan Presiden Soekarno lewat seorang relasi ketika Bung Karno berada di Hotel Imperial, Tokyo menjelang resupnya kekuasaan Soekarno. Dewi meninggalkan Indonesia. Setelah sepuluh tahun bermukim di Paris, sejak tahun 1983, Dewi kembali ke Jakarta. Pada tahun 2008, Ia kembali ke Jepang dan menetap di Shibuya, Jepang.
Baca Juga : Sepuluh Fakta Unik Seputar Proklamasi Tahun 1945
6. Haryati
Haryati adalah istri keenam dari Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia. Sebelum menikah dengan Soekarno, Haryati adalah mantan penari istana sekaligus Staf Sekretaris Negara Bidang Kesenian.
Presiden Soekarno dan Haryati akhirnya menikah pada tanggal 21 Mei 1963 dan Haryati diceraikan tanpa anak. Soekarno beralasan sudah tidak cocok dan saat itu Presiden Soekarno sedang dekat dengan Ratna Sari Dewi Soekarno.
7. Yurike Sanger
Yurike Sanger adalah istri ketujuh dari Sembilan Istri Presiden Pertama Indonesia. Pertama kali Presiden Soekarno bertemu dengan Yurike Sanger pada tahun 1963 kala itu Yurike masih berstatus sebagai pelajar yang menjadi salah satu anggota Barisan Bhineka Tunggal Ika pada acara kenegaraan.
Pada 6 Agustus 1964, Presiden Soekarno menikah dengan Yurike Sanger secara Islam di rumah Yurike dengan cara sederhana. Pertemuan itu rupanya langsung menarik perhatian Sang Putra Fajar. Perhatian ekstra langsung diberikan sang Presiden kepada gadis muda ini. mulai dari diajak bicara, duduk berdampingan sampai diantar pulang kerumah.
Rupanya benih-benih cinta telah dimulai oleh keduanya. Singkat waktu Presiden Soekarno menyatakan perasaanya dan menyampaikan ingin menikah dengan sang pujaan hati. Seutai kalungpun diberikan kepada Yurike. Bung Karno menemui orangtua Yurike Sanger pada 6 Agustus 1964.
Kondisi Presiden Soekarno pada tahun 1967 yang secara de facto di makzulkan sebagai presiden berdampak pada kehidupan pribadi. Soekarno yang menjadi tahanan rumah di Wisma Yoso menyarankan agar Yurike Sanger untuk meminta cerai.
8. Kartini Manoppo
Kartini Manoppo (1939-1990) adalah istri kedelapan dari Sembilan Istri Presiden Pertama Indonesia. Kartini merupakan wanita asal Bolaang Mangondow, Sulawesi. Dia terlahir dari keluarga terhormat dan beliau pernah bekerja sebagai pramugari Garuda Indonesia.
Presiden Soekarno dan Kartini Manoppo bertemu saat melihat Lukisan Basuki Abdullah. Sejak saat itu Kartini Manoppo tak pernah absen tiap kali Presiden Soekarno bertugas ke luar negeri. Presiden Soekarno dan Kartini Manoppo kemudian menikah pada tahun 1959. Keduanya dianugerahi anak bernama Totok Suryawan Soekarno pada tahun 1967.
9. Heldy Djafar
Heldy Djafar lahir di Tenggarong, Kutai Kartanegara pada tanggal 11 Juni 1947 adalah salah satu dari 9 Istri Presiden Pertama Indonesia. Beliau adalah istri kesembilan Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia. Ia menikah dengan Ir. Soekarno pada tahun 1966. Kala itu Soekarno telah berusia 65 tahun sementara Heidy Djafar baru berusia 18 tahun.
Pernikahan keduanya hanya bertahan 2 tahun, Kala itu situasi politik sudah semakin tidak menentu. Komunikasi tak berjalan lancar setelah Soekarno menjadi tahana di Wisma Yaso, Jalan Gatot Subroto. Heldy sempat mengucap ingin berpisah tetapi Soekarno tetap bertahan. Soekarno hanya ingin dipisahkan oleh maut.
Akhirnya pada tanggal 19 Juni 1968, Heldy yang kala itu berusia 21 tahun menikah lagi dengan Gusti Suriansyah Noor, keturunan dari Kerajaan Banjar. Kala Heldy sedang hamil tua, Ia mendapat khabar bahwa Soekarno telah wafat. Soekarno tutup usia pada tanggal 21 Juni 1970 dalam usia 69 tahun.
sumber:id.wikipedia
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.
Note: only a member of this blog may post a comment.