PENEMUAN NASKAH EPITAPHS BERUSIA 1.300 TAHUN DI CINA

Penemuan Naskah Epitaphs Berusia 1.300 Tahun Di Cina  


Naskah Epitaphs

Mahessa83-Sebuah makam berusia 1.300 tahun ditemukan di kota Xi'an, Cina. Terletak di dalam sebuah gua, Makam berisi sisa-sisa Yan Shiwei dan istrinya Lady Pei. Di tempat ini para arkeolog juga menemukan patung-patung keramik berwarna-warni, cermin dari plakat emas dan yang paling penting adalah epitaphs tertulis pada bluestones. Epitaphs yang ditemukan di makam menjelaskan bagaimana dia dan seluruh keluarganya kemudian di eksekusi.

Makam dai Epitaphs yang kemudian digambarkan dalam journal Budaya Cina oleh para peneliti dari Arkeolog dan Xi'an Municipal Institute dan Konservasi Warisan Budaya.

Seorang Wanita Meraih Kekuasaan

Karier Wu Zetian dimulai sebagai selir Kaisar Gaozong (649-683) yang pada akhirnya menjadi permaisuri dan menjadi orang yang sangat berpengaruh.

Setelah kematian kaisar, Wu Zetian menyatakan bahwa Ia kan memerintah Cina sebagai ibusuri dengan anaknya Kaisar Ruizong. Dalam epitaphs mengatakan bahwa tak lama setelah deklarasi, Seorang bangsawan bernama Cu Jingwe memimpin pemberontakan di Jiangdu (sekarang bernama Yangzhou).

Pada saat itu, naskah Epitaphs menjelaskan, Yan Shiwei bertugas sebagai seorang pejabat militer di Jiangdu dibujuk oleh Patih Jingwe untuk bergabung dengan pemberontak, tapi Shiwei menolak dan berperang melawan Patih Jingwe.

Penguasa (Yan Shiwei) sengaja mematahkan lengannya sendiri untuk menolak paksaan dari para pemberontak.  Dan menunjukkan kesetiaannya kepada kekaisaran sebelum terguncang.  Pada terjemahan Epitaphs setelag dibaca, Mengapa Shiwei harus mematahkan lengannya sendiri? Itu bisa saja terjadi dalam pertempuran atau ada juga kemungkinannya bahwa kalimat tersebut adalah metafora.

Dalam komplik berikutnya, pasukan Patih Jingwe dapat dikalahkan. Dan  Wu Zetian menyatakan diri sebagai ibusuri mempromosikan Yan Shiwei.

"Setelah pemberontak dapat dikalahkan, Dia menjadi hakim Lanxi County dari Wuzhou Frefektur dan di beri gelar Grandmaster" seperti yang tertulis dalam Epitaphs.

Pada tahun 690, Wu Zetian menyatakan dirinya sebagai Kaisar dalam haknya sendiri dan mendirikan Dinasti Zhou.

Untuk menambah kekuatannya, Wu Zetian mengangkat Yan Shiwei menjadi salah satu pejabat penting dan mengambil orang-orang yang menantang otoritasnya. Pada Epitaphs mengatakan bahwa pada satu titik Yan Shiwei didakwa dengan menghadapi "Keluarga Kuat" di dekata ibukota Louyang. Teks-teks selanjutnya mengatakan bahwa kekacauan sipil terjadi.

Penghianatan dan Kejatuhan

Pada tahun 699, Yan Shiwei telah menjadi pejabat senior dan ditempatkan di wilayah ibukota  yang dikendalikan oleh gunung dan sungai (teks menyinggung kekuatan yang besar).

Pada Epitaphs menyatakan bahwa Yan Shiwei hanya memiliki sedikit waktu untuk menikmati kekuasaanya sebelum akhirnya Ia di eksekusi. Dalam teks Epitaphs menjelaskan bahwa adiknya Yan Zhiwei berbalik melawan kaisar perempuan. Pada Epitaphs tidak menjelaskan secara rinci apa yang telah Yan Zhiwei lakukan sehingga ia harus di eksekusi.

Karena rasa bersalah atas hubungannya untuk kejahatan saudaranya Yan Shiwei, Dia (Yan Shiwei) dieksekusi dibawah hukuman kolektif dan Epitaphs juga menjelaskan bahwa seluruh keluarganya juga di eksekusi.

Istri Yan Shiwei, Lady Pei telah meninggal beberapa tahun sebelumnya  pada tahun 691, Jadi dia tidak tewas dalam eksekusi massal Yang Shiwei beserta seluruh keluarganya.

Naskah Epitaphs juga menunjukkan bahwa pembunuhan itu tidak cukup hanya sebatas hukuman mati Yan Shiwei dan keluarganya tetapi juga tidak dikubur dengan layak. 

Kaisar Wu Zetian kemudian jatuh sebagai kaisar pada tahun 705 dan meninggal tak lama kemudian. Mengakhiri Dinasti Zhou yang pendek serta memulihkan kekuasaan Dinasti Tang sebelumnya.

Kebangkitan Dinasti Tang membawa kebebasan yang dituduhkan kepada Yan Zhiwei oleh karena itu jenazahnya kemudian di gali dan dipindahkan ke kota asalnya untuk dimakamkan dengan layak. 

Makam yang di gali pada tahun 2002. Temuan pertama kali di laporkan di Cina pada tahun 2014 dalam Journal Wenwu. Baru-baru ini artikel Wenwu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris yang diterbitkan dalam Journal Peninggalan Budaya Cina.

Sumber"LiveScience                     
Views
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah sesuai topik artikel. Komentar yang tidak relevan dengan topik artikel akan terhapus.

Note: only a member of this blog may post a comment.

Blog Archive

Bookmarking

Ikuti Facebook