ARKEOLOG SANGSIKAN PENEMUAN FOSIL ULAR BERKAKI EMPAT

Arkeolog Sangsikan Penemuan Fosil Ular Berkaki Empat  


Mahessa83 | Para Arkeolog untuk pertama kalinya berhasil menemukan Fosil Aneh berupa Ular Berkaki Empat. Namun fosil yang baru ditemukan ini bisa saja menjadi bukti langka cara ular berevolusi dari kadal berkaki empat. Namun setelah satu tahun setelah ditemukan dan dilakukan beberapa penelitian diketahui bahwa Fosil Ular Berkaki Empat yang ditemukan ini sebenarnya bukanlah Fosil Ular. 

Arkeolog Sangsikan Penemuan Fosil Ular Berkaki Empat

Awalnya fosil yang terlah berusia 110 juta tahun yang lalu ini dikenal sebagai Tetrapodophis yang diindetifikasi sebagai ular dengan dua pasang kaki kecil. Saat itu fosil ini dianggap sebagai masa ular yang keluar ke daratan. Jika itu benar, ular sepanjang 6 inci akan membawa kejelasan untuk perdebatan ilmiah tentang apakah ular kehilangan badan mereka di dalam tanah atau didalam air.

Namun pada analisis terbaru menemukan bahwa Tetrapodophis bisa menjadi Dolichosaurus Tertua yakni sejenis kadal air yang hidup selama Periode Cretaceous.

"Menemukan Fosil Ular Berkaki Empat memang benar-benar sangat menakjubkan dan kelak kami akan menemukannya, tapi bukan yang satu ini," kata Mike Caldwey dari University of Alberta.

Analisis ulang ini dilaporkan dalam pertemuan rutin Society of Vertebrata Paleontology di Utah pada 26 Oktober bulan lalu. Penemuan analisis terbaru menandai perkembangan kontroversi yang telah berputar-putar pada analisis Fosil Ular Berkaki Empat sejak Juli 2015 ketika untuk pertama kalinya keberadaan fosil ini dijelaskan dalam Science. Tim yang dipimpin oleh ahli Paleontolog University of Portsmouth, David Martil mengkalim bahwa fosil ini merupakan tahap peralihan penting dalam evolusi ular.

Pada bulan Agustus 2015 lalu, Caldwey dan Robert Reisz dari University of Toronto Mississauge terbang ke Jerman untuk memeriksa Fosil Ular Berkaki Empat di Museum Burgermeister-Muller, sebuah museum kecil yang sebagian besar meminjamkan spesimen dari koleksi pribadi di Solnhoteh.

Apa yang ditemukan oleh Caldwey dan Reisz sepertinya cocok dengan analisis asli. Misalnya Martil mengklaim bahwa Tetrapodophis memiliki gigi yang melengkung tajam ke arah tenggorokan, suatu sifat klasik dari ular modern dan ular yang telah punah. Namun ketika Fosil Ular Berkaki Empat diperiksa dengan Mikroskop Majemuk, mereka menemukan bahwa gigi fosil ini tidak berkurva.

Sebaliknya basis gigi berlapis di sementum, bahan tulang yang menempelkan gigi ke rahang. Caldwey mengatakan bahwa gigi tampaknya telah lepas selama fosilisasi dan Caldwey berpendapat dua faktor tersebut telah menciptakan ilusi gigi yang tajam melengkung dan melemahkan bukti penemuan Martil.

"Analisis gigi dan rahang salah, tengkorak yang tidak benar dan Anda dapat melihat bahwa fosil memiliki serangkaian lengkap tulang antara mata dan dimana tulang rahang ditangguhkan dari tengkorak," kata Caldwey, "Anda tidak akan menemukannya pada ular,".

Walaupun demikian Martil tetap mempertahankan pendapatnya bahwa fosil yang ditemukannya adalah Tetrapodophis yaitu Ular Berkaki Empat.

"Caldwey sangat salah, tulisnya, Kami tentu saja sempat mempertimbangkannya sebagai Dolichosaurus, Namun fosil yang ditemukannya ini bukanlah Delichosaurus.


sumber:nationalgeographic     
Views
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Bookmarking

Ikuti Facebook