MENGENAL HATTUSA, IBUKOTA KUNO ORANG HET

Mengenal Hattusa, Ibukota Kuno Orang Het 


Mahessa83 | Salah satu daya tarik yang jarang dikunjungi di Turki namun secara historis signitifkan keberadaanya adalah kehancuran sebuah Kota Kuno yang dikenal sebagai Hattusa, Ibukota Kuno Orang Het yang terletak di lingkaran besar Sungai Kizirlimak di dekat Kota Bogazkale, Turki. Kota ini pernah menjadi ibukota kekaisaran Het, sebuah negara adidaya dari Zaman Perunggu Akhir yang kerajaannya terbentang dari Anatolia dan Syria Utara, dari Laut Aegea di barat sampai ke Efrat di timur.

Mengenal Hattusa, Ibukota Kuno Orang Het

Kekaisaran orang Het disebutkan beberapa kali dalam Alkitab sebagai salah satu kerajaan terkuat di zaman kuno. Mereka kontemporer untuk orang Mesir Kuno. Dalam Pertempuran Kadesh, Dimana Orang Het melawan Kerajaan Mesir yang perkasa, hampir saja membunuh Firaun Ramses Agung dan memaksanya untuk kembali ke Mesir. Bertahun-tahun kemudian orang-orang Het dan orang-orang Mesir menandatangani sebuah perjanjian damai yang diyakini merupakan Perjanjian Damai Tertua Di Dunia yang kemudian Ramses sendiri menikahi seorang Putri Het untuk menutup kesepakatan tersebut.

Orang Het memainkan peran penting dalam sejarah kuno, jauh lebih besar dari yang mereka dapatkan dalam buku sejarah modern. Orang Het mengembangkan Kereta Teringan dan Tercepat Di Dunia. Dan meski termasuk dalam Zaman Perunggu, Mereka sudah membuat dan menggunakan alat dari besi.

Mengenal Hattusa, Ibukota Kuno Orang Het

Sungguh sangat luar biasa, sampai dengan abad ke-20, Keluarga Het hanya dianggap sebagai sebuah desas-desus karena tidak ada bukti keberadaan kekaisaran. Hal ini berubah total sejak ditemukanya atas penggalian Hattusa, Ibukota Kuni Orang Het. Di situs ini ditemukan puluhan ribu tablet tanah liat yang mendokumentasikan kegiatan diplomatik orang Het. Salah satunya adalah Tablet Penyelesaian Damai yang ditandatangani setelah terjadinya Pertempuran Kadesh antara Orang Het dengan Orang Mesir pada abad ke-13 SM.

Hattusa, Ibukota Kuno Orang Het terletak di ujung selatan Dataran Budakozu di sebuah lereng setinggi 300 meter diatas lembah. Wilayah ini dikelilingi oleh ladang pertanian yang kaya. lahan bukit untuk padang rumput dan hutan yang memasok cukup kayu untuk membangun dan memelihara sebuah kota besar. Situs ini pada awalnya di huni oleh penduduk asli Hattian sebelum menjadi Ibukota Kuno Orang Het sekitar tahun 2000 SM.

Hattusa, Ibukota Kuno Orang Het ini hancur bersamaan dengan negara Het itu sendiri. Pada abad ke-12 SM, Dalam sebuah penggalian menunjukkan bahwa kota Hattusa dibakar sampai keakar-akarnya. Bagaimanapun penghancuran ini nampaknya terjadi setelah banyak penduduk Hattusa pergi meninggalkan kota dengan membawa barang-barang berharga dan juga catatan resmi kota tersebut. Situs yang ditemukan oleh para arkeologi ini tidak lebih dari sebuah kota hantu.

Pada puncaknya kota seluas 1,8 kilometer persegi yang terdiri dari bagian dalam dan luar dikelilingi oleh dinding yang besar dan masih terlihat hingga sekarang yang luarnya melintang sejauh 8 kilometer mengelilingi seluruh kota. Kota terdalam terdapat sebuah benteng dengan bangunan administrasi dan kuil yang besar tempat tinggal kerajaan atau Acropolis yang dibangun diatas bukit yang tinggi.


Mengenal Hattusa, Ibukota Kuno Orang Het

Di sebelah selatan terbentang kota luar seluas sekitar 1 kilometer persegi dengan gerbang yang rumit yang dihiasi oleh relief yang menunjukan gambar pejuang, singa dan juga Sphinx. Empat kuil terletak disini yang masing-masing mengelilingi halaman berlantai bersama dengan bangunan pendamping dan bangunan tempat tinggal. 

Di luar tembok ada kuburan yang sebagian besar berisi kuburan kremasi antara 40.000 hingga 50.000 orang yang diyakini telah tinggal di Kota Hattusa hingga hancur bersamaan dengan hancurnya Negara Het. Pada abd ke-12 SM,


Sumber: amusingplanet

     
Views
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Bookmarking

Ikuti Facebook